Highlight 3

390 53 56
                                    

"Uhm.. Ya sudah. Kami harus kembali. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya."

Ucap Sarada sambil menundukkan sebagian tubuhnya lalu diikuti oleh Sumire. Mereka tampak mencari sosok Tuan Oonoki yang tak kunjung menampakkan diri jadi mereka hanya menitip pesan pada dua pemuda itu.

Highlight



Sarada dan Sumire beserta yang lainnya telah menjauh menyusuri jalan setapak yang sama. Ketiga orang di kuil itu hanya menatap orang-orang itu dengan tatapan datar.

"Kenapa Tuan tidak melarang mereka datang? Anda tahu kan, semakin banyak orang yang mengetahui tempat ini, bisa-bisa rahasia di dalamnya terbongkar!"

"Tenanglah Mitsuki. Itu tidak akan terjadi."

Boruto menyunggingkan senyum sambil melirik rekan berambut kebiruannya. Mitsuki memang selalu begini, sama sekali sulit menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada.

"Lagipula kuil ini terlalu mencolok kan, Tuan Oonoki. Mau bagaimanapun, dengan ukurannya yang begitu besar, orang-orang pasti penasaran!"

"Kau benar. Akan kupastikan rahasia kalian tidak akan terbongkar begitu mudah."

Tuan Oonoki berbalik menatap dua pemuda dengan postur tubuh yang jauh lebih tinggi darinya.

"Tapi, berhati-hatilah dengan dua gadis itu. Kalian pasti tahu siapa mereka, kan?"

Boruto dan Mitsuki hanya mengangguk pelan sambil menatap punggung Sarada dan Sumire yang masih terlihat dari kejauhan.

"Ingatlah akan sumpah itu. Berhati-hatilah atau riwayat kalian akan tamat di tangan mereka."

Kali ini tak ada jawaban meski hanya anggukan kepala. Tuan Oonoki menghela napas pada dua sosok yang senantiasa bersikap dingin tersebut.

"Ku rasa kalian lebih mengerti dariku. Ijinkan aku undur diri, Kyuubi no Kitsune dan Yamagata no Orochi. Oh ya, aku lebih suka kalian kembali lagi ke dalam lukisan itu!"

Lagi-lagi tak ada jawaban. Bicara tentang Tuan Oonoki, dia adalah manusia yang dipercaya oleh kaum siluman untuk menjaga kuil suci mereka. Secara turun temurun, tak ada satupun manusia yang boleh mengetahui segalanya tentang kuil itu selain keturunan dari keluarga Tuan Oonoki.

"Dasar pak tua, kita malah disuruh kembali padahal susah payah kita menanti dua gadis itu agar terbebas sepenuhnya!"

Mitsuki tak menanggapi omelan Boruto. Perlahan mata saphire Boruto menangkap ekspresi cemas di wajah rekannya.

"Aku paham tentang sumpah itu. Tapi aku tidak bisa melakukannya, Boruto."

"Terkadang kita harus melawan ketidakadilan. Kau pasti berpikir kalau yang terjadi di masa lalu tidak ada hubungannya dengan kita."

"Benar. Tidak masuk akal, kan? Bukan kita yang berseteru tapi kita pula yang harus merasakannya."

Boruto tersenyum tipis. Rasanya tak ada lagi yang ingin ia katakan saat ini. Melihat Mitsuki saja sudah cukup membuatnya mengerti akan jalan hidup rumit di depan sana.

🐍🐍🐍



Prefektur Osaka, Jepang

Desa Minoh

Kediaman Uchiha

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang