Bab 32

1 0 0
                                    

Nanti ada saat aku melihat pasangan ku yang memiliki seorang ayah, hadir ke acara pernikahan. Lalu aku menyadari satu hal... Bahwa aku tidak lagi punya siapa-siapa.

Ada saat di mana kamu akan menyalahkan diri sendiri. Lalu, tanpa sadar air mata itu mengalir dan menitik di permukaan tanah, atau hanya selembar kertas putih.
Ketika malam membuatmu merangkul kegelapan, beserta cahaya di balik lampu yang bahkan bisa mati kapan saja...
Kamu ingin melihat bintang, tetapi kamu tidak bisa melihatnya secara jelas.

Saat kamu meminta malam memberikan kehangatan, sampai kapanpun juga tidak akan bisa. Sekalipun kamu meminta cahaya di saat dunia tiada bergerak.
Sesungguhnya, kamulah yang membawa cahaya, kamu yang membuatnya dan Tuhan sudah punya caranya.

Air mata itu seperti pelangi, terkena cahaya dia akan berkilauan. Turun bagai bintang, seperti hujan yang menceritakan. Bagaimana rasa sakit ketika kamu menjadi orang yang selalu salah.

Iya, kamu pernah salah... Pernah bergerak dalam langkah, pernah ingin untuk memperbaiki satu ranting yang patah...
Sayangnya,..

Dirimu yang kamu selalu salahkan.
Adalah orang yang paling tahu apa yang kamu mau dan
Apa yang memang kamu rasakan.
Maka kamu salah, jika menyalahkan dia. Karena diri kamu sendirilah yang menangis di saat kamu menyalahkan hal itu.
Bukan orang lain...

Jangan menyalahkan diri karena dia yang selalu bilang.
“Kamu menyakitiku! “
Arahkan dia seperti muridmu, ajarkan dia sesuatu yang dia tidak tau. Kamu liat dia tidak pernah makan lotek? Nah coba saja kmu jelaskan padanya seperti apa makanan itu.

Kuning? Merah? Nila? Sayuran apa yang memang digunakan. Dia ini gadis penasaran, dia banyak ingin bertanya. Lanjutnya dia akan bertanya hanya saja takut merepotkan. Maka buat dia bertanya, buatlah dia menari bersamamu. Bukan dia yang harus membuatmu menari.

Memakan kediamanmu hanya akan membuatnya sedih. “Janganlah berkata seperti itu, sayang, kamu tau?Bumi masih mau menyimpan airnya, masih mau menyisakan daratan. Tetapi dia adalah planet kecil daripada Jupiter. “

Pacarmu ini bijaksana, tetapi dia bodoh di depanmu. Kecerobohan itu menjadi budak cinta, dan kamu akan tertawa melihatnya.
Lihatlah, bagaimana lucunya dia.
Membuat akunnya memblokir mu lalu balik seperti kucing kelaparan. Dan niatmu adalah memeluk dan memasukkan dia ke rumah.

Lalu dia kabur lagi,  tunggu saja..
Tidak lama dia balik lagi seperti kucing kedinginan.

Kamu itu seperti pria, yang menjadi majikan, yang memberinya kehidupan.
Kucing memang seperti itu, tidak jauh beda darinya. Keluar mencari makan, nanti kalau gak dapat makan. Dia kembali dengan mengharapkan kamu memberinya, memeluknya.. Dan buatlah dia percaya. Bagaimana kamu mencintai dia.

Dia memang begitu Nar...  Kamu harusnya ingat bagaimana caramu.

*Apa ini?
*itu bak pia
*uwah.. Hm, bak pia apa?
*bak pia, rotinya isi gula. Kamu mau? Dulu itu asalnya dari Belanda atau London.  Kamu tahu berapa harganya di masa depan?
*hmm emang kamu tau?
*hahaha, aku selalu tau karena aku menjawabnya sebisaku.
*terus apa?
*roti ini berisi gula, yang nanti di masa depan akan di isi oleh cairan permen. Adikku pandai membuatnya, dan kamu tau kenapa dia tidak di isi oleh hal yang pahit?
*Hm apa?
*karena roti yang diisi oleh hal yang manis, harganya lebih mahal dari yang pahit.

*tapi obat juga mahal!
*obat mahal gara-gara kamu menyakiti dirimu sendiri
*terus kalo aku sakit...
*yang jelas aku rawat kamu seperti perintah ibumu.

Itulah singkat cerita... Aku ketika kecil yang banyak sekali bicara. Berubah jadi pendiam dan trauma karena cinta. Hmm... Hah..
😔jangan salahkan dirimu. Karna kamu imamku... Kamu memimpin aku, kamu juga yang akan menjagaku. 🤗meong...

Ada saat seseorang itu payah dalam banyak hal. Selalu menyalahkan orang lain baru menyalahkan diri sendiri. Kehidupan masa lalunya dan kehidupannya sekarang. Merupakan jarak yang masih mempengaruhinya karena selalu ditinggalkan, doa itu membuatnya bangun dan memiliki kesempatan untuk menemuinya. Sekali lagi, namun ternyata bukan hal indah yang dia temukan.
Andai setidaknya dia mengerti... Apa yang terpenting, saat dia menyakiti hati seseorang. Apa yang salah saat dia marah dan bingung harus bagaimana. Terlalu banyak bingung dalam kegelapan yang dingin tanpa seberkas sinar, walaupun doa dan harap, usaha dan niat jiwanya marah.

Kenapa dia tidak tersenyum...
Kenapa dia menyembunyikan dirinya
Kenapa dia kamu sakiti
Dan kenapa kmu selalu seperti itu..

Bedanya,

Ada pria yang tidak akan mengingat hal buruk dariku walau aku bersikap kasar dan melakukan tindakan buruk padanya. Dia tertawa dan bilang,”sudah jangan ulangi lagi,sikap ceroboh mu itu membuatku tertawa tau!”
Dia selalu memaafkan aku berkali-kali hingga masa akhirnya, mendukung dan peduli. Mendengarkan ceritaku dan berpendapat. Memberikan aku pertanyaan dan jawaban sebagai topik terindah yang tidak pernah habisnya.
Sama, dia jg bukan pria yang peka.
Tpi dia itu banyak bicara, pengalamannya luas, ilmunya banyak, walau aku seribu bertanya dia adalah orang yang selalu menjawabnya. Dan pria itu... Sangat sulit untuk di cari.
Andai kamu memperhatikan, permintaan ku memang bnyk. Tapi dia yang melihat ku dengannya permintaan itu, dia hanya bilang “Kamu adalah gadis yang banyak cerewetnya. Jelas saja kalau permintaan itu banyak. Sayangnya, aku hanya akan memandangmu dari satu permintaan. “

Permintaannya adalah..
Jangan tinggalkan aku lagi
Karena aku ingin bersamamu



Our Story is PausedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang