"Ini bukan death eaters, tetapi..." Ucapan Harry terhenti.
"Tetapi ini lebih nampak seperti perkumpulan buatan sendiri, seperti kata Lucius, mereka mengenakan pakaian yang berbeda lalu ditutupi oleh jubah hitam, suaranya pun tidak ada yang ia kenali selama, maaf, Lucius menjadi death eaters," jelas Harry sambil mengamati kearah Hermione dan Narcissa.
"La..lalu, apa motif mereka menyerang keluarga kita??" Tanya Narcissa dengan wajah sedih.
"Masih akan kami selidiki, tolong beri kami waktu," jawab Ron dengan nada datarnya dan acuh.
Hermione melihatnya pun kesal, bagaimana bisa dia memperlakukan ibu mertuanya seperti itu dan dalam keadaan seperti ini.
"Baiklah, tolong secepatnya, Potter. Aku merasa kurang aman sekarang," kata Lucius sambil menatap Harry dengan penuh tekad.
Setelah itu, Harry dan Ron pun berpamitan pulang.
•••
Sementara ini, mereka semua tinggal di Malfoy manor.
"Mum!! iPad ku tidak ada!! Aku sudah mencarinya kesana kemari," gerutu Scorpius sambil mendekati Hermione yang sedang membantu menata kamar yang akan digunakan oleh Quila dan Cisia.
"Gunakan matamu untuk mencarinya, Scorpie, jangan gunakan kakimu! Mum lihat tadi ada diatas meja makan," dengan secepat kilat, Scorpius langsung berlari menuju ruang makan.
"AHA! I FOUND IT, MUM!!" Terdengar suara teriakan dari ruang makan, Hermione dan kedua putrinya pun tertawa.
"Dia itu kebiasaan seperti itu, tau! Saat di asrama sudah malam sekali, dia teriak-teriak memasuki kamarku, selalu mencari sapu kesayangannya lah, atau buku tugasnya lah, sampai-sampai Val ikut membantu mencarinya.." curhat Cisia, Hermione dan Quila pun sejenak berhenti melakukan aktivitasnya dan mendengarkannya.
"Kami bertiga berputar-putar mengelilingi asrama dan memasuki kamar-kamar yang lain, Albus pun ikut-ikutan juga, dan saat kita di ruang rekreasi, dia baru sadar...kalau buku tugasnya sedang dikumpulkan!" Cisia memutar matanya dengan kesal.
"Dia melakukan hal seperti itu?" Tanya Hermione penasaran.
"Iya Mum! Sampai aku malu saat di aula, semua teman asrama ku menertawaiku dan beberapa merasa kesal!" Jelas Cisia sambil memanyunkan bibirnya.
"BHAHAHAHAHA!!!! AKU TAU AKU TAU!! Pantas saja tatapan ular-ular saat itu tidak mengenakan," Quila menambahkan dan melanjutkan tawa terbahak-bahak nya.
"Dasar Scorpius," ucap Scorpius saat melewati ruangan tersebut.
"Heh, kau sedang memuji dirimu atau apa, eh?" Getak Cisia yang suaranya sampai luar ruangan tersebut.
"Nah, selesai juga menata ruangan ini, sudah nyaman untuk ditempati, kan?" Tanya Hermione dengan senyuman menawannya.
"Sudah! Terima kasih, Mum, Love you," ucap kedua putrinya itu lalu membanjiri wajah ibunya dengan ciuman.
"Iyaiyaa, sana kalian mandi terlebih dahulu, Mum juga akan melakukan hal yang sama, dahh!" Hermione pun langsung meninggalkan kamar 'baru' milik Quila dan Cisia.
Dengan nuansa hijau dan terdapat ukiran emas di dindingnya.
"Yeyy, akhirnya kita bisa satu kasur lagi, Cis!!" Seru Quila sambil memeluk Cisia.
"Hei apa maksudmu?" Tanya Cisia sambil menatap ngeri kearah Quila.
"Kita kan berbeda asrama! Ish, dasar, pintar akademik tapi tidak peka!" gerutu Quila sambil memukul pelan lengan Cisia.
"Aw, ka...kau! Tunggu, kenapa sakitnya masih terasa?" Cisia menatap kearah Quila panik.
"Yang benar saja!!" Quila jauh lebih panik sekarang dan mulai menarik Cisia untuk membawanya ke orang tua mereka.
Tetapi Cisia menolaknya, "Tidak perlu, Quil! Ak..aku hanya bercanda, PFFTT BHAHAHHAA!!" Tawa Cisia meledak dan dihadiahi pukulan bertubi-tubi dari Quila.
"KAU PEMBOHONG!! MENYEBALKAN!"
Cisia hanya tertawa melihat respon saudari yang lebih tua darinya itu.
•••
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.50 tetapi Cisia tetap saja tidak dapat tidur dengan nyenyak.
"Aku tahu kau belum tidur, Cis," gumam Quila dan langsung saja membalikkan tubuhnya menghadap Cisia.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Quila dengan penuh perhatian.
"Kau tahu, aku...aku tidak tahu harus bercerita kepada siapa," ucap Cisia sambil menatap langit-langit kamar.
Quila mendekat kearah adiknya itu, "kau saudariku, kau punya aku, lalu apa yang akan kau ceritakan? Hm?" Tanya Quila sambil memeluk Cisia dengan lembut.
Cisia dengan cepat menghadap kearah Quila.
"Kita tidak pernah sedekat ini, bukan? Ini sangat nyaman," cicit Cisia sambil merekatkan pelukan kakaknya.
"Aku ini hugable tau! Cepat ceritakan masalahmu," paksa Quila.
Cisia hanya terkikik lalu melanjutkan, "baiklah baiklaaah, kita mulai darimana ya?" goda Cisia sambil mendongakkan kepalanya menghadap Quila.
"Hm, bagaimana dengan pelajaran pertahanan ilmu hitam?" Tanya Quila.
"Ah, itu aku mengucapkan mantra non-verba," bisik Cisia.
"Darimana asalnya? Bagaimana kau tahu mantra itu??"
"Aku membuatnya sendiri, eksperimen istilahnya," Cisia membisikkan kata-katanya sambil mendekat kearah telinga Quila.
"WHATT?!"
"SIS SHUT UP!" Bentak Cisia tetapi masih berbisik.
"So..sorry, ta-tapi bagaimana bisa kau melakukannya?!"
"Aku membuatnya saat liburan, karena aku merasa kurang dengan kemampuanku, jadi aku mencoba beberapa mantra buatanku dengan menggunakan beberapa bahasa yang sulit diketahui orang lain, tentu saja," jelas Cisia tetap dengan bisikan suaranya.
"K-kau! Berjanjilah satu hal padaku, Sisy," tawar Quila.
"What?"
"Jangan coba-coba menyakiti dirimu! Tentu saja ajari aku juga," jawab Quila sambil nyengir.
Cisia pun langsung terkikik dan mengatakan sesuatu yang membuat kakaknya itu terkejut, "aku punya satu mantra khusus untukmu,"
"REALLY?!!"
"Yup, lain kali akan kuberi tahu,"
"Secepatnya ok?"
"Kau ini sudah tidak sabar ya? Bagaimana dengan besok malam?? Malam ini kupikir masih ada yang berjaga didekat perapian, bukan? Kita akan mencobanya dirumah bukan di manor, jadi kita membutuhkan perapian untuk kesana," jelas Cisia lagi.
"Hm, baiklah! Aku sudah tidak sabar, terima kasih telah berbagi kisahmu, Sisy! Kalau ada masalah katakan padaku, ok? Aku akan membantumu! Kau harus memberitahuku apapun yang terjadi!" Paksa Quila sambil menyubit pipi adiknya itu.
"Baiklah baiklah," gerutu Cisia sambil melirik kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]
FanfictionKekuatan tak terduga dari si bungsu Malfoy yang juga si penyelamat keluarganya, darimana asalnya?