"Beberapa rekanku menemukan mereka di hutan dekat Nott manor, jadi bagaimana menurutmu? Apa mereka ada hubungannya dengan Nott?" Tanya Harry dengan raut wajah serius.
Diruang tamu manor tersebut hanya diisi oleh Harry, Draco, dan Hermione yang tengah sibuk membahas kejadian penyerangan manor.
"Apa Theo mengetahui penyerangan ini?" Tanya Draco balik.
"Tentu saja mereka tahu, karena putri mereka juga pulang saat manormu diserang," jelas Harry.
"Sepertinya hal ini ada kaitannya dengan berita hilangnya putri bungsu Greengrass," Harry menambahkan lagi, dan dihadiahi tatapan tidak menyangka oleh Draco dan Hermione.
•••
"Sepertinya ruangan ini tidak terlalu buruk," kata Cisia yang memimpin jalan memasuki ruangan kosong yang luas dan bersih itu.
Dengan cepat Quila mengunci pintu dan mengucapkan mantra mufliato.
"Nah sekarang ceritakan! No Secret in Family!"
"Menurutku ini bukan waktunya yang tepat sih, tapi kau memaksa," ucap Cisia dengan tidak semangat.
"Cukup kita bertiga saja yang tahu, bukankah itu lebih baik?" Dengus Scorpius tidak terima, karena dia merasa dikhianati oleh adiknya sendiri yang tidak ingin jujur padanya.
"Baiklah Scorp, biar Quila yang menejelaskan," Cisia menunjuk Quila sambil tersenyum tak berdosa.
Quila pun menatap tak menyangka kearah adiknya itu, "Baiklah baiklah, dasar!" Kesal Quila.
Quila pun menceritakan semua yang ia ketahui dari Cisia.
Scorpius pun mulai tak percaya apa yang terjadi dengan adik bungsunya itu.
"K-kau melakukannya? Eksperimen apa itu?"
"Entahlah, aku hanya mencoba mempraktekkan pelajaran transfigurasi saja," jawab Cisia enteng.
"Melakukan transfigurasi tidak semudah itu, Cis! Bagaimana bisa kau melakukannya??" Scorpius masih penasaran dan ingin menanyakan lagi dan lagi sampai dia merasa puas akan informasi.
"Mana ku tahu, aku hanya fokus dan itu berhasil begitu saja," balas Cisia santai sekali.
"Dan bagaimana dengan membaca keadaan disuatu ruangan?" Tanyanya lagi.
"Aku hanya fokus pada suatu ruangan tersebut dan tiba-tiba saja keadaannya tergambarkan di kepalaku bahkan suaranya pun aku dapat mendengarnya,"
Scorpius menatap Cisia dengan intens, karena masih tidak percaya dengannya.
"D-dan mantra apa yang akan kau ajarkan pada Quila?" Tanya Scorpius lagi.
"Ah benar, apa lebih baik kulakukan disini ya?"
"YA!" Jawab Quila dan Scorpius serentak.
Cisia pun mengintip dari jendela untuk memastikan tidak ada yang memperhatikannya.
Cisia berdiri didepan kedua saudaranya. Dia berjalan kesana kemari untuk memindahkan sebuah manekin setinggi 160 cm dan menaruhnya ditengah-tengah ruangan.
"Nah, Quila! Kemari!" Quila pun langsung berjalan mendekati Cisia.
Cisia menarik tangan Quila sehingga ia mundur beberapa langkah.
"Kujelaskan terlebih dahulu, aku tidak tahu ya kalau ini akan berhasil atau tidak,"
"I'll try it!" Quila tetap teguh dengan keingin tahuannya.
"Okay, jadi mantra yang akan kau gunakan adalah 'skarhokum',"
"Apa artinya?" Tanya Scorpius yang berada jauh dari mereka berdua.
"Jadi mantra 'skarhokum' ini berarti elang dan tajam, kalian tahu kan kalau arti nama Aquilae adalah elang, jadi aku membuat sebuah mantra berbentuk elang, coba kita lihat saja," jelas Cisia panjang lebar, sedangkan Scorpius dan Quila menatap Cisia tidak menyangka, bagaimana bisa dia membuat mantra seperti itu dan sedetail itu dengan pengertiannya.
"Kau fokus lihat kearah manekin itu, Quil. Setelah itu ucapkan mantra 'skarhokum'," kata Cisia sambil menunjuk kearah manekin yang berada ditengah ruangan itu.
"Apakah aku perlu menggunakan tongkat?" Tanya Quila dan dibalas gelengan oleh Cisia.
"Mantra ini adalah mantra non-verba, aku yakin kau bisa melakukannya, Quil!" Semangat Cisia sambil berjalan kearah Scorpius.
Mereka berdua mengamati Quila yang sedang berfokus pada sasarannya.
"Skarokum!" Quila mengatakannya dengan lantang, tetapi tidak terjadi apa-apa setelah itu.
"Quil! Ucapkan dengan benar! Skar-Ho-Kum, dan fokuskan pikirmu, berpikirlah seolah-olah kau ingin menghancurkan manekin itu," jelas Cisia lagi.
Quila pun mengangguk dan mencoba fokus lagi. Percobaan pertamanya gagal karena salah pengucapan.
"Skarhokum!"
"See? Kau pikir ini akan berhasil? Bagaimana kalau-"
"SKARHOKUM!" Teriak Quila sekali lagi lebih lantang dan otomatis membungkam mulut Scorpius.
Seekor elang besar berwarna emas terbang dengan cepat menuju manekin itu. Elang tersebut mengepakkan sayapnya dan kedua kakinya siap menerkam manekinnya.
Semua mata diruangan itu menatap terkejut dengan manekin tersebut setelah diserang elang milik Quila.
"D-dia merobek manekin itu sa-sampai hancur?" Tanya Quila dengan terbata-bata dan napasnya tidak beraturan.
"Berhasil! I-ini berhasil Quil! Kau melakukannya dengan baik!!" Teriak Cisia dengan semangat dan berlari kearah Quila lalu memeluknya.
"A-apa apaan itu, bagaimana bisa mantra itu sampai menghancurkan manekinnya??" Scorpius masih tidak percaya dengan yang dia lihat.
"Aku melakukannya, Scorp! Tidakkah kau melihatnya?!" Seru Quila dengan wajah berseri-seri sambil berpelukan dengan Cisia.
Kedua gadis kembar itu tengah asik merayakan keberhasilan salah satunya, tidak dengan Scorpius yang justru terkejut tidak menyangka.
•••
"SIAPA YANG MENGHANCURKAN MANEKIN PUNYA MUM?!"
Ketiga anak itu saling tatap-tatapan dan menoleh noleh tidak jelas.
"KALIAN TAHU KAN MANEKIN ITU MUM SIMPAN DISANA SUPAYA TIDAK RUSAK! TETAPI MENGAPA SEKARANG MENJADI BERKEPING-KEPING? JUJUR! KATAKAN PADA MUM!" Hermione berkacak pinggang mendekati anak-anaknya yang sedang menonton TV di ruang duduk yang berada di sayap timur Malfoy manor.
"M-mum, apakah manekin itu tidak bisa dikembalikan seperti semula?" Tanya Quila berhati-hati.
"Siapapun yang melakukannya harus mengembalikan seperti semula! Mum tidak ingin melakukannya!"
"Mum, ayolaaahh," Cisia dan Quila memegangi kedua tangan ibunya sambil merayunya.
"Tidak sampai kalian jujur pada, Mum!"
Scorpius pun berdiri dan mendekati ibunya.
"Aku dan Cisia sedang duel, jadi tidak sengaja mengenai manekin milik Mum, maaf ya Mum," bohong Scorpius sambil menciumi pipi ibunya.
"DUEL?! Apa kalian pikir berduel didalam manor itu tindakan baik? Kalian kan bisa berduel dihalaman," kata Hermione hingga nadanya mulai menurun.
"Kami pikir ruangan itu tidak dipakai, kami tidak ingin ada yang tahu kalau kami berduel, jadi kami menggunakan ruangan itu," jelas Cisia dengan penuh kebohongan.
"Ya sudahlah," Hermione mulai lelah dengan tingkah anak-anaknya itu.
"Mum mintalah Dad, supaya dibelikan lagi, ya?" Quila menyarankan ibunya itu, tetapi malah dibalas tatapan terkejut oleh Hermione.
"Hei! Benar juga, okay, akan Mum lakukan, dah guys!!" Dengan cepat Hermione meninggalkan ketiga anaknya itu.
Sedangkan ketiga nya itu masih menatap tidak percaya kepada ibunya yang semula seperti singa yang diganggu tidurnya lalu berubah seperti kucing yang telah diberi makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]
FanfikceKekuatan tak terduga dari si bungsu Malfoy yang juga si penyelamat keluarganya, darimana asalnya?