8.DEBUT PERTAMA⚽

179 15 2
                                    

Pagi yang indah di Semarang. Sudah lama aku tak merasakan udara pagi di Semarang. Aku kemudian mengajak bang Hansamu untuk jogging keliling desa.

"Bang, muter yok. Udah lama ga di lapangan bawah" ajakku.

"Yang laen masi tidur Ra"

"Tinggal aja kali. Kaya anak kecil harus dijagain"

"Yauda bentar. Ganti baju dulu"

"Rara tunggu didepan"

Tak lama kemudian ada kak Icky yang keluar dari dalam rumah.

"Mau kemana de?" Tanyanya.

"Muter kak"

"Kok kakak ga dibangunin?" Kesal kak icky.

"Ya habisnya jam segini masi molor"

"Kakak ikut. Tunggu bentar"

Kak icky kemudian masuk dan berganti baju.

"Yok de" ajak bang Hansamu setelah selesai ganti baju.

"Nunggu kak icky dulu" jawabku.

"Ricky udah bangun?"

"Uda barusan bang"

"Rafly bangunin aja sekalian de. Kasian dirumah sendiri"

"Oke"

Aku kemudian bergegas menuju kamar bang Rafly fan mencoba membangunkannya.

"Bang bangun" kataku sambil mengoyang-goyangkan tubuh bang Rafly.

"Masi ngantuk dee"

"Dirumah sendiri lo bang"

"Mau kemana emang de?"

"Muter. Yauda ah tinggal" kataku pura pura kesal.

"Eh iya iya. Abang ikut. Tungguin bentar" pasrahnya.

5 menit kemudian semuanya sudah siap.

"Jalan hayu" ajak bang Rafly.

Kami ber-empatpun mulai berlari lari kecil di jalanan komplek. Tak jarang kita berhenti untuk berfoto ria ataupun karena ada fans dari bang Hansamu yang mengajak foto.

"Video-in dong bang" ucap bang Rafly sambil menyerahkan ponselnya pada bang Hansamu.

Ditengah perjalanan tiba tiba aku teringat sesuatu.

"Eh bang"kataku

"Hm"jawab bang Hansamu.

"Kangen ya kumpul kaya dulu lagi. Ada papah, mamah, bang Hansamu, kak icky, bang Rafly, sama Rara"

Bang hansamu dan kedua kakakku lalu menatapku tajam.

"Dulu waktu selesai jogging pasti beli makan di ujung jalan sana" seketika langkahku terhenti.

"Papah sekarang dimana ya" celetuk kak Icky.

"Pokokknya sekarang kita berdo'a aja sama tuhan. Semoga kita cepet bisa berkumpul kaya dulu lagi" ucap bang Rafly lirih.

"Kenapa ya bang keluarga kita sekarang kaya gini" kataku pelan.

"Uda de. Ambil hikmah positifnya aja. Dengan gini, Rara jadi selalu bisa deket sama abang abang Rara kan? Bukannya ini yang dari dulu selalu Rara pengen" ucap bang Hansamu sambil mengelus-elus rambutku.

"Papah ambil keputusan untuk menjauh sementara dari kita itu juga pasti ada alasannya. Dan menurut papah ini yang terbaik buat kita" tambah kak icky.

ME, YOU, & FOOTBALL [Tamat] || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang