Untuk Jasmine dan Diandra, kejadian seperti ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan. Sebagai sahabat yang sudah berteman sejak lama, mereka berdua sudah sering mendapati Gia pingsan bahkan sampai mimisan.
Lantas ada apa dengan Gia sebenarnya?
Kalau dikatakan Gia memiliki penyakit kronis, tidak. Hanya saja, sejak Gia masih didalam kandungan, kondisinya sudah sangat lemah. Dikarenakan ibu nya menikah diusia yang masih sangat muda dan rentan untuk memiliki bayi.
Ayah dan ibu Gia menikah di usia mereka yang masih menginjak angka 17 tahun, kebetulan ibu Gia itu keturunan luar, Canada sedangkan sang ayah memiliki darah asli Korea. Kalau untuk menikah muda sebenarnya bukan keinginan ayah Gia tetapi karena sang istri ingin sekali menikah muda. Maka mau tidakmau mereka menikah.
Sudah dokter jelaskan, kondisi Berliana itu lemah, berbahaya untuk kondisi anaknya kelak. Namun, mereka berdua kukuh untuk menjalani program hamil.
Selama Berliana hamil, wanita itu sering sekali mengeluh jika ia kelelahan dan kebanyakan berpikir. Dan itu berdampak pada Gia, walau tidak setiap hari Gia merasakan tubuhnya lemah dan mimisan, selalu saja ada timing dimana Gia merasakan kebiasaan ini.
Gia tidak boleh berpikir terlalu berat, dan tidak bisa kelelahan. Itu saja kuncinya.
××××
Selama perjalanan kembali ke kampus, Diandra dan Jasmine dihujani pertanyaan dari ketiga pria tampan ini. Bertanya tanpa lelah mengenai kondisi Gia, namun sama sekali tak ada jawaban yang spesifik, selain kata 'tidaktahu' .
"Lo abis jatoh, Kal?." tanya Vian setelah berkali kali menunda pertanyaannya.
"O-oh, ini.. engga, kejedot tiang kak." bohongnya, padahal luka itu ia dapat karena Jimmy memukul wajahnya tadi.
"Ohh.." Vian berseru singkat.
×××
Sesampainya dikampus, Jimmy tak bertanya apapun pada teman temannya, meski ia khawatir. Jimmy pun tahu, dari raut wajah Julian cs, mereka terlihat khawatir, pasti terjadi sesuatu yang parah pada Gia.
"Lo ngga bales chat gue? Gia masuk rumah sakit." cetus Diandra sembari duduk disebelah Jimmy yang sibuk membaca sebuah modul.
"Tumben lo ngga antusias? biasanya lo kepo kalo Gia kenapa napa." sahut Julian.
"Emang, Gia kenapa?." tanyanya.
Jasmine bersedekap lalu menghampiri Jimmy. "Lo gatau? gue ngerti kok, Gia sama lo abis debat kan di rooftop? kalian berantem lagi?." ketusnya geram.
Sementara yang lain mendengar itupun, ikut terkejut. Ternyata, Jimmy yang membuat Gia seperti itu?
Karena Jimmy membisu, mereka semua paham. Namun tak 100% menyalahkan Jimmy, mereka tahu Jimmy bukan pria yang temperamen, mungkin memang keduanya sedang memiliki masalah pribadi.
Jimmy menutup modulnya kemudian menggigit bibir bawahnya sendiri, gugup dan takut. "Sorry, gue abis berantem hebat sama Gia."
Wow.
Jasmine mendecih. Yang lainnya lagi lagi terkejut tak percaya.
"Gue yakin, perkara Mika lagi kan? udah lah, serah lo. Gue cuma minta, kalo lo ngga suka sama Gia, please.. let her go, jangan egois." Jasmine tak bisa diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIA ✔ [[ SeulMin Lokal ]]
Fanfiction"Pokoknya, Gia punya gue." [[ Published : 1 Juli 2020 ]] [[ REVISI 13 April 2023 ]]