"Jejee~ mau bobo!" Taeyong masuk ke kamarnya dan langsung memeluk sang kekasih yang sedang berbaring di kasur.
"Udah mamam nya hm?" tanya Jaehyun sambil mengelus surai lembut milik Taeyong.
Taeyong memgangguk, ia menaikkan badannya ke atas badan Jaehyun dan menduselkan wajahnya ke dada bidang sang dominant.
Jaehyun terkekeh melihat kelakuan manis pacar nya, "Abis mamam jadi ngantuk ya Bubu?"
"Huum, kekenyangan" gumam Taeyong.
Jaehyun mengambil selimut dan menutupi badan mereka dari terpaan angin yang dikeluarkan oleh air conditioner.
"Yaudah, kamu bobo gih" Ujar Jaehyun sambil mengelus punggung Taeyong dan sesekali mencium rambut si mungil.
"Mau di kelonin Jeje~" rengek Taeyong. Ia menjauhkan wajahnya dari dada Jaehyun untuk menatap sang dominant.
"Kelonin yyaa" Ujar Taeyong sambil menatap Jaehyun dengan mata bulatnya yang berbinar.
Jaehyun dengan gemas menangkup pipi Taeyong dan memberikan kecupan di seluruh wajah Taeyong, "Gemes gemes gemes gemes"
"Pacar siapa sih ini? kok gemesin banget hm?" Tanya Jaehyun saat sudah selesai mengecupi sang kekasih.
"Pacar Jeje~"
Jaehyun mendekap kepala Taeyong di atas dadanya, "Udah cepet tidur, aku ga tahan lihat kamu. Gemesin banget"
"Hehehe, iyyaa jeje!" Taeyong menyamankan posisi badannya yang berada diatas tubuh Jaehyun, ia memeluk pinggang Jaehyun dan membenamkan wajahnya di dada sang dominant.
Jaehyun melirik kearah jam dinding, 'masih ada setengah jam' Batin Jaehyun.
"Cepet mau ngomong apa? gua ga punya banyak waktu, pacar gua lagi tidur" Ujar Jaehyun saat ia sudah berada di taman.
Jaehyun harus segera kembali ke rumah Taeyong sebelum lelaki mungil itu terbangun, bisa bahaya nanti kalo doi bangun tapi dia ga ada di samping.
Rose yang tadi duduk di bangku taman pun langsung berdiri dan memberikan senyuman manisnya, "Gak lama kok, cuman 10 menit aja"
"Yaudah cepet"
Rose menarik nafasnya perlahan sebelum membuka suara, "Aku bakal lanjutin studi di Australia, nyokap bokap cerai dan aku ikut nyokap ke Australia"
Jaehyun hanya menatap datar kearah sang mantan tanpa niat membuka suara.
"Jae? kok diam..?" tanya Rose.
"Terus gua mesti ngapain? ya bagus dong lu ke Australia, siapa tau tobat disana. Canda tobat"
Rose terkekeh pelan padahal Jaehyun sama sekali tidak tertawa ataupun tersenyum.
"Aku gak bakal ganggu kamu sama pacarmu lagi, tapi sebagai salam perpisahan, aku boleh meluk kamu untuk terakhir kalinya?" tanya Rose.
Jaehyun mengernyitkan keningnya, "Buat apaan? jabatan tangan aja kan bisa"
"Please Jae, pelukan doang, gak lebih kok" Rose menatap Jaehyun dengan tatapan memohon nya. Kalo seandainya di depannya ini adalah Taeyong, mungkin Jaehyun bakal segera luluh. Tapi sayangnya, Rose tidak semenggemaskan Taeyong.
"Hadeh, meresahkan ya bun. Yaudah cepet" Jaehyun merentangkan tangannya. Dengan segera, Rose memeluk sang mantan dengan erat.
Tak sampai 30 detik, Jaehyun langsung melepaskan pelukan mereka. "Udah kan? gua mesti balik nih"
Rose mengangguk, "Thank you, sukses buat kamu"
"Lu juga, jangan jadi pelakor ya, gak baik" setelah mengatakan itu, Jaehyun langsung pergi meninggalkan Rose yang kini sedang tersenyum lebar.
"Maaf Jae, aku emang bakal ke Australia, tapi bukan berarti aku bakal lepasin kamu.."
Rose mengambil handphone nya yang ada di tas. Ia mencari kontak yang ia tuju,
'Lakuin sekarang.'
tbc
pendek dulu ya, lagi sibuk bgt bulan ini :(
KAMU SEDANG MEMBACA
WhatsApp | Jaeyong
Fiksi Penggemar| bxb | Cerita klasik tentang hubungan Jaehyun, Taeyong serta sahabat sahabat mereka.