Highlight 6

281 44 17
                                    

"Aku yakin, siluman rubah ekor sembilan ini juga sedang mempelajari cara untuk mencintai seorang gadis."

"Ti-tidak."

Boruto sangat gugup sampai tak sadar pergi tanpa permisi menyusul Mitsuki yang entah kemana perginya.

Highlight



Boruto dapat mengendus aroma tubuh yang ditinggalkan Mitsuki. Satu aroma memuakkan dari seekor ular berkepala delapan di sepanjang jalan setapak menuju jalan raya. Tunggu, untuk apa Mitsuki pergi sendirian kesana? Ular itu tidak pernah keluar dari wilayah ini tanpanya, pasti perkataan Tuan Oonoki tadi membuatnya sebal dan merajuk.

Perlu diketahui, dahulu Kyuubi no Kitsune dan Yamagata no Orochi adalah musuh. Sejujurnya pemikiran Boruto dan Mitsuki seringkali berseberangan hingga menimbulkan perselisihan. Persahabatan yang erat antara keduanya ditimbulkan dari perjanjian di masa lalu antara pihak siluman ular yang ingin berdamai dengan para Kyuubi dalam upaya menghentikan perseteruan di antara kedua belah pihak.

"Mitsuki! Oy ular naga, kau dimana?!!"

Sreet!!

Tubuh Boruto terbelit oleh sebuah tubuh naga berwarna putih dengan ukuran yang sangat besar. Mitsuki menampakkan wujudnya yang menyeramkan sembari mengendus-endus wajah Boruto hingga membuat sang Kyuubi merasa jijik.

"Kenapa harus berteriak kalau kau bisa memanggil dalam hati?"

"A-apa yang kau lakukan? Aku cuma ingin tahu kemana kamu pergi, bodoh!!!"

Belitan di tubuh Boruto meregang seiring dengan berubahnya ular berkepala delapan menjadi sosok Mitsuki dengan mata gold dan rambut kebiruan. Rasa lega langsung dirasakan Boruto sambil mengatur napasnya yang tersendat-sendat.

"Kenapa kamu pergi? Marah ya, sama Tuan Oonoki?"

"Tidak."

Boruto mengerucutkan bibirnya sambil bersandar di pohon. Mata biru sapphire menerawang dedaunan dari pohon yang ia jadikan tempat sandaran.

"Kau tahu, sulit rasanya jadi siluman disaat kita mulai mengenal cinta. Mereka manusia, Mitsuki.. Aku sadar akan perbedaan yang ada tapi.."

"Kamu juga tidak bisa lari dari bayang-bayang Sumire."

Boruto menatap nanar pada Mitsuki lalu menatap kendaraan yang terlihat lalu lalang dari balik semak-semak.

"Sepanjang hidup, cinta itu seakan tak ada dalam setiap langkahku tapi dia malah datang memberitahukan kalau cinta itu ada."

Mitsuki menghela napas. Dia setuju dengan pemikiran Boruto. Di detik ini, bahkan mereka merasa menjadi siluman paling menyedihkan yang pernah ada.

"Mereka keturunan Uchiha dan Shigaraki loh, Boruto."

"Iya, justru itu yang aku sesalkan. Dulu kita ingin membunuh mereka tapi sekarang.."

Boruto melirik wajah berkulit pucat milik Mitsuki yang terus memandang ke bawah. Beberapa menit berlalu hanya ada hening di antara desir angin yang ditimbulkan beberapa kendaraan besar di hadapan mereka hingga kemudian satu hal yang aneh terjadi pada diri Mitsuki.

"Aaargght!!"

Pekikan Mitsuki cukup mengejutkan Boruto. Sahabat ularnya sedang meringkuk merasakan sakit dari dalam tubuhnya.

"Mitsuki, kamu kenapa?!"

"A-aku.."

Mata Boruto membulat melihat seluruh tubuh Mitsuki dipenuhi sisik ular. Tak hanya itu, kini Boruto juga ikut merasakan sakit yang sama dengan tumbuhnya bulu halus khas milik rubah.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang