Highlight 10

276 39 17
                                    

"Aaarrght!! Sialan, dasar binatang kotor kurang ajar!!!"

Teriak Kagura sambil mencengkram kuat tubuh hewan kecil itu lalu melemparnya sejauh mungkin. Kejadian itu sontak jadi pusat perhatian pengunjung yang merasa terganggu karena suara lantang Kagura. Sarada yang sedari tadi sibuk menyiapkan pesanan sampai dibuat heran dengan apa yang terjadi.

"Sumire, ini restoran atau hutan?!!! Bahkan tempat ini tidak layak disebut restoran!!!"

Seru Kagura sambil berjalan gusar melupakan niatnya untuk bersantai di kafe itu.


Highlight



Sumire mematung menahan malu sementara Sarada segera menghampirinya sambil meminta maaf pada para pelanggan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Meski ada kejadian tadi, rupanya kejadian tadi tidak membuat para pelanggan gusar dan pergi dari tempat ini. Mereka malah menyesali sikap Kagura yang kasar pada hewan kecil tadi.

Seekor rubah terlempar sampai ke luar area restoran. Tentu sesuatu yang menyakitkan baginya tapi hal itu ia terima dengan senyum lebar saat rubah itu berubah menjadi sosok Boruto. Tadi itu ia lakukan demi menghindari kejadian seperti yang dialami Mitsuki. Sebagai siluman dengan kemampuan tertinggi di antara lainnya, Boruto tidak mau hal serupa merenggut kekuatannya meski sedikit. Selain itu, dekatnya Sumire dengan pemuda lain sudah membuatnya gerah dan berniat mencabik siapa saja yang berani menyentuh miliknya.

"Aku akan menemuinya."

Ucap Boruto kilatan semangat di matanya. Apapun untuk Sumire dan dua permata suci, dia akan melakukan apapun. Karena Mitsuki tidak bersamanya, dia berniat untuk menjaga gadis miliknya juga sekarang.

🥜🥜🥜



Sumire dan Sarada sudah kembali pada pekerjaan masing-masing. Mereka sangat lega melihat suasana restoran yang tetap ramai. Akan sangat gawat jika manajer tau tentang hal ini, apalagi kalau dia tahu penyebabnya hanyalah karena serangan rubah kecil.

"Semoga rubah itu baik-baik aja."

"Kamu tuh, Sum. Gara-gara rubah itu kamu hampir kena masalah!"

"Iya, tapi kasihan. Tadi Kagura-san ngelempar dia jauh banget."

Sarada menghela napas sambil menggeleng pelan. Sumire memang mudah tidak tega pada binatang kecil yang tersakiti. Sebagai gadis yang tidak begitu menyukai hewan liar, Sarada hanya acuh menanggapi sikap Sumire.

Entah kenapa Sumire terus teringat pada rubah tadi namun ia tidak ingin menunjukkan kegelisahannya dengan kembali bekerja. Di saat yang sama, angin berhembus lembut menggerai setiap helai rambutnya bersamaan dengan terbukanya pintu kaca restoran. Sebuah langkah yang menjadi awal kisah cinta yang sesungguhnya antara Kyuubi no Kistune dan Sumire Shigaraki dimulai. Seorang pemuda berambut kuning dengan mata sapphire nya datang  penuh pesona bak cerahnya mentari pagi. Tanpa menilik pun, Sumire sudah bisa memastikan kalau pemuda yang baru masuk itu adalah Boruto.

"Ekhem!"

Senyuman memudar saat Sarada berdehem di belakangnya. Sumire yang menyadari wajahnya yang merona hebat segera pergi dari hadapan Sarada.

"Eh, Sumire kenapa?"

Ucap Sarada sambil menggaruk kepalanya. Mata onyx miliknya juga menangkap adanya sosok pemuda bermata sapphire yang duduk tak terlalu jauh dari pintu masuk.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang