✧ 0:6 ✧

837 90 2
                                    

Sudah akhir pekan, mereka memutuskan untuk mengirim surat kepada orang tuanya.

Cisia dan Quila sedang berada di perpustakaan sedang membuat surat untuk kedua orang tuanya. Sedangkan Scorpius sudah mengirimnya satu jam yang lalu. Memang curang dia, katanya mengirim surat lebih cepat bisa dianggap sebagai orang yang lebih mencintai orangtuanya.

Cisia dan Quila pun sudah mengejek-ejek Scorpius hampir satu jam, hingga Cisia memutuskan untuk membuat suratnya bersama Quila di perpustakaan.

"Bagaimana fotonya? Sudah kau gunting?" Cisia mengangguk dan menyerahkan foto mereka berdua kepada Quila.

"Biarkan saja Scorpius tidak ada fotonya!" Quila terlihat masih kesal dengan Scorpius.

To : Mum & Dad

Hai mum, dad!
Aku dan Cisia membuat surat ini tanpa Scorpius, dia curang mengirimnya terlebih dahulu tanpa berdiskusi dengan kami!

Bagaimana keadaan kalian?? Kuharap baik-baik saja, aku dan Cisia sudah mulai rindu rumah huuh! Professor Martila bersikap menyebalkan kepada Cisia, tetapi kata Cisia itu tidak apa-apa.

Dikelas ptih, Cisia selalu melakukan hal aneh (aku menulis bagian ini tanpa sepengetahuannya) dia bisa melakukan hal baru yang belum aku ketahui sama sekali. Bahkan Cisia pernah mengatakan mantra tanpa tongkat saat pelajaran ptih, karena aku meng-expelliarmus nya terus tongkatnya terpental dan aku mengirimnya mantra pembeku, dia bisa melindungi dirinya sendiri dengan menggumamkan mantra tanpa tongkat!! Aku sendiri terkejut melihatnya, sampai Prof. Martila membawanya kekantor dan pelajaran saat itu langsung dibubarkan begitu saja. Oiya, jangan beri tahu Sisy dulu ya mum, dad! Karena aku menyayanginya, aku khawatir sesuatu bisa membahayakan dirinya.

Selalu jaga kesehatan yaa!! Kami menyayangimu, i love you Mum & Dad!

Aquila Hera M.
Lyncisia Nyxa M.

"Selesai!! Ambilkan amplop merah itu, Sis!" Cisia menuruti perintah kembarannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selesai!! Ambilkan amplop merah itu, Sis!" Cisia menuruti perintah kembarannya itu.

"Jangan sampai merusak fotonya, Quil!" Quila mengangguk dan melipat surat itu dengan hati-hati.

"Qwaren! Tolong bawa ini ke rumah dad ya!" Quila memberikan surat itu kepada burung hantu milik mereka berdua.

Setelah burung hantu itu ber-uhu ria, dia menggenggam suratnya dan membawa ke kediaman Malfoy saat ini.

•••

Di kediaman Malfoy...

"Kau harus menghabiskan makan siangmu, sayang!"

"Kau ini perhatian sekali ya, nikmati acaramu, mione! Oh ini ada surat, dari...um...Quila dan Cisia, ya mereka baru saja mengirim surat,"

"Nanti malam aku akan langsung pulang, jangan lupa foto suratnya lalu kirim ke aku dulu!!"

"Iya iyaaa, akan kukirim, jangan sampai kelelahan, Mione!! Byebye love you,"

"Love u more!!"

Draco terkikik mendengar jawaban dari istrinya itu. Hermione sedang menghadiri fashion week di Paris, tentu saja dia tidak bisa menolak datang karena sahabat muggle nya, Lauren Wield, sebagai tuan rumah dari acara tersebut.

Biasanya kalau anak-anaknya dirumah, Hermione akan mengajak Quila ataupun Scorpius untuk menghadiri acaranya bersama. Kenapa tidak Cisia? Cisia tidak suka keramaian dan perhatian publik. Berbeda dengan duo yang suka akan perhatian itu.

Atau tidak, Hermione akan membawa Draco apabila ia tidak terlalu sibuk dengan perusahaannya.

Draco mulai menyobek amplop merah berlogo H itu. Dan melebarkan kertas didalamnya. Lalu, memotretnya dan mengirimnya ke Hermione terlebih dahulu.

Setelah itu, Draco membawanya ke kantor disebelah ruang tidurnya.

Saat mulai membaca bagian tengahnya, dia mulai terkejut dengan sikap Cisia yang diceritakan oleh Quila.

Hingga, pintu rumahnya membuka dan tidak diketahui siapa yang datang. Tetapi Draco bisa mendengar suara high heels yang sepertinya tergesa-gesa.

"Hermione!! Bagaimana dengan acaramu!!??" Draco terkejut melihat Hermione sekarang sudah ada dihadapannya.

"Anakku lebih penting sekarang, bagaimana bisa dia melakukan hal itu?!" Hermione bertanya dengan napas tersengal-sengal.

Draco menggandeng tangan Hermione dan membawanya keruangan koleksi milik Cisia.

"Sepertinya dia merahasiakan sesuatu, dan bereksperimen disini," kata Draco sambil membuka kunci ruangan kaca tersebut.

Tetapi pintu tersebut tidak dapat dibuka. Draco sudah berusaha mengatakan mantra mantra pembuka pintu.

"Apakah kacanya tidak bisa dipecah?" Tanya Hermione was was.

"Sayang sekali tidak bisa, ayahku yang memberikan kaca ini untuk melindungi Cisia supaya tidak ada yang menghancurkan ruangannya." Kata Draco sambil meremas rambutnya.

"Kita perlu panggil Lucius, Drake," ucap Hermione lembut. Draco pun mengangguk dan langsung pergi ke perapian menuju Malfoy Manor.

•••

"Father!?" Draco berteriak begitu memasuki manor tersebut.

"Ada apa, Drake? Ayahmu sedang dikantornya," jawab Narcissa yang terburu-buru mengikuti Draco kearah kantor ayahnya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk! Oh hey, my son! Ada apa?" Lucius terkejut melihat Draco yang tiba-tiba datang kekantornya, dan Narcissa mengikuti dari belakang.

Draco langsung mendekat kearah Lucius.

"Father, apakah kau tau cara melewati kaca yang kauberi pada Cisia?"

"Ada apa, son?"

"Aku penasaran dengan koleksinya itu, kumohon, Father, beritahu cara melewatinya," Narcissa bingung melihat tingkah anaknya yang terlihat seperti memaksakan sesuatu.

"Cukup katakan 'erragora' itu adalah mantra non-verba," jawab Lucius dengan nada datar.

"Terima kasih, Father! Bye, Mother, Love you!" Draco langsung berlari menuju perapian dan kembali kerumahnya.

•••

"Mione?!" Begitu sampai di depan ruangan milik Cisia, Draco tidak menemukan Hermione sama sekali. Tetapi terdapat suara yang muncul dari arah belakang.

"Hei, cepat sekali! Aku mengambil cookies di lemari es, kau mau?" Draco sebenarnya sudah tidak sabar memasuki ruangan tersebut, tetapi dia juga tidak bisa menolak Hermione. ea bucin.

Mereka berdua mengemili snack milik anaknya sampai menghabiskan waktu 20 menit.

𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang