✧ 0:8 ✧

691 82 1
                                    

Scorpius berlari kencang menuju aula, dan mendekati adik-adiknya.

"Ayo cepat pulang! Malfoy Manor diserang!" Mendengar hal itu, para sahabat mereka ikutan panik dan mereka ikut pulang kerumah masing-masing.

Seperti James yang langsung menyuruh adik-adiknya pulang bersamanya dan diikuti oleh Rose, sepupunya.

Sedangkan Nick dan Val langsung mengikuti Malfoys menuju ruang rekreasi Slytherin.

"Kalian terlebih dahulu, Malfoy Manor lebih penting sekarang!" Ucap Nick dengan buru-buru.

"KAU GILA SCORP?! KITA DIPERAPIAN LANGSUNG KE MALFOY MANOR DAN MENGHADAPI MEREKA?!"

"Tenangkan pikirmu, Quila! Kita akan sampai di sayap barat!" Cisia langsung memasuki perapian pertama dan disusul oleh Scorpius dan Quila.

Setelah mereka bertiga menghilang dari perapian, kini Val terlebih dahulu pergi ke Nott Manor. Dan terakhir oleh Nick menuju Zabini Manor.

•••

"Aw.." rintih Quila karena kepalanya terkena dinding perapian.

"Kecilkan suaramu, Quil!" Bisik Scorpius.

Scorpius keluar pertama dari perapian dan menyuruh kedua saudarinya untuk tetap berada dibelakanhnya.

Mereka bertiga menggenggam erat tongkatnya. Cisia memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam.

"Mereka masih disini, tepat berada di depan perapian bangunana utama," bisik Cisia yang masih memejamkan matanya.

"Da..dad! Dan MUM!! mereka juga menyiksa grandpa dan grandma," Quila mendengar perkataan saudarinya kini ia mulai menangis.

"Apakah 'mereka' sudah bebas?" Tanya Scorpius.

"S..siapa?" Quila terbata-bata mendengar pertanyaan Scorpius.

"Aku tidak akan percaya kalau mereka death eaters, bukannya mereka sudah dibantai dan sisanya berada di Azkaban?" ucap Cisia tidak percaya.

Dari perjalanan menuju bangunan utama, mereka mendengar teriakan Hermione dan Narcissa. Sedangkan Draco dan Lucius selalu mengumpat dan menanyakan sesuatu hal yang malah dijawab dengan mantra kutukan.

"CRUCIO!!"

"Gran..."

Cisia langsung menutup mulut Quila dan menyeretnya untuk bersembunyi dibalik dinding. Sedangkan Scorpius merencanakan perlawanan kepada para jubah hitam itu.

"Dengar, aku akan mengirim mereka beberapa kutukan kalian bantu aku, ok? Quila kau selamatkan mereka, gunakan mantra, ok? Dan Cisia kau bantu aku melawan mereka, kau bisa? Jumlahnya kira-kira..."

"Mereka ada 2, Scorp," jawab Cisia. Sebenarnya mereka berdua bingung bagaimana bisa Cisia tau se detail itu.

Scorpius langsung menyerang mereka dari belakang.

"EXPELLIARMUS! CRUCIO!" Scorpius mulai menyerang mereka dengan gerakan cepat dan Cisia juga mulai melemparkan mantra mantra sihir hitam.

Sedangkan Quila berlari cepat menuju keluarganya yang tersandera.

Quila dengan gerakan cepat, dia berhasil melepaskan mantra pengikat pada ibunya dan neneknya, saat ingin melepaskan kakeknya Quila terpental terkena kutukan peledak oleh musuh yang dilawan oleh Cisia.

Scorpius berusaha menyerang seseorang yang melemparkan kutukan kepada adiknya itu.

"Cru-"

"DIFFINDO!" Hermione dengan cepat melecutkan mantra pemotong pada musuh yang dilawan Scorpius.

Tetapi dengan cepat musuh tersebut menggunakan mantra perlindungan yang kuat.

"Serpensortia!" Ular hitam itu dengan cepat melata kearah Cisia.

Narcissa pun langsung melecutkan mantra, "CONFRINGO!" Lalu ular hitam itu meledak.

"Sectumsempra!" Tidak merasa lelah, tamu tak diundang itu pun melemparkan mantra kearah Cisia.

"PROTEGO MAXIMA!" Cisia membuat perlindungan diri, tetapi mantra itu menghancurkan perlindungan yang seharusnya tidak semudah itu hancur. Sehingga Cisia mengalami luka dibagian lengan kanannya, seperti telah tersayat oleh pisau.

"Aarrghh," Cisia mengerang dan berjalan mundur sambil memegangi lengannya yang berdarah.

"SHIT! BERANI-BERANINYA KAU MENYAKITI ANAKKU!!" Teriak Draco yang kedua tangan dan kakinya masih terikat.

Saat Hermione ingin melemparkan mantra, Harry Potter dan rekan-rekannya yang lain pun datang, dengan cepat kedua makhluk berjubah hitam itupun ber-apparate begitu saja.

"GODRIC!! MEREKA LOLOS! CEPAT CARI MEREKA SAMPAI KETEMU!" Perintah Harry pada rekannya.

Harry pun langsung mendekati Malfoys itu dan melepas mantra pengikat pada Draco dan Lucius.

"Bagaimana bisa terjadi?!" Tanya Harry panik.

"KAU YANG BEKERJA DI KEMENTRIAN KENAPA MALAH BERTANYA PADA KAMI?!" Jawab Draco dengan nada tingginya.

"Bukan berarti kau berhak memarahi kami seperti itu, Malfoy!" Balas Ron dengan galak.

"We are Malfoy too, uncle." Cicit Scorpius dengan wajah tak berdosanya.

Hermione langsung melirik Scorpius dan menahan tawanya.

"Biarkan aku bergabung nanti, aku ingin mengobati anakku terlebih dahulu," Hermione menyela, lalu memeluk Cisia dan pergi ke ruang duduk di sayap barat, diikuti oleh Quila dan Narcissa.

Hermione membiarkan putri bungsunya itu untuk duduk di sofa dan disebelahnya ada Narcissa yang menggumamkan mantra penyembuh.

"Apakah itu sangat sakit, Cis?" Tanya Quila dengan penasaran sambil menunjukkan wajah ngerinya.

"Ini hampir menusuk tanganku, Quil. Bayangkan saja, Mum sedang memotong sayuran dan kau tiba-tiba muncul disebelahnya lalu Mum menodongkan pisaunya dan mengenai lenganmu, hii.." ucap Cisia sambil mendramatisir.

"Kau suka sekali drama ya, sangat Draco sekali, omong-omong berhenti membayangkan hal seperti itu Quil, ibumu tidak akan pernah menyakitimu, ok?" kata Narcissa sambil tersenyum lembut kearah Cisia dan Quila.

"Benar! dengarkan kata grandma, baik nyonya Cisia, sekarang kau harus istirahat," Hermione langsung memeluk putrinya dan membawanya kekamar kosong yang dulu merupakan kamar milik Hermione dan Draco.

"Kau harus tidur, sayang. Besok kembalilah ke Hogwarts, Quila juga, kalian tidurlah dengan nyenyak, Mum ingin membahas masalah ini dengan kementrian, selamat beristirahat," Hermione memakaikan selimut kepada Cisia dan Quila, lalu mengecup puncak kepalanya dengan sayang.

Hermione dan Narcissa langsung kembali ke tempat terjadinya kerusuhan beberapa jam yang lalu.

"Bagaimana? Apa yang terjadi?" Tanya Hermione tiba-tiba.

"Ini bukan death eaters, tetapi..."

𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang