chapter3

623 58 5
                                    


Lou berbaring di atas ranjang, dengan Arthur yang sudah berada di atasnya.

Mulai mencium bibir tipis milik Lou, Arthur tak menyuruh tangannya untuk diam, tangan itu kini menjamah bagian dadar Lou di balik baju tidurnya itu, lumayan yang semakin dalam karna Arthur memegang tengkuk Lou sehingga lumayan nya semakin dalam.

Saliva keduanya yang sudah tercampur menjuntai jatuh ke dagu dan leher Lou, dengan sigap Arthur langsung menjilat salipa itu membuat Lou sedikit mendesah.
Tatapan Lou kini bertemu dengan iris mata Arthur yang terlihat sangat indah,seulas senyum terpatri di bibir indah Lou.
"Apa arti senyuman itu? " Tanya Arthur yang sedang menahan berat badannya agar tak menimpah orang di bawahnya.
"Um tidak aku hanya penasaran saja" Ucap Lou membuat Arthur sedikit bangkit dari posisinya.
"Kenapa? " Tanya Lou yang ikut membangkitkan dirinya dari kasur.
"Penasaran kenapa? " Tanya Arthur menatap Lou.
"Mmm yah, beberapa waktu yang lalu kau membawaku ke kastil yang kau bilang itu rumahmu! Apa kau masih ingat? " Tanya Lou pada Arthur.
"Ya aku ingat" Jawab Arthur.
"Nah setelah aku pulang dan saat tadi aku di kantor aku menceritakan kepada temanku, tapi anehnya dia bilang aku mengigau, saat aku tanya kenapa, dia bilang di utara tidak ada kastil mewah seperti yang aku katakan, tapi di sana hanya ada hutan dan gunung saja" Tutur Lou dengan wajah yang di buat bingung.
Arthur menghelas napas dan menatap ke arah Lou yang masih memasang muka bingungnya itu.
"Dia benar" Jawab Arthur membuat Lou menatapnya aneh.
"Maksudmu? " Tanya Lou kurang mengerti.
"Manusia hanya bisa melihat hutan dan gunung saja di utara, jadi dia memang benar" Ucapnya membuat Lou semakin penasaran dan kini dia mendudukan dirinya sangat dekat dengan Arthur.
"Apa maksud mu? Aku tak mengerti" Ucap Lou.
Arthur kembali mencium bibir lou, tapi hanya ciuman tampa lumatan.
"Hanya beberapa manusia yang bisa melihat kastil ku dan tak sembarangan orang bisa masuk ke sana, akan sangat berbahaya jika mereka masuk ke dalamnya" Ucap Arthur.
"Jadi siapa kau sebenarnya? " Tiba tiba Lou penasaran dengan orang di depan nya itu.
" Slavomiacuter Arthur noland kau pernah mendengarnya? " Tanya Arthur.
"Ya slavomiacuter, nama karakter vampir dalam novel Red moon without stars. Apa aku benar? Tanya Lou.
" Ya kau benarbenar, kembaranku yang membuat cerita itu dan itu tentu saja novel yang dia terbitkan sendiri"ucap Arthur sedikit tersenyum.
"Mmaksudmu adikmu slavon leina? " Tanya Lou membulatkan matanya.
"Ya siapa lagi, dia jelas menceritakan tentang ku" Ujar Arthur.
"Maksud mu aku tak paham" Ucap Lou yang kini makin mendekatkan duduknya ke arah Arthur.
"Aku seorang vampir sayang" Bisik Arthur lembut di telinga Lou, entah kenapa Lou sama sekali tidak bereaksi atau memundurkan dirinya, teriak atau apa saat mendengar pengakuan Arthur, dia mentap iris merah menyala milik Arthur.
"Kau tak takut? " Gumam Arthur mengelus pipi Lou. Sontak Lou hanya bisa menggeleng dan kembali menatap ke bawah.
"Baguslah, ah sudah terlalu malam tidur lah" Ucap Arthur membaringkan tubuh Lou di sisi nya.

Sekitar 20 menit tapi Lou belum bisa tidur sedangkan Arthur sudah terlelap tidur di sampingnya.
"Kenapa aku tak merasa takut saat dia mengatakan dia seorang vampir? Dan kenapa aku malah nyaman saat berada di disini? " Gamam Lou dalam hati dengan mata yang menatap wajah damai milik pria yang mengungkapkan bahwa dia adalah seorang vampir.

Tiba tiba saja Lou merasakan tubuh nya panas dan itu sangat panas.
"Eung hmmmm" Lou mencoba mengendalikan dirinya agar tidak mengeluarkan suara, tapi tubuhnya terlalu panas dan sedikit gatak di bagian bawahnya. "Apa yang terjadi? " Ucap Lou pelan dengan tangan menyentuh semua bagian tubuh nya.
"Mmmm mhppp" Lou menggigit bibirnya agar suaranya tak keluar dan membuat Arthur bangun, tapi semuanya sia sia Arthur sudah terbangun dan langsung menatap aneh Lou.
"Kau kenapa? " Tanya Arthur bingung.
"Ahhhh Mmm akuhhh ahhhh tidak tahu, mm tubuhhh kuhhh mm panass dann sangat gatal ahhh" Ucap Lou berusaha berbicara walau di iringi dengan desahan.

Seketika Arthur menatap ke arah jendela, "sial seharusnya aku menutup gorden nya" Ucap Arthur membalikan badan Lou ke tempat tidurnya dan segera mendukung pria itu di bawahnya.

Ya Arthur melihat ke arah jendela, semburan bulan merah tepat memasuki kamarnya, dan itu akan berbahaya bagi seseorang dari klan manusia untuk terkena sinar itu, karna sinar itu bisa menimbulkan rasa panas di badan dan geli di sekitar area kemaluan juga anus, oleh karna itu Lou sekarang merasa panas dan gatal karna cahaya bulan itu tepat mengenai tubuh Lou.

Arthur segera menutup gorden dan kembali ke atas ranjang di mana Lou sudah menggeliat seperti cacing ke panas.
"Ahhh Arthur tolong akuhh ahhhh" Desah Lou membuat Arthur sedikit berpikir. Akhirnya Arthur mengarahkan ttangannya mengelus dada Lou yang sedikit terbuka.
"Mmmm ahhhh" Desah Lou yang merasakan belaian tangan Arthur.
"Mmm Arthur " Panggil Lou sayup, Arthur menatap mata Lou yang sayup memancarkan sinar menenangkan.

Cupppp....
Lou menciun bibir Arthur, Arthur yang awalnya diam agar Lou yang bermain pun akhirnya menggerakan lidahnya masuk ke dalam mulut Lou mengabsen deretan gigi putih Lou, menekan lidah Lou lembut membuat Lou berdesah di sela ciumannya.
"Apa perlu aku melakukan yang lebih? " Tanya Arthur saat ciuman mereka terlepas.
"Ahhh jangan tanya, cepat tubuhku panas brengsek" Ucap Lou kembali menggerauangi leher jenjang Arthur.
"Kau sangat tak sabaran baby" Ucap Arthur kembali melumat bibir milik Lou, turun ke leher mencium, dan sedikit mengigit kecil leher Lou sampai sebuah tanda keunguan tercetak apik di atas kulit putih milik Lou.

Lou sangat menikmati setiap sentuhan yang di berikan Arthur, sampai tak menyadari tangan Arthur sudah berada di depan junior milik Lou.
"Ahhhh" Desah Lou saat Arthur mengelus permukaan junior yang masih tertutup kain celana Lou.
Srettt
Arthur membuka resleting celana milik Arthur menelusup kan telapak tangannya ke dalam celana sampai telapak itu menyentuh permukaan junior Lou.
"Ahhh jangan di situhh" Ucap Lou susah payah karna desahannya itu.
"Shtttt, nikmati saja sayang punya mu sudah menegang hmmm" Ucap Arthur menurunkan celana milik Lou dan langsung memasukan junior Lou ke dalam mulut hangatnya.
"Ahhhh mmmm ahhh"
Arthur terus mengoral junior milik Lou sampai akhirnya dia merasa perbedaan ukuran penis itu tanda Lou akan keluar, Arthur makin gencar mengoral mengemut seperti anak yang sedang mengemut loli.
"Ahhhhhh" Desah panjang keluar dari bibir Lou ddi sertai semburan cairan putih di dalam mulut Arthur yang langsung di telan habis oleh nya, Arthur menjilat permukaan penis Lou yang masih menyisakan cairan putih itu.
"Manis, asin, dan sedikit rasa asam. Apa itu sepermamu? Kenapa rasanya seperti jus stroberi? " Tanya Arthur menatap mata Lou yang sudh sayup kelelahan.
"Apa kau menelannya? " Tanya Lou yang di angguki Arthur.
"Apa enak? " Tanya Lou lagi
"Sangat enak apalagi itu keluar dari mu sayang" Ucap Arthur kembali mencium bibir milik Lou.

Untuk sekarang biarkan mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai ke olahraga panas nanti.







Annyeong 🤗🤗mimin comback, mihanae jarang up cerita si dede thur sama si babang yunxi😄😄
Jangan lupa vote ⭐comen 💭 anda follow akun mimin nee gomawooo

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang