Highlight 17

211 31 26
                                    

"Kenapa mimpi itu lagi? Kita tidak mungkin bisa membunuh orang, Sumire."

"Tapi yang membuatku penasaran, siapa dua pria itu?"

Mereka sama sekali tidak sempat melihat wajah pria dalam mimpinya karena suasana begitu gelap dan hanya menampilkan siluet dua orang pria.


Highlight



Prefektur Osaka, Jepang

Kuil Sumiyoshi Taisha

07.00 AM


Dua pria berjalan pelan menjauhi area kuil. Mereka tak lain adalah Boruto dan Mitsuki yang baru saja keluar dari salah satu kuil yang terdapat di Osaka tersebut.

"Kira-kira bagaimana kabar batu permata kita, ya?"

"Entah. Bukankah Sarada dan Sumire kemarin baik-baik saja?"

"Iya tapi aku tidak mengerti mengapa akhir-akhir ini sulit dihubungi."

Mitsuki memilih diam. Seingatnya, Sarada bukan orang yang suka mengabaikan orang lain. Sumire juga sering bersikap aneh pada Boruto.

"Mungkin mereka sedang sibuk. Makhluk seperti kita mana mengerti pada kesibukan manusia!"

Mitsuki mengabaikan ucapan Boruto dengan melesat pergi meninggalkannya seperti biasa.

"Oy, Mitsuki! Kebiasaanmu ini tidak bagus!"

Pekik Boruto sambil menyusul rekan berkulit pucatnya.

🥒🥒🥒


Tak terlalu jauh dari lokasi kuil, Sarada dan Sumire tampak berjalan pelan menyusuri trotoar. Situasi di Osaka saat ini telah memasuki awal musim gugur, karena itulah mereka sengaja berjalan-jalan menatap dedaunan maple yang gugur bersama angin akhir pekan.

"Boruto kira-kira ada dimana ya?"

Sarada melirikkan manik onyx nya saat Sumire bergumam tentang Boruto. Akhir-akhir ini mereka memang jarang berbalas pesan dengan kekasih masing-masing karena beberapa hal dimulai dari kesibukan saat menyiapkan diri untuk acara wisuda sampai masalah pekerjaan. Tak hanya itu, bayang-bayang mimpi yang sering menghampiri mereka sudah membuat mereka tidak nyaman untuk bersenang-senang menikmati keseharian mereka.

"Mitsuki juga. Aku jadi tidak enak dengan dia. Meski Mitsuki itu agak aneh dan tidak banyak bicara, tapi dia pria yang baik."

"Kalau Boruto, dia.."

Drap..

Drap..

Drap..

"Aku kenapa, Sumire?"

Sumire dan Sarada seketika terperanjat mendengar suara bariton milik Boruto. Entah sejak kapan dua pria itu ada di tempat itu mengingat sekitar tempat itu cukup sepi.

"Bo-Boruto, kau disini rupanya. Kenapa tidak mengabariku?"

"Aku kira kamu sedang sibuk jadi untuk apa aku mengganggumu."

"Boruto, maafkan aku ya.. Aku tidak bermaksud..."

"Tidak apa-apa. Kau tahu, aku sangat merindukanmu."

Sarada menggembungkan pipinya karena adegan romantis ada tepat di hadapannya, tepatnya di sebelah pria berambut kebiruan yang tersembunyi di balik punggung Boruto. Sungguh menyebalkan, pria itu tidak menghampirinya tapi malah sibuk menangkap belalang di antara rerumputan.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang