Part 25

9 3 0
                                    



"Aku... Aku menyukaimu" Ungkap Jisuk, lalu dia menundukkan kepalanya.

Jaehee menghentikan aktivitasnya, masih dalam posisi yang sama.

"Aku mulai menyadari perasaan ini setahun yang lalu" lanjutnya. "Aku tau sekarang kau sudah memiliki kekasih, aku tau dia karena kau sering menceritakannya. Tapi perasaan ini tidak bisa dihentikan begitu saja. Akhir-akhir ini bersamamu, perasaan ini semakin besar. Aku tidak bisa menahannya" Jisuk menjeda kalimatnya, kemudian melanjutkan "Bisakah kau memberikan aku kesempatan?" tanyanya seperti orang yang putus asa.

Jaehee menghela napas lembut, kemudian membalas perkataan Jisuk.

"Aku tau. Aku tau kau menyukaiku" katanya sambil menatap Jisuk

Jisuk terkejut dengan perkataan Jaehee. Sebelum dia bertanya bagaimana bisa Jaehee mengetahuinya, Jaehee langsung melanjutkan perkataannya.

"Aku tau belum lama ini, tingkahmu aneh tidak seperti biasanya. Tapi ku abaikan karena aku tak mau kita menjadi canggung karena hal ini" jawab Jaehee jujur. "Oppa, kau tau betul bahwa aku sangat mencintai Taehyung. Jadi kurasa kau juga tau bagaimana jawabanku." Lanjutnya.

Jisuk memang mengerti dengan semua itu. Tapi tidak bisakah dia berharap meski sedikit saja?

Dia tau beberapa bulan ini Jaehee tidak bertemu dengan Taehyung dan mereka jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing.

Dengan begitu, dia merasa masih ada kesempatan untuknya di hati Jaehee. Karena dua bulan ini mereka selalu menghabiskan waktu bersama.

Jisuk yang sedari tadi diam, kemudian angkat suara lagi "Kalau begitu boleh aku membuat satu permintaan?" tanyanya memohon

"Apa?"

"Bisakah kau menghabiskan waktu bersamaku selama sehari saja?" Dia terdengar ragu "Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya kencan, setelah itu aku janji akan merelakanmu" lanjutnya.

Jaehee menutup matanya sebentar sambil menghela napas.

"Oppa, aku tau kau belum pernah merasakan kencan. Tapi bisakah kau mencari orang lain sebagai gantinya?" kemudian Jaehee melanjutkan "Biarpun sekarang aku jarang berkomunikasi dengan Taehyung, bukan berarti aku bisa seenaknya keluar begitu saja"

"Aku tidak bisa menggantinya. Aku ingin kencan dengan seseorang yang aku sukai, dan itu kau" katanya agak memaksa

Jaehee menyisir rambutnya kebelakang, lalu berpikir.

Lima menit kemudian Jaehee membuka suara.

"Baiklah, aku bisa"

"Jeongmal?" tanya Jisuk meyakinkan (Benarkah?)

"Eoh" Jaehee mengangguk kemudian kembali ke aktivitasnya.

Raut muka Jisuk kini mulai bahagia.

"Dua hari lagi" katanya kepada Jaehee

Jaehee hanya mengangguk.

Jisuk kemudian melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda tadi.

Waktu menunjukkan pukul 22.07 KST.

"Oppa, ayo"

Ajak Jaehee setelah membereskan semua kertas yang ada di meja.

Mereka berdua kemudian kembali ke rumah. 

***

Hari ini adalah hari libur.

Aku bangun agak kesiangan.

Setelah itu aku bergegas ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, aku keluar dan memilih pakaian yang akan kugunakan untuk pergi bersama Jisuk Oppa.

Ini adalah harinya, hari dimana Jisuk Oppa yang katanya ingin berkencan denganku.

Aku hanya menggunakan celana jeans dan sweater rajut berwarna cream yang menutupi leherku.

Lalu ku biarkan rambut pendek ini tergerai bebas.

Sebelum turun ke bawah, aku mengecek notifikasi di handphone-ku.

Tidak ada.

Tidak ada notifikasi dari Taehyung.

Dua hari ini dia tidak mengabariku.

Tapi aku mengerti, itu pasti karena dia sibuk.

Setalah itu, aku langsung turun ke bawah.

***

Sudah dua puluh menit dia menunggu Jaehee.

"Kemana kalian? Bukannya hari ini libur?" tanya Bibi Noh

"Kencan?" Jawab Jisuk kemudian tertawa.

Bibi Noh kemudian ikut tertawa. Memang Jisuk selalu membuat lelucon sehingga ketika dia berbicara serius Bibi Noh tetap menganggap itu sebagai lelucon.

Tak berapa lama, Jaehee pun turun.

Jisuk menyambut Jaehee dengan senyuman.

Dia berpikir bahwa dia benar-benar berkencan dengan wanita yang dia sukai.

"Kami pergi" kata Jaehee

Mereka pun pergi ke tempat tujuannya.

***

Disinlah mereka.

Café yang sering mereka datangi.

Tidak terlalu banyak orang saat ini.

Hanya tujuh meja yang terisi.

Mereka duduk disalah satu meja yang tidak terlalu ramai.

Mereka sudah memesan minuman dan makanan manis.

Setelah itu mereka hanya berbincang-bincang.

Random.

Tidak ada yang special dari pembicaraan tersebut.

Sambil bercerita tidak lupa mereka juga menikmati sajian yang telah mereka pesan.

Jisuk berhenti berbicara, kemudian meletakkan tangannya di pipi Jaehee dan menghapus krim yang ada di sudut bibir Jaehee dengan ibu jarinya.

Jaehee terkejut.

Tidak biasanya Jisuk melakukan hal tersebut.

Setelah membersihkan krim itu, Jisuk langsung menarik tangannya dari pipi Jaehee.

Hening.

Tiba-tiba Jisuk berdiri dan membungkuk tepat diwajah Jaehee.

Jaehee reflex menutup matanya saat bibir Jisuk mendarat di atas bibirnya.

Bunyi bel itu lumayan keras, menandakan baru saja ada seseorang yang baru keluar dengan rasa kesal yang menghampirinya.



TBC...

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang