" MA! PA ! KAK! " Farida berlari ke arah ruang tamu. Keluarganya berkumpul disitu semua.
" ehh...jangan lari - lari gitu dong dek nanti jatt..." belum sempat Maya bicara dan eng ing eng.
Buuukkkkk!
".....jatuhh " lanjut Maya.
" Aduhhh. Jahat kali sih kak di jegal- jegal" Farida sedikit meringis.
" gak sengaja" Ameilia hanya menyengir
"Sengaja! " kesel Farida.
" ada apa sih dek kok sampai lari-lari gitu? " tanya Bobby yang lagi menggendong Keysa. Anaknya Ameilia.
" lihatt donggg Farida Luluss " Farida memperlihatkan layar Handphonenya yang berisi hasil pengumuman lulusan beasiswa kuliah keluar negeri.
" Allhamdulillah dek " Maya memeluk Farida.
" tapi nanti Mama yang kangen " sedih Maya.
Farida melepaskan pelukannya. " Kok gitu sih ma... Kan bisa pulang waktu liburan semester. "
" ma aku mau hubungi Fadillah dulu ya" Farida pamit untuk masuk kamarnya.
" Iya. Jangan lupa Hafiz juga kabari" Maya sedikit teriak karena Farida sudah sampai di ambang pintu kamarnya.
Dan ting tong! Hafiz menelpon Farida untuk menanannyakan hasilnya karena dia sudah tau kapan hasil pengumuman itu keluar.
Mau enggak mau sih Farida menggangkat telpon dari Hafiz. Hafiz memberi selamat ke Farida dan tak lupa Farida mengucapkan terimakasih atas ucapnnya itu.
Setelah itu Farida lanjut menelpon Fadillah sambil berbaring di ranjangnya.
" Fadillah seneng bangettt bisa kecapaiann aku terima kasih banget sama Orang yang uda dukung aku ini terutama orang tua aku juga. Terimakasib ya Fadillah uda dukung aku" celoteh Farida.
" iya sama-sama. Sama Allah jangan lupa juga terimakasihnya " kata Fadillah di sebrang sana.
" iyaa itu pasti dong"
* * * * * *
Farida kuliah di luar negeri jurusan bahasa dan sastra Inggris dalam jalur beasiswa. Ia mencoba dan Alhamdulillah lulus. Buat bangga mama-papa jadinya.
Setelah empat tahun disana Farida, sering insta story kebahagiaan dengan teman - temannya disana. Terutama sesosok pria yang wajahnya campuran inggris-kearab-araban.
Memang dia tidak sedekat dan selengket itu saat berfoto. Tetapi menjaga jarak selisi setengah meter mungkin.
Mungkin itu membuat Hafiz bakal cemburu dan memutuskan hubungan ini. Ternyata tidak. Hafiz sering membalas seperti :
" jangan lupa shalat Farida "
" jangan lupa ngaji "
" semangat kuliahnya! "
" makan harus teratur ya!"
" banyak banyak minum air mineral. Biar enggak gampang dehidrasi "
" jaga diri baik - baik "
Dan setelah lulus. Keluarga Farida dan Hafiz dengan segeranya menyelenggarakan pernikahan mereka. Sempat Farida hampir menolak. Tapi papa mengingatkan perjanjian mereka empat tahun lalu.
Pasrah.
Soal ia ingin bekerja menjadi seorang pemandu wisata. Itu di tentang keras oleh keluarga Farida. Terutama Hafiz.
" saya ingin sepenuhnya menafkahi kamu, sebagaimana layaknya seorang suami"
Percekcokan besar hampirrr saja terjadi.
Tetapi diselesaikan dengan Hafiz secara baik baik.
-----------------------------------------------------------
#PART ANEH KAN ? #

KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ALLAH
Spiritual[ STOP LIHAT BERAPA VIEWERS NYA ! ] [ KALAU PENASARAN YA BACALAH ! ] " Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia " - Ali bin Abi Thalib - Bagi seorang Farida sudah banya...