Highlight 7

292 44 19
                                    

"I-iya, maksudnya kami menghajar mereka tanpa ampun lalu membiarkannya kabur dalam keadaan babak belur!"

Sahut Boruto sambil menginjak kaki kiri Mitsuki. Ia lebih baik dihajar oleh siluman ular ini daripada rahasia mereka terbongkar olehnya.

Highlight



Sarada dan Sumire mengangguk anggukan kepala tanda mengerti. Karena dua pemuda ini ada disini, ada baiknya menanyakan banyak hal pada mereka.

"Kalau boleh tau, kalian ini umurnya berapa?"

Tanya Sumire masih dengan matanya yang berbinar. Bagaimana tidak, pemuda impiannya ada di depan mata, sungguh sosok sempurna sesuai ekspektsinya selama ini.

"Oh umur.. Saat ini kami berumur.."

"400 tahun."

Sarada dan Sumire menahan napas mendengar jawaban Mitsuki. Tiba-tiba Boruto jadi pusing sambil menepuk dahinya karena Mitsuki yang sembarangan memotong ucapannya.

"Ti-tidak, maksudnya umur kami 25 tahun sekarang."

Ucap Boruto tergesa-gesa. Kini hati rubahnya sangat panas akibat jawaban ngawur Mitsuki. Andai disini tidak ada Sarada dan Sumire, mungkin satu bogeman sudah melayang di wajah pucatnya. Mendengar penjelasan Boruto, Sarada jadi sumringah di tempat duduknya.

"Benarkah? Kalau begitu, bisakah kita bersikap lebih akrab dengan kalian?"

"Tentu saja."

Dibalik cengirannya, Boruto terus mengumpat pada Mitsuki yang sibuk bermain ponsel. Disaat seperti ini mereka memang harus terlihat seperti manusia tapi sikap santai Mitsuki benar-benar membuat Boruto ingin melahapnya bulat-bulat.

Mitsuki, awas kau!!

Hanya lirikan serta senyum tipis yang Mitsuki berikan pada Boruto. Sedangkan Sarada dan Sumire masih diliputi rasa bahagia karena sudah lama tidak ada tamu yang datang berkunjung, terlebih lagi dua pemuda berparas pangeran bak negeri dongeng.

🌺🌺🌺



Prefektur Kyoto, Jepang


Mobil silver yang mereka kendarai menghilang seketika saat Boruto dan Mitsuki keluar dari mobil tersebut. Tanpa memikirkan bagaimana buasnya seorang Yamata no Orochi, Boruto menarik tangan Mitsuki sampai ke tengah hutan.

"Sialan kau, Apa yang kau katakan tadi?!"

"Apa?!"

"Aku tidak sedang bercanda, Mitsuki!!!"

"Aku tau!!"

Boruto mengusap kasar wajahnya. Rekan ularnya ini terlalu santai dan ceroboh menyikapi apa yang terjadi dari tadi.

"Mitsuki, tadi kamu hampir membongkar identitas kita!!"

"Lalu?"

"Kau ini bodoh atau gimana sih?!! Demi batu permata itu, kita mendekati Sarada dan Sumire tapi kau malah ingin membuat kita gagal lagi!!"

"Aku tidak sengaja. Sungguh bukan maksudku."

Boruto menghela napas guna menetralkan emosinya. Memiliki rekan seperi Mitsuki sudah membuatnya naik darah.

"Mitsuki, intinya kita tidak boleh gagal lagi. Aku tidak mau disegel untuk kedua kalinya, jadi ku mohon jaga ucapanmu itu."

Mitsuki tak menjawab. Pikirannya sedang sibuk melanglang buana memikirkan Sarada yang tak pernah ia hiraukan. Sebenarnya ia ingin sekali dekat dengan gadis itu, tapi ego terus menghalangi keinginannya.

HighlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang