Highlight 16

230 31 53
                                    

Rona merah di pipi Sarada mengganggu suasana di hati Mitsuki. Noda itu muncul saat Sarada menepuk keras kedua pipinya di taman.

"Dasar, untuk apa kamu menyakiti diri sendiri."

Ucap Mitsuki sambil menempelkan telapak tangannya di kedua pipi Sarada. Tak lama kemudian sebuah cahaya kebiruan menyinari wajah Sarada menimbulkan keajaiban yang dibuat oleh seorang Yamagata kepada kekasih hatinya.


Highlight



Ada rasa hampa saat keluar dari kamar. Kyuubi dan Yamagata memanjat ke atas atap rumah sambil menatap bulan sabit di balik awan.

"Tuan Oonoki pasti sedang menunggu kita."

"Disaat seperti ini kita tidak bisa kembali ke kuil, Mitsuki."

Mitsuki diam dengan tatapan mengarah pada jemari kakinya yang menapak genting yang kelihatan kuno.

"Bagaimana caranya mengatasi hal ini. Aku benci perbedaan diantara kita. Salahkah kita jika kita mencintai manusia? Terlebih lagi mereka keturunan dari musuh kita."

"Entahlah Boruto."

Desiran angin malam membelai lembut rambut mereka. Dinginnya suasana tak terasa bila pikiran sedang kalut seperti ini, tapi untungnya Boruto segera mendapat ide setelah merogoh saku celana nya.

"Aku baru ingat, Mitsuki."

"Apa itu?"

"Sebuah buku mantra milik leluhur kita. Tadi aku sempat mengambilnya sebelum pergi dari kuil."

"Lalu apa manfaatnya untuk kita?"

"Entahlah, tapi ayo kita coba!"

Boruto mulai membuka lembar pertama. Sejauh ini belum ada yang bisa mereka gunakan untuk misi batu permata hingga salah satu halaman buku membuat mereka tertarik mencobanya.

"Mito-sama."

Gumam Boruto tanpa mengalihkan tatapannya dari lembar buku tersebut. Ini adalah metode menemukan kebenaran dalam suatu masalah. Boruto ingat bahwa semasa hidupnya, Mito-sama yang merupakan ratu para siluman adalah sosok bijak yang akan memberikan segala solusi para pengikutnya. Seorang ratu dari kalangan Kyuubi sekaligus siluman wanita terkuat yang pernah ada pasti bisa membantu.

"Kau mau melakukannya, Mitsuki?"

Mitsuki mengangguk pelan. Ini menggembirakan mengingat pola pikir Mitsuki yang sering berseberangan dengan Boruto kini semakin menunjukkan perkembangan.

🍏🍏🍏


Sebuah mantra dirapalkan. Keinginan hati telah diungkapkan dan dalam waktu yang tak terlalu lama, Kyuubi no Kitsune dan Yamagata no Orochi sampailah di sebuah tempat yang lokasinya sangat asing. Semua serba kelabu tanpa adanya warna-warni pemandangan hingga langkah kaki mengantarkan mereka kepada seorang wanita berambut merah dan berpakaian serba putih berumur puluhan abad yang terlihat awet muda.

"Yang Mulia Ratu, keagungan alam semesta terpancar dalam dirimu."

Ucap Mitsuki dan Boruto semberi memberi hormat pada wanita bijak di hadapan mereka.

"Selamat datang anak-anakku. Aku tahu suatu saat kalian pasti akan datang menemuiku."

Sambutan hangat langsung diterima oleh mereka. Tiga pasang netra berbeda warna saling menatap penuh senyum dan harapan.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang