Tiga hari setelah Hafiz dan Farida bertemu untuk pertama kalinya di acara pesta pernikahan dan sampai Hafiz mengantar Farida pulang kerumah.
Kini mereka akan di pertemukan kembali.
Mau ngapain?
Acara pesta lagi?
" Jadi gini Pak Bob. Kedatangan kita semua disini ada maksud tertentu. Tidak seperti biasanya saya berjumpa Pak Bob."
Bobi menganguk yang masih ingin tahu kemaksudan kedatangan teman bisnisnya sampai membawa istri dan anak laki-lakinya. Hafiz.
Hafiz angkat bicara.
Ia tarik nafas dan buang nafas untuk mengatakan ini.
" Jadi maksud kedatangan kami disini humm...humm." gugup Hafiz.
" kok gugup Fiz ? " tanya Boby
" Saya mau melamar anak Bapak Farida untuk menjadi Istri saya "
Parrr.....
Kue kering yang dibawa Farida untuk di suguhkan. Kini sudah terdampar di atas lantai putih bersih.
Maya, Boby, Ameilia, Reyhan sempat kaget tetapi tercampur dengan kebahagian juga.
Tetapi Farida?
Farida membiarkan kue kering dan pecahan piring berserakan di bawah. Ia berlari ke kamar dan menutup pintu dengan membanting kencang.
" Faridaa... Ma Farida ? " tanya Ameilia yang panik melihat adiknya.
" ii...yyaa kamu... hemm ayoo kita ngertiin dulu dia.."
Maya dan Ameilia langsung lari ke kamar Farida.
" Faridaa! Dekkk!! Bukak!!! " teriak Maya dan Ameilia bersamaan
Dor dor dor....
Gedoran pintu itu terdengar selow.
" Dek bukak dong. Kok tiba tiba ginisih?!"
Farida menyandarakan tubuhnya di sebelah ranjang.
Ia kaget !
Ia syok !
Ia blablabala.
" Kalau enggak sanggup ngurus aku bilang! Biar besok aku bakalan pergi dari rumah ini! Ha!!!" ucap Farida sambil menangis.
" dek.... ?"
" aku tau aku bandel. Aku tau aku kalo ngomong suka pedes. Tapi jangan kayak gini juga dong ma !!!"
" bukak dulu deek pintunya.. Biar enak ngomongnya "
" Tenang aja aku enggak bakal bunuh diri disini ! Aku masih pengen hidup "
" ma gimana ni Farida enggak mau keluar..."
Farida masih menangis menenggelamkan kepalanya di kedua lututnya.
" dek..." kali ini Boby ikut mengengertikannya.
" Papa lagi ! Papa mah jual aku kan ! Untuk pertemanan bisnis papa dan aku jadi jaminannya ! Haaa.....! Hiks hikss "
" Heyy... Nak dengerin papa dulu. Tidak ada maksud papa gitu. Papa juga baru tahu. Jadi kita bicarakan baik - baik dulu ya. Keluar dulu ya sayang.." bujuk Boby dari luar kamar.
" Farida masih sekolah paa...bentar lagi mau tamat. Abis itu mau kuliahh. Masak uda mau dilamar aja sih hikshikshiks. Suruh pulang aja mereka pa! Bilang kita mau tidur cepet ! "
" loh loh loh... enggak gitu sayang... Ini harus di bicarakan baik baik dulu. Kita cari tau dulu alesan nak Hafiz ngelamar kamu itu apa terus di selesaikan dengan baik.."
" suruhh pulang aja pa ! Mama ngertiin papa dong bilang sama papa tamu kita itu suruh pulang. Uda malem!"
" Adekk...dengerin mama. Keluarr ya ...
Mau ngeliat mama mati berdiri gara gara adek ? "Ceklek.
Dengan sigap Farida beranjak dari duduknya dan membuka pintu.
" enggak ma! Farida enggak mau" Farida langsung memeluk Maya dengan erat.
" Farida engg...enggak ma..auu ma..." tersedu Farida.
" cup...cup..cup.. Jadi sekarang ayo kita kedepan dulu ya... Kita bicarakan baik baik. " bujuk Maya sambil membenarkan kerudung Farida.
Farida mengangguk. Dan dituntun Ameilia ke ruang tamu.
Kue kering dan pecahan piring tadi sudah dibersihkan dengan Reyhan penuh pengertian.
Farida masih menunduk.
" kita lanjut bicaranya ya?" - Boby.
" iya pak dengan senang hati " - Usman
" jadi setelah kejadian Farida tadi. Bukan hanya Farida saja yang kaget. Dan penuh tanda tentang alasan kenapa nak Hafiz mau melamar Farida tapi kita semua pengen tahu juga "
Hafiz mengangguk.
Sebagai Pria sejati yang berani melamar seorang gadis SMA dia harus bisa menjawab semua pertanyaan dari mempelai.
" Alasan Hafiz melamar Farida. Karena Hafiz suka sama Farida pak. " berhenti Hafiz.
" Uda gitu aja ? Adikan kelas Farida mungkin jugak banyak yang suka sama Farida. Tapi enggak sampai berani melamar gini! " celetus Farida.
Maya mengisyaratkan Farida. Menggeleng. Maksudnya jangan berbicara dulu.
" bukan itu saja Farida. Banyak hal lagi yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata kata " jelas Hafiz.
" Jadi gimana Nak Farida? Diterima lamarannyanya atau tidak "
" Ff..Farida belom bisa jawab sekarang ma " Farida menoleh ke arah mamanya.
Ucapannya terdengar ke pak Usman.
" Yasudah... Kalau belum bisa jawab sekarang. Terserah Nak Farida saja. Hafiz dan Abi-Uminya sabar menunggu jawaban dari nak Farida "
-----------------------------------------------------------
ASOYYYY !!!!
DAPET FEEL ENGGAK SIIH???
KOMENNNTTTT AUTHOR PENGEN TAUUU PLISSS :)

KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ALLAH
Spiritual[ STOP LIHAT BERAPA VIEWERS NYA ! ] [ KALAU PENASARAN YA BACALAH ! ] " Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia " - Ali bin Abi Thalib - Bagi seorang Farida sudah banya...