Bab 24

0 0 0
                                    

Seperti apa dunia luar yang kamu lihat? Apa terlalu kejam hingga meskipun di luar, kamu merasa sedang sendirian. Aku tidak tau.. Semua ini, harus mengalir terlebih dahulu...
Aku hanya tidak peduli, tetapi setiap pria... Setiap wanita yang aku lihat. Tidak pernah memiliki cahaya minrain dalam dirinya. Cahaya dalam air mata, yang berbeda-beda.

Setelah tahu apa yang berbeda dari seseorang
Maka orang itu berhenti mengagumi nya
Saat seseorang berubah menjadi keinginannya
Dia akan datang dan membujuknya
Setelah tau dia terlihat jelek dan memiliki wajah seperti itu...
Dia tidak akan menerimanya, dengan alasan tetap berteman.
Tetapi sejujurnya mereka menghindar..
Bilangnya tetap ada, namun lama-lama menjauh dan sirna
Begitulah cara seseorang mengatakan, kamu terlalu buruk dan tidak normal untuk orang semacam ku.
Dia menjauh bagaikan burung yang meninggalkan pohonnya.
Rasanya aku mau marah... Pada semuanya.
Rasa sedih dan amarahku rasanya mengamuk semua. Sampai sini aku belum nulis apapun. Walau semua udah jelas..
Rasa sakit dan perasaan tidak bisa aku ikutkan dengan baik. Itu karena, perasaan ku untuk mereka, pikiranku khawatir pada diriku yang harus kebingungan di detik-detik ini. Terkadang aku gak bisa sesuai alur, tetapi aku menemukan hal baiknya, setidaknya aku mengerti bagaimana yang lambat juga bisa mencintai. Bagaimana daun yang indah bisa mencintai, bagaimana hujan yang deras bisa merasakan, lalu bagaimana mimpi akhirnya menjadi kenyataan.

Ahh ragu sekali. Padahal aku mau nulis. Tetapi rasanya ada yang menggangguku dan menekan imaji ku. mungkin aku agak susah tapi aku penulisnya.. Mau aku arahin ke mana juga bisa. Tetapi tanganku rasanya beku... Hmm...baiklah bagaimana ya.. Hmm.. Sebenarnya aku takut. Imaji ini keluar lewat batasnya. lalu membawaku masuk ke dunia baru.. Lalu sudahlah aku masih bingung, karena itu aku akan mencatat titik masalahnya. tanda lahirku juga bertambah ada yang baru. makin tipis, waktunya... Jadi bingung kalau ingat DL. Sebenarnya aku itu konsisten nulis. Hanya saja, ada kesan lupa itu loh.. Mengganggu sekali. Sementara makanan laut itu aku tidak suka. Orang biasa gak masuk ke cinta..  Ah..  Katanya kalo mau lanjut in itu.. Aku harus liat film cinta.. Kalian tahu kan aku gak pandai masalah cinta kalau di cerita.
Karena itu aku mau mencoba meski gak aturan.
Tapi beneran ini rasanya berat banget.. Seperti aku mengubah takdir yang acak acakan jadi cerita berurutan.
Aku jadi lupa, mau nulis apa. Dunia fantasiku datangnya kalau aku lagi pikir in sesuatu. Seperti aku menjadi dia yang jatuh cinta pada seorang wanita? Tidak.
Dunianya berbeda.. Selain berbeda rasa bersalah atau kalian sebut kasihan itu adalah benih rasa. Bukan hal tidak mungkin rasa perhatian, peduli dan sayang akan tumbuh. Bukan hal tidak mungkin cinta menjalar keluar dari sana. bagi kalian yang mau liat cinta dalam fantasi ku. Boleh di liat..,, karena aku jarang memasukkan kata ciuman. Karena ntar aku yang cium sendiri.

Biasanya, Dyan akan membaca bukan dari aturan Nulis serta persyaratan lomba saja. Tetapi Dyan akan baca sampai ke jutaan  komennya. Karena, biasanya banyak peserta yang sudah bertanya duluan, jadi Dyan tidak perlu bertanya lagi dan udah siap padat ide untuk mengikuti kontes ke penulisan nya. Walau kadang ada yang di lupakan. intinya aku suka membaca, setelah tau, waktu dulu..

(Setiap kali aku berbicara, tidak akan ada yang peduli...)

Hanya membicarakan beberapa kata yang mungkin hanya aku dan diriku sendiri yang berbicara. Aku selalu terpukau dengan keindahan, pertumbuhanku juga jauh lebih lambat. Ketika adik sudah bisa berbicara,

Our Story is PausedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang