✧ 0:4 ✧

1.1K 124 6
                                    

Pelajaran pertama untuk murid-murid tahun ketujuh adalah ramuan.

Kelas Gryffindor dan Slytherin digabung menjadi satu.

"Anak-anak, kali ini kita akan membuat ramuan draught of peace, ada yang tau ramuan apa itu?" Tanya Professor Woorga.

Scorpius mengangkat tangannya, "ya...? Mr.Malfoy?" Professor Woorga ini adalah tipe professor muda tetapi pelupa.

"Ramuan draugt of peace adalah ramuan tegukan kedamaian, bahannya termasuk bubuk moonstone dan cairan hellebore. Efeknya memberikan ketenangan bagi si peminum. Tetapi ramuan ini sulit untuk dibuat, karena apabila melakukan kesalahan sedikitpun akan menimbulkan bahaya bagi si peminum," Scorpius menjawab pertanyaan itu dengan lancar, seperti ibunya saat menjawab pertanyaan. 

"Ya, bagus sekali Mr.Malfoy, 10 untuk Slytherin!"

Setelah Professor Woorga menjelaskan tentang ramuan tersebut, ternyata murid-murid disuruh mencatat 5 lembar portofolio, yang setara dengan 2 meter perkamen lama.

"Astaga, profesor itu hampir membunuhku, kukira bakalan ada praktek! Menyebalkan!" Gerutu Rose yang duduk bersebelahan dengan Val.

"Sial sekali, masuk-masuk sudah disuruh mencatat sebanyak itu," tambah Nick dari bangku belakang Rose dan Val.

Nick dan Scorpius duduk sebangku, sedangkan James duduk bersama Aira, yang berada disebelah kanan bangku Rose dan Val.

"Hei, kalian diamlah! Professor sedang mengamati kita," bisik Scorpius dengan was was.

Mereka bertiga langsung menutup mulut dan menikmati penutupan pelajaran ramuan kali ini.

Dengan langkah berat, mereka berlima keluar dari kelas sambil menggerutu tidak jelas.

"Kalian hanya menulis seperti itu saja tidak mampu? Lemah sekali," Lagi lagi Eve yang suka sekali membuat masalah dengan kelompok besar itu.

"Kau ini pengen sekali terkenal ya? Berani-beraninya mendekati kita," Rose menatap Eve dengan kesal.

"Apalagi dengan cara meremehkan, pfft, rendah sekali kau ini, dear," Val menambahi kata-kata Rose, dan akhirnya mereka berlima meninggalkan Eve yang wajahnya memerah karena kesal.

Memang salah sih dia mencari masalah dengan para mulut pedas itu.

Kalian tahu kenapa Eve kesal sekali dengan mereka? Karena ibunya Eve sering sekali menceritakan cerita yang tidak mengenakan tentang keluarga Malfoy dan Weasley-Parkinson terutama.

Lavender sangat kesal dengan Hermione, karena dia sukses menjadi desainer dan model, sedangkan pekerjaan tersebut adalah impiannya. Ditambah lagi dia membenci Parkinson karena berhasil menikahi Ron, mantan pacarnya. Dan dia menumpahkan kekesalannya dengan mendoktrin anaknya.

•••

Untuk murid-murid tahun ke 6, mereka belajar pertahanan terhadap ilmu hitam. PTIH adalah pelajaran kesukaan Cisia. Dan lagi Gryffindor satu ruangan dengan Slytherin. Sudah ditakdirkan oleh merlin sepertinya.

"Selamat pagi anak-anak, semoga kalian menikmati liburan panas kali ini, nah sekarang saya akan melatih kekuatan kalian dalam pelajaran ini, saya harap kalian mulai mencari pasangan untuk melatih seberapa banyak pengetahuan kalian tentang ilmu pertahanan selama liburan,"

Quila langsung mendekati Cisia, kedua saudari kembar itu memang tidak bisa dipisahkan apalagi kalau disuruh berkelompok.

Sementara Albus bersama Thomas dari Gryffindor, dan Lily bersama Angel dari Slytherin.

"Baik, kita mulai dari sekarang." Perintah Professor Martila.

Semua murid mulai meluncurkan mantra mantra pada pasangannya.

"Incendio!" Cisia menyerang Quila terlebih dahulu.

"Protego!" Dengan cepat Quila menyebutkan mantra perisai untuk melindungi dirinya.

"Tarantallegra!" Sayangnya Quila kurang cepat menangkis mantra yang diucapkan Cisia, sehingga mengakibatkan Quila menari nari tidak jelas.

"Hahaha!! Kau seperti kepiting Quil!" Cisia tidak dapat berhenti tertawa sembari menikmati hiburan dari kakaknya yang lebih tua 10 menit itu.

"Finite!" Quila mengakhiri hal memalukan itu dan langsung menyerang Cisia.

"Expelliarmus! Petrificus Totalus!" Quila menyerang Cisia secara berentetan, karena Cisia kurang fokus, tongkatnya melayang jauh darinya.

Dan serangan kedua tidak bisa dihindari olehnya. Tetapi ia mengingat satu mantra non-verba buatannya sendiri.

Dia ingin mencoba mantra itu berhasil atau tidak.

Saat cahaya terang itu hampir mendekati Cisia, Cisia berbisik sangat pelan sambil memejamkan matanya, "Aspidanum,"

Bisikan kecil itu menghasilkan cahaya yang besar dan lebar yang membungkus Cisia dengan kuat.

Semua mata memandang Cisia tidak percaya dan kagum. Perlindungan Cisia sangat sempurna dan belum pernah ada yang melihat mantra perlindungan seperti itu.

Saat membuka matanya perlahan, Cisia membelalakan matanya dan menatap hasil karyanya dengan wajah berseri.

'Berhasil!! Mantra buatanku berhasil!' Cisia berteriak senamg dalam hatinya. Tangannya melambai dari atas kebawah untuk menghilangkan perlindungan itu.

Quila masih mengamati Cisia dengan wajah terkejutnya. Bagaimana bisa saudarinya itu membuat suatu perlindungan tanpa tongkatnya.

Professor Martila langsung mendekati Cisia. "Ms.Malfoy, kau kekantorku, se-ka-rang!" Cisia langsung berdiri dan mengikuti Professor Martila menuju kantornya, sebelum itu, "Pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam telah berakhir sekarang, silakan kembali keasrama kalian masing-masing!" Teriak Professor Martila dengan lantang.

"Quila? Ada apa dengan Cisia?" Lily mendekati Quila yang kelihatannya masih syok dengan saudarinya itu.

"Akan kuceritakan di asrama, disini terlalu ramai," bisik Quila dengan pandangan yang mengawasi.

Albus pun ikut mengawasi dan menemukan tongkat Cisia yang agak jauh dari tempat Quila.

"Tongkatnya!" Albus menyerahkan tongkat berbahan applewood itu kepada Quila.

Mereka bertiga pergi ke depan ruang Professor Martila dan menunggu Cisia keluar dari ruangan tersebut.

𝐨𝐮𝐫 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲. | malfoy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang