SWEET TEARS✔

13. Chap chip chup

3 minggu kemudyan

"Ehh? Ada buibu nih" kata wendy sambil memasuki pekarangan rumah.

"Napasih lu?" Mina senam di pekarangan rumah sekalian berjemur, dengan mora di sebelahnya yang bergerak dengan asal.

"Dihhh sensi bet"

"Ehh? Udah mau berangkat?" Tanya mina ke jisung yang memakai sepatu di teras.

"Iya kak ini udah mau pergi" Jawabnya.

"Bareng siapa?" Sambung wendy.

"Sama bang jaehyun, kepo bets sih" Sarkas jisung.

"Bocil ingusan gak usah bacot yeuu" begitulah mereka berdua, gelut everyday. Biasa wendy si macan tutul.

"Yaudahh jisung yang ganteng pergi dulu byeee" jisung beranjak dan naik ke atas mobil.

"Ewwww muakkk!" Teriak wendy.

"Hahhahaahahah" ngakak mina.

"Uncle jaehyun pergi dulu ya!" Jaehyun menghampiri mora dan memeluknya.

"Uncle jaehyun halum, mola belum mandi" kata mora sambil senyum jaehyun juga senyum, mereka berdua memiliki dimple.

"Mora kek anak loe taugak?" Ujar wendy.

"Mirip"

......

Mina POV

Setelah gw senam, gw lanjut membersihkan dan sarapan bareng mark, mora gak lupa Wendy juga ikut.

Dan lanjut mandi, gw mandi sama mora.
Gak butuh waktu lama kita selesai, dan gw keluar sambik gendong mora yang make handuk gw juga.

"Mark.. Loe belum berangkat?" Tanya gw melihat mark lagi negrjain sesuatu.

"Entarrr" jawabnya singkat masih setia menatap layar computer, dan tangannya mengetik ke sana kemari. Iya gw ngerti mark keknya sibuk, karena kemarin dia juga lemburkan, udah 1 minggu dia masuk kerja semenjak udah nikah.

Gw makein baju untuk mora, setelah itu gw masuk ke kamar mandi untuk pakai baju. Kan gak mungkin gw make bajunya di sini.

Gw gak make-up kok, cuma pake bedak sama lipstick nude, baju gw cuma kemeja polos warna putih dan celana kulot warna brown. Kalau mora pakai baju dress bawa lutut motif bunga warna putih biar senada sama gw.

"Mark...."

"Hmmm"

"Gw mau minta izin pergi" kata gw sambil  pakai sneakers, sepatunya bersihya guys jadi gw pake di kamar.

Mark menoleh "Ke butik?"

"Iya"

"Owhh ok hati-hati ya" mark beranjak dari duduknya dan mengahmpiri mora.

"Mola mau pelgi cama onty" ujar mora yang ada di gendongan mark.

"Humm harum bangett mora" mark mencium pipi mora, gw cuma senyum melihat ke akrapan mereka, mora emang gitu gampang bersosialisai.

Mark menurunkan mora.

"Yaudah yukk" gw mau ambil tas selempang gw yang ada di meja tapi langsung di ambil oleh mark.

"Dihh ngeselin banget sih loe!"

"Hustt" dia menaruh jari telunjuknya di bibir gw, menyuruh untuk diam.

"Sorry yaa gw gak bisa anterin lu sama mora, kerjaan kantor banyank banget sorry...." Ujarnya, di akhir kalimat dia menunduk.

"Astagaaa gitu doang? It's okay markk...Santai aja kali! gw juga gak minta apa-apa dari loe. Gw udah bahagia bisa jadi istri loe" Kata gw sambil senyum, tapi iyasih jujur gw bahagia banget sekarang sama mark walaupun mark nyebelin jadi biasa kita gelud deh, gak ada romantis-romantisnya.

"Yaudah okay" mark ngasih tas gw.

"Owhh iya!" Mark mengambil sesutau dalam lemarinya dan ngasih ke gw.

"Lah?"

"Ambil aja" suruhnya.

"Owhh okk baguss" Gw memasukkan kartu ATM itu ke tas aku, dan mengancungkan jempol ke mark.

"Kamu memang suami tercinta muahchh!" Gw nyium udara.

"Helehh! Giliran gini di puji" mark memutarkan matanya malas hahahah.

"Iya-iya maaf"

"Yaudahh gw pergi ya!" Aku mencium pipi kanan mark yang lagi mojok setelah itu gw gandeng tangan mora keluar dari kamar ini.

"Hahahhaha" gw ngakak.

"Awass ya kamu mina!" Teriak mark dari dalam kamar.

Gw masuk di mobil wendy, langsung di semprot.

"Lama banget sih luu keluarnya lumutan gw nunggu ludi sini" Dahlah seperti biasa bu wendy yang tiap hari datang bintang.

"Iyaa maaf"

Wendy pun langsung, menggas mobilnya. Udah kek pebalap

"Ehh luu ngapain aja sih tadi? luu kan gak biasanya lama dandan" tanya wendy.

"Dihh kepoo!" Gw nyegir.

"Hmmm ada sesuatu pasti ini!"

"Tadi tuu mola liat onty mina nyium pipi uncle marlk" sambung mora tiba-tiba. Gw kaget dong.

"Cieeeee! Uhhhuuy" jahil wendy ke gw.

"Ihh mora cepu" gw cubit gemez pipi mora, mora gw pangku.

"Uhhuy pipinya merah!" Ejek wendy.

Yuhuuu guyss🌚🌚
Sorry pendek