Bab 23

0 0 0
                                    

Sekali lagi aku tertunduk sembari mengelus elus buku yang aku bawa di tangan.  Sesekali aku memandang ibu yang tengah serius menceritakan nenek dan masa lalunya.

“Nenek kamu itu, gak suka penulis kayak gitu. Apalagi bapakku, waktu itu, paman kamu itu pandai melukis, apa aja dia lukis tapi apa? Kalau memang Tuhan takdirkan tidak ya tidak! Nenek buyut itu, suka nulis iya memang suka dia sama menulis tapi gak sampai benar-benar lupa mana yang nyata dan khayalan. Ibu itu dulu memang suka nulis gitu, semuanya di tulis.  Tapi bapakku, bilang,
(Kamu itu lo nak...)

Andai, Sabtu kemarin ayahku masih ada disini.
Menemaniku dan duduk menasihatiku. Mungkin tidak akan ada yang namanya pria pengganti di singgasana rajanya.
Pokoknya aku gak mau dia di ganti, siapapun pria setampan dan sebaik apapun. Bagiku ayah adalah hatiku yang paling berharga. Walau sekarang hanya ada sisa-sisa tanah yang memeluk erat tubuhnya.

Walau jarakku teramat jauh darinya, tak akan kubiarkan dunia meremukkan jiwanya dihatiku. Meski itu di ganti oleh jutaan pria sekalipun.
Karena dia, adalah ayah yang selalu melindungiku, bahkan di kecelakaan saat itu.
Dialah yang mengharapkan diriku lahir, dan dia juga yang memberikan setengah kehidupan untuk anaknya. Karena doanya, Ibu benar-benar mempunyai anak wanita. Walau orang lain berkata aku adalah pria. karena itu...

Sayangilah ayah kalian selagi dia di sampingmu. Kamu tidak akan menemukan ayah yang sama seperti ayahmu. Karena setiap orang berbeda. Sekalipun sama tidak akan ada yang sama.

Imajinasi dalam hidupku, adalah ayah dalam diriku. Hal yang terindah ketika bersama ayah adalah, ketika tangannya hangat menggenggam erat tanganku yang kecil. Menyelamatkan aku dari kecelakaan waktu itu, walau itu adalah masa lalu yang kecil. Ingatanku pudar karenanya, tetapi.. Ayah adalah pria pertama yang dilihat oleh wanita. Kalaupun tidak, maka pria adalah bagian dari wanita semenjak dilahirkan.

Sekalipun dokter dan dunia berkata, kamu akan terlahir seorang pria. Jika Tuhan dan doa orang tuamu mengatakan tidak. Maka jika restunya dan kehendaknya berubah, maka yang pria pun bisa menjadi wanita. Bayi wanita yang terlahir dengan tugas memimpin seperti pria. bukan hal mustahil jika wanita bisa menduduki tugas pria, dengan tubuh kecil yang mereka anggap lemah. Sejujurnya adalah kekuatan yang besar. tetapi pria juga memiliki kekuatan yang besar.. Di dalam dadanya.. di jauh jauh sekali.. Kekuatan itu terlihat jelas. bertekad lah..
Hanya Margena satu satunya kakak, yang belum bisa membaca ataupun berbicara.
Tulisannya selalu di sebut(tulisan ceker ayam)  oleh gurunya.  Bahkan juga di bentak jelek oleh orang yang dia sukai.
Hidup seperti ini, mungkin yang membuat Margena ingin selalu diam. Mendengarkan mereka berbicara. Tugas yang Margena buat, tidak akan di Terima kalau tulisannya masih jelek. Sehingga banyak orang yang tertawa.

Rambutnya di potong di depan teman-teman nya karena tidak pernah terlihat rapi. Satu hal yang pasti tentang itu... Tulisanku seperti dokter.

Tetapi aku bukan dokter, aku selalu keluar rumah panjat pohon sambil bawa tas. Cuma untuk melihat binatang minta tolong. Ada ayam tersesat cari induknya aja aku tolong.

Walaupun tulisanku jelek,  di sebut acak acakan, dulunya aku pikir menulis Itu sulit. Dan aku tidak akan pernah bisa membaca.
Tetapi akhirnya, aku bersyukur bisa menjadi seperti sekarang.

Di toilet sangatlah gelap. Dengan  di temani senter, aku berjalan masuk ke toilet sembari berpikir. Di luar dugaan, aku melihat orang yang tengah berlari. Ketika aku buka pintu toilet, tiba-tiba seluruh air berubah menjadi darah. Aku berteriak, langkahku bertahan mundur dan terjatuh.
Seberkas cahaya menyilaukan. Membuat telingaku berdenging. Ketika membuka mata, tempat itu kembali seperti semula.
Hanya air biasa, di tengah hujan deras, angin serta petir yang terlihat jelas. Aku ingin berlari, tetapi aku selalu merasa diawasi. Cahaya di langit yang seperti bintang, yang tiba-tiba menghilang begitu saja. Apa mereka malaikat?
Setiap hari ulang tahun, aku mendapat hadiah yang aku kira jatuh dari pemiliknya.
Tetapi lambang kesukaan dan benda itu datang tepat waktu.
Aku sedikit bingung jika kini... Aku hanya ingin lepas dari masalahku. Namun, keadilan dalam diriku memintaku untuk tidak pergi meninggalkan saudaraku.

ya iyalah mana ada sih Cinta yang sama? Semua cowok pasti pernah di pegang cewek. Minimal melihat, dan apalah itu... Jika Nizan mau cewek yang gak dekat sama satupun cowok. Mending nikah aja sama TARZAN.

Ada empat pria legendaris di hati, minimal lihat in tiap hari aja sudah termunuk mumuk aku..
halah, mimpimu ketinggian. Orang tampan seperti gitu mana mau sama Nizan, liat aja gak  pernah... Emang semua orang  itu bisa tahu suara hati Nizan? Enggak kan? Buktinya Nizan sendiri gak bisa dekat dengan cewek itu. Auranya beda 
Hh.. Pusing Ah..  Gak usah pacar pacaran deh. Bodoh aku, mudah marah, posesif, Agresif, cemburu, cerewet, egois, dll. Mana ada aku baik di depan cowok apalagi Nizan.

Aku  nih malah rendah in diri.

Our Story is PausedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang