Too much

380 72 21
                                    

MASIH MABUK BANGET SAMA SEULRENE. SUMPAH AH, SAYANG BANGET SAMA MEREKA IH😭

.

.

.

.

Bodoh, semuanya berantakan karena ulah Vian. Gia ingat sekali, saat ia dan Jimmy sibuk menikmati dunianya masing masing, ponsel Jimmy berdering tiada habisnya. Awalnya mereka berdua tidak menghiraukannya, tetapi dering ponsel Jimmy sangatlah mengganggu.

Dan ya, belum sempat 'berbuat' , Gia harus merelakan Jimmy pergi karena Vian mendadak membutuhkan bantuan Jimmy. Sialan. Brengsek.




* KAMPUS *

Diandra dan Jasmine tidak mengerti, sejak pagi tadi Gia bertingkah seperti orang tidak waras. Bagaimana tidak? Gia menyapa siapa saja yang masuk kedalam kelas, menyapa tukang sapu, menyapa bang Jukir satpam, bahkan menyapa penjual cilok digerbang kampus. Gila sekali kan? parahnya, Gia tersenyum sumringah, yang malah membuat Diandra dan Jasmine merinding geli. Tidak biasanya.

"Lo kesambet apaan sih, njir. Gue takut liat lo." dengus Jasmine sembari menyiku lengan Gia.

"Tau, lo kenapa? abis dikasih duit sama bokap?." sahut Diandra.

Gia tidak mengabaikan kedua temannya,malah asik menatap langit langit sambil tersenyum sendiri. Hingga, muncul lah Vian, Jimmy dan juga Julian dari luar kelas. Tak hanya Diandra dan Jasmine, Vian pun dibuat bertanya tanya karena sikap Gia. Biasanya gadis itu berteriak memerintah, atau membuat kericuhan. Kali ini?

plak. Julian menimpuk kening Gia dengan keras. "Gila?." katanya datar.

Sontak mereka semua tertawa, terbahak bahak selain Jimmy dan Gia tentunya.

"Oh!! oh..man.." Vian menyela. Pria tampan itu merangkul Jasmine lalu menatap Gia dan Jimmy bergantian.

"APANIH?!APAANIH?!." celetuk Julian yang mulai penasaran. Mata bulatnya itu melebar, sengaja seperti mengintai Jimmy dan Gia yang justru terlihat santai.

"Gini guys, tau ga sih? kemaren..kalo aja gue ngga nelfon si Jamet, dia pasti..udah, asdghjkl sama Gia." Taehyung memang tidak bisa menjaga rahasia.

Gia dan Jimmy kalang kabut, saling menatap namun tetap berusaha santai. Sebenarnya, Gia ingin sekali marah, ingin memukul pria tampan itu karena sudah mengganggu harinya. Tetapi, melihat reaksi Jimmy, Gia lebih memilih diam. Tidakmau gegabah, tidak siap kalau Jimmy kembali mendiamkannya.

"Gimana?? waah.. bener tuh? kalian skidipapap ya?!." celos Jasmine tak percaya.

Gia tetap diam, hingga Diandra menyentuh dagu lancipnya. "Ngaku? lo hampir skidipapap ya?!." sarkasnya.

Melihat dua orang ini canggung, makin kuatlah keyakinan mereka. Jasmine, Diandra, Vian dan Julian tidak perlu mendengar kejelasan lagi. Tatapan Gia dan Jimmy cukup menjadi sebuah jawaban untuknya.

Julian menyipitkan kedua obsidiannya, bergerak berjalan memutari Gia dan Jimmy. Seperti detektif, Julian memperhatikan setiap inci tubuh Gia dan Jimmy, sambil berpangku tangan.

GIA ✔ [[ SeulMin Lokal ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang