[Kamar Quila]
Quila sedang mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan speaker.Speaker tersebut merupakan barang kesukaannya yang ia beli saat pergi ke Amerika bersama keluarganya.
Sedangkan di sisi lain, Cisia, ia lebih tertarik dengan membaca novel yang berjudul Pretty Psychopath.
Entah mengapa Cisia lebih menyukai hal-hal bergenre horor maupun thriller.
Bahkan Draco membiarkannya mengoleksi pisau pisau berbagai macam bentuknya, karena menurut Cisia pisau itu lucu.
Quila dan Hermione sering bergidik ngeri saat melihat Cisia bermain pisau. Tetapi Cisia tidak akan melakukan hal bodoh dengan barang-barang koleksinya. Apalagi sampai melukai orang-orang yang ia sayangi.
Tiba-tiba saja Hermione membuka pintu kamar Quila.
"Girls! Bisa tolong kecilkan suara musiknya?"
"SORRY, MUM!! TIDAK KEDENGARAN!" Quila sedikit berteriak saat melihat ibunya menggerakan bibirnya yang tentu saja berbicara dengannya.
Hermione langsung memasuki kamar milik Quila, dan mematikan speaker kecil dengan suara keras itu.
"Lebih baik seperti ini," ucap Hermione sambil berkacak pinggang melihat Quila yang sedang menikmati musik namun berhenti begitu ibunya mematikan speaker.
"Maaf mum, ada apa?" Tanya Quila dengan suara merendah.
"Kenapa tidak segera ganti pakaian? Bukannya sebentar lagi makan malam di manor, ya?" Tanya Hermione penuh dengan penekanan.
Karena bila tidak seperti itu, para gadisnya itu akan lebih melalaikan waktunya.
"UPS! MAAF MUM, AKU BENAR-BENAR LUPAA!!!" Quila langsung berlari menuju ruangan yang berisi pakaian-pakaiannya.
Sedangkan Cisia langsung menutup bukunya, dan berlari menuju kamarnya.
Hermione sendiri geleng-geleng kepala melihat tingkah para gadisnya. Setelah menyelesaikan Quila dan Cisia, dia segera berjalan menuju kamar Scorpius.
Tok! Tok!
Tidak dibuka.
Tok! Tok! Tok!
Masih tidak ada suara pergerakan dari dalam ruangan.
Hermione mulai curiga dan akhirnya dia langsung menerobos masuk kekamar putra sulungnya itu.
"ASTAGA SCORPIUS ABRAXAS MALFOY!! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN!!"
Scorpius yang melihat ibunya memasuki kamarnya, dia langsung mematikan iPad miliknya dan memakai celananya langsung.
"MUM!!! KENAPA TIDAK KETUK PINTU TERLEBIH DAHULU!!"
"Mum sudah mengetuk pintunya dua kali dan kau masih tidak membukanya! Dan sekarang kau melakukan hal seperti itu dengan keadaan pintu tidak dikunci?! Bagaimana kalau adikmu melihatnya Scorp??" Ucap Hermione panjang lebar tanpa jeda sedikit pun.
Scorpius pun langsung memeluk ibunya dan mengucapkan maaf tanpa henti.
"Hm, cepat ganti pakaianmu sebentar lagi kita makan malam di manor."
Hermione memijit-mijit keningnya karena tingkah putranya itu.
Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu tanpa mengunci pintu. Bagaimana kalau Quila masuk? Dia akan teriak teriak sampai tetangga pun akan mendengarnya. Atau lebih buruk lagi, bagaimana kalau Cisia melihatnya? Dia akan membawa pisau dan menusuk kakaknya sendiri? Ah tidak tidak.
"Hei? Kudengar kau teriak teriak menyebut nama Scorpius? Ada apa?" Hermione langsung berjalan mendekati Draco dan duduk disebelahnya.
"Aku sedang pusing dengan kelakuan anakmu itu, huuh!" Hermione menghela napas dan bersandar di pundak Draco.
"Ada apa dengan Scorpie?"
"Um, sebenarnya hal ini wajar sih dilakukan tetapi kesalahannya, dia tidak mengunci pintu terlebih dahulu. Takutnya kalau adik-adiknya melihat," jawab Hermione dengan nada seperti orang putus asa.
"Pfftt HAHHAHAHA, apa dia melakukannya? Hal seperti itu?" Draco malah tertawa terbahak-bahak mendengarkan istrinya.
Hermione langsung memukul lengannya keras-keras.
"Sudahlah, kau buruan siap-siap sebentar lagi kita makan malam bersama Lucius dan Cissy, kan." Hermione beranjak dari duduknya dan menuju meja rias untuk memoles wajahnya senatural mungkin.
Hermione ini walaupun sudah berumur 40an hampir memasuki 50 dia masih terlihat awet muda dan sangat cantik. Bentuk tubuhnya sangat sempurna untuk seusianya.
Hermione bekerja sebagai desainer merk ternama didunia muggle, dia sering menghadiri acara-acara fashion show. Karena itu, Hermione sangat terkenal didunia muggle.
Setelah mereka bersiap-siap, mereka langsung menuju perapian.
"Malfoy Manor!"
•••
"Aduuuhh!! Cisia, jangan injak gaunku." Keluh Quila saat keluar dari perapian.
Narcissa dan Lucius langsung tersenyum melihat tingkah keduanya.
"Grandpaa~ Grandmaa~" Quila langsung memeluk Narcissa dan Lucius begitu juga dengan Cisia.
"Kalian ini sudah tambah besar saja," ucap Lucius sambil mengelus kepala Quila dan Cisia.
Lalu disusul oleh Scorpius dan diakhiri oleh Hermione dan Draco.
Setelah itu mereka menuju ruang makan untuk melakukan makan malam bersama.
Selama makan, mereka semua tidak ada yang berbicara sedikitpun. Sampai makanan penutup tiba.
"Scopius, bagaimana keadaanmu disekolah?" Tanya Narcissa sambil menyantap puding mangga kesukaannya.
"Tidak terlalu buruk, tetapi aku butuh petualangan, grandma! Aku disana terlalu capek menjadi orang sempurna yang selalu saja menambahkan poin rumah," ucap Scorpius dengan mimik wajah yang dibuat sesedih mungkin.
Quila, Cisia, dan Hermione menatapnya tidak percaya. Tingkahnya seperti itu pasti menurun dari ayahnya. Sedangakan Lucius, Cissy, dan Draco tertawa yang juga sebenarnya mereka tidak percaya.
"Jangan percaya dengan Scorpie, sudah jelas penyumbang poin terbanyak di Slytherin adalah Cisia!" Bantah Quila sambil menatap tajam Scorpius.
"Baiklah, bagaimana dengan Gryffindor?" Tanya Lucius tiba-tiba.
"Grandpa meragukanku, eh?" Tanya Quila sambil menujukan seringainya kepada Lucius, Lucius pun juga membalas dengan seringainya.
Hermione hanya tersenyum datar melihat interaksi anaknya dengan mertuanya itu.
Scorpius pun hanya mendengus mendengar jawaban dari adiknya itu.
Akhirnya makan malam pun selesai dengan dipenuhi canda tawa keluarga Malfoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]
FanficKekuatan tak terduga dari si bungsu Malfoy yang juga si penyelamat keluarganya, darimana asalnya?