3. FLASHBACK

102 14 0
                                    

FLASHBACK 1 BULAN YANG LALU

"De, salamat ya!! Besok kamu udah lolos seleksi jadi official team" ujar papah sambil memelukku.

"Beneran pah?" Tanyaku tak percaya.

"Iya de" jawab papah sambil melihatkan laptopnya.

"Makasih pah, udah dukung Rara sampe sejauh ini"

"Udah pasti de. Ngga usah Rara minta pun papah pasti dukung Rara"

"Ada apa nih kok seneng banget?" Tanya bang Hansamu yang baru turun dari lantai 2.

"Ini loh ten, Rara lolos seleksi official team" jelas papah.

"Princess nya kapten pinter juga yaa. Tambah sayang deh ah" kata bang Hansamu sambil mengacak acak rambutku.

"Anak siapa dulu..." kata mamah yang tiba tiba muncul dari balik pintu dapur sambil membawa kue keju kesukaanku.

"Anak papah lah pastinya" jawab papah yang tak mau kalah. Aku dan bang Hansamu hanya tertawa kecil.

"Nih de, kue kesukaan kamu. Selamat ya udah jadi yang terbaik" tutur mamah.

"Iya makasih mah" ucapku sambil mengambil 1 potong kue keju dan memakannya.

Memang, hubunganku dengan mamah tak sedekat hubunganku dengan papah. Bukannya aku tak suka dengan mamah, aku hanya sedikit kesal dengan mamah yang selalu membangga banggakan kak icky.

Tok Tok Tok...

Suara pintu diketuk dari luar. Bang Hansamu segera membukakan pintu. "Darimana ky?" Tanya bang Hansamu.

"Latihan" jawab kak icky singkat. Setelah melepas sepatunya, kak icky kemudian ikut bergabung bersama aku, bang Hansamu, papah dan mamah. Tapi tak lama mamah pamit untuk pergi sebentar ke Supermarket.

"Bang, kok ada kue keju segala? Siapa yang ulang tahun?" Tanya kak icky.

"Jadi gini lo ky, Rara itu kemaren seleksi official team. Dan berita bagusnya, Rara itu lolos jadi juara pertama" jelas bang Hansamu.

"Loh kok Ricky ga dikasih tau sih bang?" Marah kak icky.

"Ish, kok jadi sewot gitu sih kak?" Kataku kesal.

"Eh dek, siapa yang ngebolehin kamu ikut beginian? SIAPA?!" Bentak kak icky.

"Lo harusnya ga gini jadi kakak. Lo harusnya bangga punya adek kaya Rara. Rara punya bakat yang jarang orang punya" bela bang Hansamu.

"DUDUK! Bang Yama ga usah ikut campur. Ini masalah gw sama Rara" marah kak icky.

"Ky, lo ga bisa seenaknya nglarang adek lo. Dia harus ngembangin bakatnya" bentak bang Hansamu.

Melihat hal ini, bang  pun segera memelukku erat. Tangisku pun pecah. "STOP! Udah kalian ngga usah berantem. Biarin Rara nemuin jati diri Rara sendiri. Kalo rezeki Rara emang ada di sepakbola, Ricky bisa apa?" Gertak papah.

"Papah ga pernah ngelarang anak papah buat ngembangin potensi dirinya asalkan itu baik. Apa pernah papah ngelarang Yama buat main sepakbola? Papah juga pernah ngelarang kamu?" Tambahnya sambil menatap kak icky tajam.

"Pokoknya Ricky ga mau kalo Rara jadi official team" seru kak icky sambil berlari meninggalkan kita semua.

"Ini nih karna terlalu dimanjain sama mamahnya" dengus papah kesal.

"Udah pah udah. Kasian Rara, harusnya ini tuh hari yang bagus buat Rara" tambah bang Hansamu.

"Sekarang Rara istirahat dulu. Nanti kita bahas lagi tentang ini. Yama, anterin adeknya ke kamar" titah papah.

ME, YOU, & FOOTBALL [Tamat] || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang