15.SURAT MISTERIUS✉️

76 8 1
                                    

Matahari menerobos dari balik kaca mobil. Membuatku yang tak sengaja tertidur pun bangun. Sinar mentari pagi yang mengangatkan seakan terlahir kembali. Masalah yang lalu seperti hilang, namun hanya sementara. Sampai aku sadar bahwa masalah itu masih ada.

"Loh Rara udah bangun?" Tanya bang Hansamu saat mengetahui bahwa mataku telah terbuka lebar.

"Iya bang. Maap ketiduran" jawabku sambil cengengesan.

"Iya udah ngapapa" ucap bang Hansamu sambil mengacak acak rambutku.

Hingga tak lama, sampailah kami di halaman depan komplek. Tampak banyak pohon cemara di kanan kiri jalan. Bunga bunga beraneka jenis juga tertata rapi di depan setiap rumah. Kuturunkan kaca jendela, menghirup udara sejuk komplek perumahan. Udara yang masih begitu asri. Ditambah lagi banyaknya pepohonan, membuatku tak henti hentinya menarik napas panjang.

Mobil pun berhenti, kini sampailah aku di rumah besar yang memiliki halaman luas lengkap dengan ayunan dan kolam ikan koi.

"Ngga berubah" kataku spontan.

"Apa de?"

"Ngapapa kok. Cuma kangen aja sama rumah ini"

"iya, udah lama kita ngga kesini. Terakhir kalo ngga salah waktu ulang tahunnya Witan ya kan?"

"Heem"

Aku kemudian turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah. Seseorang lalu membukakan pintu. Belum sempat aku melihat mukanya, dia sudah mengambur memelukku. Dekapan yang sangat erat. Dekapan yang membuatku seakan punya harapan baru. Bau parfum casablanca yang khas pun tercium. Sudah kupastikan ini adalah kak icky. Badan atletis dan tingginya pun tak jauh beda dengan tinggiku. Dia mencium pucuk kepalaku sambil sesekali mengusap dan mengacak acaknya.

"Gimana sayang? Sehatkan? Kak icky denger kemaren kamu sempet dirumah sakit ya? Kenapa?" Kata kak icky menanyakan hal hal yang dia lewatkan.

"Alhamdulillah sehat kak. Kemaren cuman lagi kumat aja ginjalnya" jawabku berbohong. Ini bukan waktu yang pas untuk mengatakan semuanya.

"Yaudah yuk masuk dulu" titah kak icky kemudian.

Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Menaiki satu demi satu anak tangga, hingga sampailah aku di depan sebuah kamar yang tergantung tulisan 'PRINCESS', hadiah ulang tahun dari Witan saat aku berusia 12 tahun. Pintu kamar terlihat berdebu karena semenjak pindah ke Bandung kamar ini tak pernah kumasuki. Biasanya kalau pulang ke Semarang aku selalu tidur bersama bang Rafly atau bang Hansamu. Tapi sekarang, mau tak mau kamar itu harus kembali kuhuni. Ku pegang gagang pintunya, perlahan ku dorong pintu itu.

Aroma vanila menyeruak masuk ke dalam organ pernafasanku. Ditambah lagi dengan bau bau khas ruangan yang jarang ditempati membuatku merasa sedikit pusing.

Kasur bergambar tim kesayanganku itu masih terlihat bersih dan rapi. Semuanya masih sama saat aku dulu meninggalkannya. Tapi tiba tiba aku merasakan ada yang berbeda. Diujung lampu tumblr, tampak sebuah foto yang asing bagiku. Kuraih foto itu dan alangkah terkejutnya ketika aku melihat bahwa foto itu adalah fotoku dan Daffa saat masih duduk di bangku SMP. Mukaku yang masih polos itu pun terabadikan dengan kamera ponsel milik Daffa. Dibalik foto itu tertulis sebuah kalimat yang mampu membuatku bertanya tanya.

"Miss" kataku membaca tulisan dibalik foto polaroid.

Aku merasa tak pernah punya foto itu. Lalu kenapa sekarang foto itu ada dikamarku? Siapa yang sudah masuk kesini tanpa sepengetahuanku? Aku pun tak tau.

Tak ingin berlarut larut dalam rasa penasaran yang berlebihan, akupun segera mengambil kemoceng dan sapu untuk membersihan kamar dari debu debu yang singgah setelah aku meninggalkannya. Saat membersihkan meja belajar, bajuku tersangkut pada tarikan laci. Kulihat lacinya sedikit terbuka, kuncinya pun sudag tak menggantung di tempatnya. Tiba tiba aku teringat sesuatu. Kubuka laci itu, mengacak acak isinya dan menemukan sebuah buku bersampul hijau lumut dalam posisi satu lembar kertasnya robek. Langsung kuteliti satu persatu lembaran kertas dalam buku itu. Sesuatu secara tak sengaja pun terjatuh. Kuraih benda itu.

ME, YOU, & FOOTBALL [Tamat] || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang