Highlight 11

273 40 46
                                    

"Lalu apa yang Tuan ketahui tentang cinta?"

"Aku ini sudah tua! Cinta yang kumiliki hanya tersisa untukku saja. Memikirkan masa muda dengan gelimangan cinta memang menyenangkan tapi kalian berbeda, cinta yang kalian miliki adalah pedang bermata dua yang siap menghabisi kisah cinta itu sendiri."


Highlight



Prefektur Osaka, Jepang

Osaka Restaurant

01.05 PM


Boruto masih di tempat ini, tepatnya bersama Sumire yang menemaninya menikmati hidangan yang tersedia.

"Sumire, disini saja sama aku."

"Tapi Boruto, aku masih harus nerima pesanan."

"Ku mohon."

Sumire meletakkan sushi dan karage yang di pesan Boruto beserta air putih. Pemuda berambut kuning ini benar-benar tidak mau sendirian dengan alasan Mitsuki tidak ada bersamanya.

"Boruto, tapi aku takut dimarahi manajer."

"Tenanglah, lagipula ini restoran dengan pelayanan terbaik kan?"

Boruto bertanya sambil menunjuk tulisan yang bertuliskan restoran dengan pelayanan terbaik dan siap melayani permintaan setiap pelanggan.

"Tapi Boruto.."

"Kalau pelanggan baru ini tidak kau buat puas, aku akan mempertanyakan arti dari tulisan itu pada manajermu."

"Tidak, jangan lakukan! Baiklah aku akan menemanimu."

Boruto tersenyum sambil menggandeng tangan Sumire. Tak lupa ia memanggil Sarada untuk mengerjakan semua pekerjaan yang ada seorang diri. Hanya sebentar, itulah alasan Boruto pada gadis berambut raven yang sedang mendengus angkuh dihadapannya.

Waktu yang mereka habiskan membuat Sumire lupa akan kerisauannya. Canda tawa mewarnai suasana itu sedangkan Sarada berjalan pada mereka dengan membawakan sebotol air putih.

"Aku ini bukan pesuruhmu Boruto!"

"Tapi aku jadi pelanggan disini loh! Aku membayar dan kamu harus memenuhi apa yang aku pinta."

Sarada mengerucutkan bibirnya lalu mengalihkan tatapan pada sahabat ungunya. Gadis itu sudah lama tidak sebahagia ini sampai membuat Sarada tidak tega mengganggunya.

"Baiklah. Omong-omong, bagaimana kabar Mitsuki? Apa dia sudah baikan?"

"Aaah.. Uhmm.. Iya, dia sudah lebih baik."

Semoga..

Lanjut Boruto dalam hati. Tentu saja dia ingin rekannya segera pulih setelah kejadian terkutuk itu. Ada rasa sebal pada Sarada yang tidak mau menghindar dari Shinki, tapi Boruto sadar kalau tak memiliki hak untuk menyalahkan siapapun.

🌼🌼🌼



Prefektur Kyoto, Jepang

Kogune Jiin

04. 15 PM


Boruto datang dengan langkah santai. Mulanya ia ingin berdiam diri di halaman belakang namun pintu ruangan dimana Mitsuki berada membuatnya mengurungkan niat.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang