Mitsuki terkejut mendengarnya. Fakta itu memang benar terasa menyakitkan bila terucap oleh manusia yang ia cintai. Boruto juga merasakan hal yang sama. Tak hanya itu, ia merasakan satu firasat buruk mengenai ini.
Di sisi lain, dua buah pedang keramat bersinar terang di dalam kotak kuno yang sebelumnya ditemukan Sarada bersamaan dengan goyah nya dua buah lilin di Kuil Emas para siluman.
Highlight
Prefektur Osaka
Taman Kota
07.30 PM
Tak seperti biasanya, para gadis mengajak pergi kekasih mereka masing-masing. Sumire mengajak Boruto ke taman dekat dermaga sedangkan Sarada bersama Mitsuki di sebuah pantai yang jauh dari dermaga Osaka.
"Taman ini. Apakah Osaka tidak punya tempat indah lainnya, Sumire?"
"Ada banyak, tapi aku sangat suka tempat ini."
"Hmm.. Begitu. Baiklah, apa yang akan kita lakukan?"
"Berkencan, apa lagi? Omong-omong, maaf ya. Aku mengajakmu pergi malam-malam begini."
Boruto menggeleng pelan sambil menyibakkan rambut Sumire yang tergerai bebas diterpa angin.
"Tidak apa-apa. Aku tahu kau dan Sarada sangat sibuk."
"Nah, ayo duduk dulu. Aku ingin mengatakan banyak hal padamu."
Boruto menaikkan alisnya sebelah. Tidak biasanya Sumire bersikap seperti ini.
Sementara di tepi pantai, Sarada dan Mitsuki menundudukkan diri di atas lembutnya pasir pantai. Lampu kapal nelayan adalah pemandangan yang sangat indah bagi mereka.
"Mitsuki, maaf kalau aku sering membutmu cemburu."
"Hn."
Mata onyx Sarada menatap intens pria itu dari samping. Wajah berkulit pucat yang tampan dengan hidung yang mancung adalah satu kesempurnaan yang Mitsuki miliki. Bahkan sampai sekarang Sarada sangat mengagumi paras rupawannya.
"Tapi kamu harus tahu kalau Shinki itu pemuda yang baik. Aku dan Sumire mengenalnya dengan baik sebagai teman semasa SMA. Hanya itu saja, karena itulah kumohon jangan benci dia."
"Aku tidak membencinya."
"Tapi aku melihat hal itu dari sorot matamu. Kau benci dia, sangat membencinya."
Mitsuki menghela napas kesal. Benar, dia memang membenci pemuda menyebalkan itu sejak awal bertemu.
🥥🥥🥥
Sepasang mata sugilite memandang bebas ke langit tanpa bintang. Awan tebal yang egois menutupi sinar bintang dan bulan.
"Boruto, mengenai Shinki. Aku tahu dia agak aneh."
"Aku mengerti Sumire. Ayolah, bisakah tidak membicarakannya saat kita berdua?"
"Iya, maaf. Aku hanya bingung karena seharian sejak kemarin temanku itu tidak bisa dihubungi."
Boruto mulai merasakan atmosfer yang berbeda. Kini ia teringat pada peristiwa pertarungannya bersama Mitsuki melawan Gashadokuro.
Cukup lama menanti Mitsuki muncul ke permukaan. Di tengah kekhawatiran, Boruto malah menerima kabar buruk dari bawah air.
"Boruto, aku tidak menemukannya. Mungkin arus laut telah membawanya pergi jauh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Highlight
FantasyNew cover in progress. Temporary cover from ibis paint+google Sebuah pertemuan menciptakan takdir yang rumit dimana dua sosok gadis telah jatuh hati pada dua pemuda dalam kesempatan yang terduga. Tak ada yang aneh dari hubungan mereka sampai suatu s...