Highlight 4

335 52 73
                                    

Kedua permata itu memiliki kekuatan yang sangat besar, terutama batu permata merah milik kaum siluman rubah dari klan senju dan Uzumaki. Sebenarnya tidak ada tujuan lain hadirnya Boruto dan Mitsuki yang seakan siap mengusik ketenangan Sarada dan Sumire ini. Batu permata adalah alasan mereka menampakkan diri di dunia manusia.

Highlight



Sarada dan Sumire berhenti mencari ular tadi. Meski dicari dimanapun, hasilnya tetap nihil sebab ular itu menghilang seperti trik sulap.

"Aku takut, Sumire. Gimana kalau ular itu masih ada disini?"

"Tapi kita udah cari kan? Capek tau nyariin tapi gak ada hasilnya!"

Sarada menghela napas dan bersandar dalam di kursinya. Kedua iris onyx menatap kosong ke luar jendela. Warna gelap malam mendominasi pelataran. Lampu dan lentera di luar sana seakan tak merubah suasana jelaga di antara pepohonan yang tumbuh berbaris.

"Aku bosan!"

"Hn."

Sumire menatap sekilas pada Sarada yang masih fokus menatap pepohonan di luar. Disaat ia bosan, temannya ini malah menatap hal yang tak penting sambil beberapa kali menghela napas.

"Mikirin apa sih? Jangan bilang kalau kamu keinget wajah gantengnya Mitsuki."

Sarada tersentak dengan mata terbelalak. Ia tak menyangka Sumire bisa menegurnya seperti itu tapi jujur saja, memang ada Mitsuki di pikirannya.

"Aku gak mikirin dia. Emangnya kamu, yang terus kepikiran wajahnya si kuning itu!"

"Eh, dia punya nama tahu!!"

"Iya, Boruto Uzumaki kan?"

"Huufft!!"

Di waktu yang bersamaan, Boruto memalingkan wajahnya kembali ke arah rumah yang ia sambangi beberapa menit lalu. Ia tahu kalau gadis berambut ungu itu baru saja menyebut namanya.

"Aku tidak mengerti, kenapa mereka sering menyebut nama kita."

Boruto melirik Mitsuki lalu menatap sempurna dengan senyumannya. Seperti yang ia duga, Mitsuki tak pernah bisa peka pada sesuatu.

"Itu karena kita ganteng, selain itu.."

"Terserah! Apapun yang terjadi, jangan sampai senjata makan tuan."

"Hei, santai lah sedikit. Mereka cuma gadis-gadis!"

"Aku tau!"

Boruto menggeleng pelan memperhatikan Mitsuki yang kembali berwujud ular yang lebih besar lalu menghilang dalam gelap malam.

"Dia selalu suka ninggalin aku sendirian!"

🌸🌸🌸🌸


Prefektur Kyoto, Jepang

Kogune Jiin

01.30 AM


Desis ular melata dan langkah kaki rubah yang sedang berlari semakin mendekat. Dini hari Tuan Oonoki masih terjaga untuk mengganti dupa di ruangan khusus yang pernah didatangi Sarada dan Sumire.

"Tuan Oonoki!"

Pria tua itu berbalik menatap dua pemuda yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya. Makhluk di lukisan itu telah terbebas sepenuhnya, tapi melihat dupa-dupa ini membuat Boruto bingung.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang