APHRODITE?

351 94 8
                                    

Vote jangan lupa ya teman teman 👉👈



Universitas Brawijaya, sekarang hampir semua mahasiswanya sibuk mengurusi beberapa tugas penting mereka masing masing.

Hari ini , adalah hari dimana para senior harus memperkenalkan apa saja yang ada di kampus, entah dari setiap fakultas yang menjelaskan, atau setiap senior akan membuka sesi tanya jawab.

Ada pula yang mengajak para juniornya untuk berkeliling kampus, menjelaskan beberapa tempat dan fungsinya.

Diantara semua yang sibuk, salah satunya Jimmy, memegang predikat mahasiswa terbaik,jelas membuatnya mengemban amanah besar dari dosennya untuk mengisi kelas fakultasnya.

Pagi pagi sekali, Jimmy harus datang ke kampus demi melanjutkan power point yang harus ditunjukkan pada maba nanti.

•●•●•●•●•

Bukan Jimmy kalau tidak mandiri dan bisa diandalkan, Jimmy itu tipikal pria yang memiliki ambisi besar dalam setiap apa yang ia tekuni. Contohnya sekarang, dengan teliti ia memastikan bahwa PP nya sudah layak untuk dipertontonkan.

"Udah sih, tinggal ngasih gambar dikit kelar." ujarnya.

Fokus Jimmy benar benar tertuju pada layar laptop tanpa ia tahu jika ada seseorang yang sedang melangkah menghampirinya.

"Wow, masih pagi.. jangan bilang lo numpang tidur dikampus ya? emang rumah lo kurang nyaman? atau, kesepian? butuh temen? gue temenin mau ga?."

Jimmy menoleh ke sisi kanannya, tepat sekali, Gia.

Gadis itu sudah mengusik dan mengganggunya dipagi buta. Lagipula, kenapa harus datang pagi juga, sih?

"Diem lo, gue sibuk."

"Cih, jual mahal pula." Gia meletakkan tasnya sembarangan, dikursi tepat bersebelahan dengan kursi Jimmy. "Lo uda sarapan? mau sandwich? gue beliin ya?."

"Serah."

Gia tersenyum simpul, setidaknya Jimmy tidak mengusir dirinya, itu jauh lebih dari kata cukup. Akhirnya, seorang Gia merelakan diri untuk melangkah jauh ke kantin, padahal dia sendiri tidak tahu, jam segini apa kantin sudah buka??

Berdasarkan keyakinan dan optimis yang berlebih, Gia tetap berusaha mendekati Jimmy. Pokoknya, harus bisa didapatkan.

Hampir 10 menit, Gia kembali,membawa satu kotak susu indomi*k dan juga roti sandwich untuk Jimmy.

"Makan dulu, ntar sakit, mati disini galucu kan." ngawur sekali.

"Thanks ya Gi."

"Thanks aja? ciumnya?."

Jimmy menghembuskan nafasnya kasar kemudian menatap jengah kearah Gia. "Mood gue lagi bagus, tolong jangan bikin gue bt." terangnya.

"Oke." singkatnya sembari menunjukkan bentuk tangan seperti 👌. Lalu, Gia berbalik badan, melangkah keluar kelas tanpa berbicara lagi.

Aneh sekali, biasanya Gia akan terus mengomel bahkan mendongeng demi mendapat perhatian Jimmy, now? dia pergi begitu saja? is she's fine?

Jimmy mengedikkan kedua bahunya sembari kembali fokus mengerjakan power point pentingnya. Lagipula, untuk apa memikirkan Gia. Tidak penting.

GIA ✔ [[ SeulMin Lokal ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang