"ayo dong, masa lo ga mau bantu bespren lo ini" bujuk Haechan sembari menggoyang-goyangkan lengan temannya yang bernama Hwang Hyunjin.
"gue sibuk, udah sonoh pergi" tolak Hyunjin dengan alasan menstrimnya.
"lo ga kasian sama bocah yang tadi Haechan ceritain? Bapaknya galak kaya anjing" ucap Jaemin sedih.
"bapa ciapa yan gayak?" tanya adik Hyunjin yang bernama Jeongin atau akrab dipanggil Ayen.
"itu, anak asuh kita" jawab Jeno.
"ciapa namana?" tanya Ayen lagi.
"Chenle sama Jisung" jawab Renjun.
"iih itu temen Ayen, kaka kok ga mau bantu kakak ini? Kacian lele cama icung" ucap Ayen sedih.
"kakak sibuk dek, ga bisa bantu mereka" ucap Hyunjin supaya adiknya ini percaya.
"halah boong banget" sindir Haechan.
"bohong! Kalo kakak nda bantu kakak ini, Ayen ambek sama kakak!" ancam Ayen, tangannya sudah terlipat didada sembari memalingkan pandangannya kearah lain.
"jangan ngambek dong dek" bujuk Hyunjin.
"kalo kakak nda mau Ayen ambek, kakak haluc bantu kakak ini ya mau ya? Kacian teman Ayen nanti Ayen ga ada teman" ucap Ayen sembari memasang wajah sedihnya, tak lupakan puppy eyes nya yang membuat siapa pun bisa merasa gemas dengannya.
Hyunjin menghela nafas, "yaudah deh gue mau, biar adek gue ga ngambek nih" finalnya.
"benelan? Makaciih kakak tampaaan!!" ucap Ayen girang sembari memeluk pinggang Hyunjin.
"nah jadi caranya gini nih" ucap Haechan sembari menjelaskan cara yang dia punya.
[ 4 BABYSITTER ]
TOK..TOK..TOK
Suara tersebut terdengar dari pintu utama, laki-laki yang sepertinya telah menguasai rumah mewah tersebut berjalan dan membukakan pintu.
"ekhem, permisi pak, saya dari petugas listrik ingin memeriksa rumah anda" ucap Haechan dengan suara dibuat seperti bapak-bapak. Tak lupakan topi dan juga kumis yang dipakainya. Haechan juga tampak rapih mengenakan baju petugas listrik.
Dibelakangnya terdapat Jeno dan Jaemin yang berpakaian sama seperti Haechan dan membawa tas yang sepertinya berisikan peralatan.
"ya ya silahkan masuk" ucap laki-laki itu sembari mempersilahkan ketiga orang ini masuk.
Haechan melihat kesekitar.
"tes, CCTV udah di matiin semua sama Hyunjin, lo tinggal alihin perhatian itu bapak terus nanti Jeno Jaemin ngambil Chenle Jisung" perintah Renjun melalui sebuah telfon kecil yang dikenakan oleh keduanya.
Haechan langsung memberi isyarat untuk pergi keatas tangga yang terdapat kamar Chenle dan Jisung.
"pak, sepertinya lampu disini mengeluarkan biaya terlalu banyak ya?" tanya Haechan berusaha mengalihkan pandangan kepada ayah tiri Chenle dan Jisung.
"ya benar, belakangan ini bayaran listrik terus meningkat" jawab laki-laki tersebut.
"nah pas sekali pak, kita mau menawarkan lampu terbaru yang bayaran listriknya sangat sedikit, kan lumayan pak buat hemat" saran Haechan sembari mengeluarkan sebuah brosur yang tadi Jeno edit dan di print.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 BABYSITTER✔
Ficção Adolescente[ TAMAT✔ ] "huwaaaa mama ada om-om serem" - chenle