Sebelum ngampus

14.5K 1.5K 105
                                    

Sesuai sama janji Jaehyun semalam, pagi ini ia sudah berada ruang tamu rumah Taeyong dengan berpakaian rapi sambil menunggu si mungil turun dari lantai atas.

Sesuai sama janji Jaehyun semalam, pagi ini ia sudah berada ruang tamu rumah Taeyong dengan berpakaian rapi sambil menunggu si mungil turun dari lantai atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bukannya Taeyong hari ini kelas siang ya? Kalian mau jalan jalan?" Tanya Baekhyun yang sudah duduk di depan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum dan menunjukan dimples nya, "Iya tante, Jaehyun mau ngajak Taeyong jalan jalan dulu sebelum ngampus. Gapapa kan tan?"

"Gapapa dong, btw panggil mama aja ya biar lebih enak. Kamu udah sarapan blm? kalo belum, sarapan bareng ayo"

"Iya ta—eh mama. Udah kok ma tadi di rumah"

Kalian gak tau gimana deg degannya Jaehyun woi di depan calon mertua.

"Selamat pagi mam—loh Jeje?" ucapan Taeyong terpotong saat melihat Jaehyun sudah berada di ruang tamu bersama dengan mamanya.

"Lama banget kamu, ini kasian Jaehyun udah nunggu lama. Nih roti strawberry sama susu nya, sarapan dulu" omel Baekhyun sambil menunjuk roti dan susu yang sudah ia siapkan untuk anaknya. Kebiasaan banget Taeyong tuh, kalo mandi sama dandan suka lupa waktu.

"Hehehe maaf, Jeje kok pagi banget terus juga ga ada chat aku" Taeyong duduk di sebelah Jaehyun dan mengambil roti strawberry kesukaannya yang di meja.

"Biar kamu ga buru buru bubu, lagian aku juga baru nyampe kok. Habisin dulu sarapannya, baru nanti kita jalan" Jaehyun mengelus rambut Taeyong lembut. Taeyong hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.

Baekhyun tersenyum melihat Jaehyun dan juga Taeyong. Ah, anaknya sudah besar sekarang. Ia tau bahwa keduanya belum berpacaran, tapi sebagai seorang ibu—jelas ia tau bahwa keduanya saling menyukai satu sama lain.
















Selesai acara menunggu tuan putri sarapan dan berpamitan ke ekhem calon mertua, Jaehyun langsung mengajak Taeyong jalan jalan.

Untung nya Jaehyun membawa mobil kali ini, jadi ia bisa mengenggam tangan Taeyong dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan nya di pakai untuk menyetir.

"Jeje mau ajak aku kemana?"

"Ke hati aku"

Taeyong mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban asal Jaehyun, "Ck! serius jeje!"

"Aku serius sama kamu bubu" balas Jaehyun.

"Jeje ish!"

Jaehyun tersenyum lalu memgecup tangan Taeyong yang ia genggam, "Aku mau ngajak bubu ke Sungai Han"

Mendengar kata 'Sungai han' , Taeyong langsung menatap Jaehyun dengan tatapan berbinar. Walaupun Jaehyun tidak melihat Taeyong karena ia fokus menyetir, tapi ia tau bahwa Taeyongnya sangat menggemaskan.

"Sepedaan boleh ga je?"

"Iya boleh sayang"

"Tapi Yongie gak bisa naik sepeda.."

"Kan bisa berdua sama aku"

"Asik! Makasih jeje hehehe"












Jaehyun benar benar ingin mencolok mata para gadis bahkan seme dan juga uke yang menatap Taeyong dengan tatapan minat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun benar benar ingin mencolok mata para gadis bahkan seme dan juga uke yang menatap Taeyong dengan tatapan minat.

Oh ayolah, Taeyong miliknya seorang.

"Jeje! ayo sewa sepedaaa" Taeyong menarik narik lengan Jaehyun seperti seorang anak yang ingin minta dibelikan permen oleh Ayahnya.

"Iya bubu, tunggu disini ya biar aku nyewa sepedanya dulu" Jaehyun mengelus pipi Taeyong lembut sebelum pergi meninggalkan si mungil untuk menyewa sepeda.

Tak lama, Jaehyun kembali tapi tanpa membawa sepeda.

"Bubu, sepedanya udah di pake semua.."

"Yah, yaudah deh gapapa" Padahal bermain sepeda di sekitar sungai han adalah impian Taeyong. Cuman, mau gimana lagi?

"Lain kali aku ajak kesini lagi ya buat naik sepeda, maaf ya bubu" Jaehyun merasa sangat tidak enak. Dia tidak menyangka bahwa pagi ini banyak orang yang berolahraga di sungai han dan menyewa sepeda.

"Iya jeje, gapapa kok. Mending beli permen kapas itu ajaaa" Taeyong menunjuk kearah penjual permen kapas yang tak jauh dari mereka.

"Yuk" Jaehyun mengenggam tangan Taeyong dan mengajak nya ke tempat si penjual permen kapas.

"Paman, tolong berikan 1 permen kapas yang paling manis untuk laki laki manis di sebelah saya" Pesan Jaehyun kepada penjual permen kapas itu.

"Baik nak—kalian sepasang kekasih?" tanya penjual tersebut sambil sibuk menyiapkan permen kapas untuk Taeyong.

"Bu—"

"Iya paman, Saya Jaehyun dan pacar saya Taeyong"

Mata Taeyong membulat mendengar ucapan Jaehyun. Pacaran? ck, mereka bahkan baru kenal kurang dari satu bulan.

"Pantesan, kalian terlihat sangat serasi"

"Ah! terimakasih paman"

"Nah—Ini permen kapas untuk laki laki manis" Penjual tersebut menyodorkan permen kapas berbentuk hati kepada Taeyong.

Taeyong dengan raut wajah bahagia menerima permen kapas itu, "Terimakasih paman!"

Jaehyun mengeluarkan dompetnya lalu memberikan 5 lembar uang ke penjual permen kapas itu, "Ini paman, ambil saja kembaliannya"

"Eh, tapi ini terlalu banyak. Duit ini bisa di pakai untuk membeli 20 permen kapas ku"

"Tidak apa, anggap saja ucapan terimakasih saya karena paman mengatakan pacar saya manis"

"Terimakasih banyak, semoga hubungan kalian selalu abadi"

Jaehyun tersenyum lalu kembali mengenggam tangan si mungil dan membawanya untuk duduk di bangku yang berhadapan langsung dengan sungai han.

Taeyong hanya mengikuti Jaehyun, ia sedang sibuk memakan permen kapasnya.

"Sangat menikmati nya hm?" tanya Jaehyun.

Taeyong mengangguk bersemangat dan kembali sibuk dengan permen kapasnya.

Jaehyun hanya menatap Taeyong yang sangat menikmati permen kapasnya.

Rasanya ia ingin menculik Taeyong, menguncinya di kamar dan tidak mengizinkan siapapun untuk melihat Taeyong kecuali dirinya.

Ia sudah jatuh kedalam pesona seorang Lee Taeyong.

tbc

dahlah lagi mumet.

WhatsApp | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang