chapter 1🐶

775 75 11
                                    

 

      "Jangan ikut campur, menyingkir akan ku habisi pria sialan itu" Ucap pria yang tadi memukul Lou menata telat ke arah Lou yang masih ada dalam pelukan pria bermantel hitam itu.

"Mau menghabisinya? " Tanya pria itu melepaskan pelukan di tubuh Lou dan menyeret Lou ke belakang badan tegap nya.
"Memangnya dia salah apa? " Tanya pria itu lagi melangkah menghampiri pria yang tadi memukul Lou.
"Si sialan itu sudah meyebut kekasih ku pelacur, dasar manusia tak tahu diri" Umpat pria di depan peria bermantel itu.
"Sungguh? " Tanya nya yang kini menatap ke arah perempuan di belakang pria itu.
"Ah nona kau sangat cantik bisa pergi makan malam denganku? " Ucap pria bermantel hitam mendekati M, M tersenyum dan saat itu pula pukuman telak datang dari arah belakang.

"Sialan, jangan menggoda kekasih ku" Ucap pria yang memukul nya itu.
"Hahahhaha.... Lucu sekali! Menggoda, jangan salah paham dulu bung,aku tak suka pelacur rendahan seperti dia" Ucapnya melorik sinis ke arah wanita yang sudah mengepalkan kepalan tangannya.
"Sialan kau" Wanita itu hendak menampar pria bermantel namun tangannya segera di pegang oleh pria bermantel itu.
"Hy nona, jangan salahkan orang lain karna keegoisan mh sendiri" Ucap pria bermantel itu sambil tersenyum.

   
"Kau" Pria lain yang berada di belakang pria bermantel itu kembali melayangkan pukulannya.
Bughhhh.....
Pria bermantel menendang tepat di perut pria tadi membuatnya jatuh ke lantai parkiran.
Bughhhh.....
Pukulannya itu kembali di layangkan pada pria yang sudah babak belur itu.

"Ha.... Ha... Ha... Kau.. Ingin menghajarnya hah? Sebelum kau menghajarnya akan ku bunuh kau terlebih dahulu" Ucap pria bermantel itu bangkin dan berjalan ke arah Lou yang sedang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"Ayo" Pria itu menarik tangan Lou.
"Tunggu main ke mana? " Tanya Lou karna tangan nya susah di cekal erat oleh pria di depannya.
"Pulang" Ucap pria itu datar.
"Eh tunggu" Tak sempat menghentikannya tubuh Lou sudah di seret masuk ke sebuah mobil sport kuning.

   selama di perjalanan Lou hanya bisa bertanya tanya ke mana pria ini akan membawanya? Pulang? Yang benar saja dia baru saja bertemu dengan pria ini dia kali satu di gang dan satu sekarang.

Mobil itu memasuki sebuah bangunan seperti kastil, Lou hanya bisa menatap takjub kastil itu.
"Kita di mana? " Tanya Lou saat mereka sudah turun dari mobil.
"Rumah" Ucap pria itu datar
"Hy ayolah ini bukan rumah, rumahku ada di apartemen bukan di sini" Ucap Lou lagi.
"Ini rumahku tak ada yang menyebutkan jika ini rumahmu" Ucap pria bermantel itu, membuat Lou yun Xi mengerucutkan bibirnya.

  Pria itu lagi lagi menggenggam tangan Yun xi, mereka memasuki pintu yang sangat besar, memang ini seperti kastil di jaman kuno tapi pelayanan nya berpakaian moderen.

"Tuan muda anda sudah pulang" Ucap seorang pria berpakaian putih dengan rompi hitam.
"Apa ada orang di rumah? " Tanya pria itu.
"Tidak tuan, nyonya besar sedang ada urusan di luar kota mungkin  selama satu minggu" Ucap pelayan itu.
"Baiklah tolong siapkan baju, dan makanan antarkan ke kamarku"ucap pria itu kembali menarik lengan yunxi untuk mengikutinya.

    Satu demi satu anak tangga yunxi naiki, pria di depannya tetap menggengam tangannya membawa masuk Yun Xi ke sebuah kamar yang sangat besar di lantai atas, kamar berpintu bercorak naga emas, membuat kesan ruangan itu seperti di cerita dongeng jaman dulu.

"Eh kenapa ke kamar? " Tanya yuni pada pria di depannya.
"Bukankah kau harus membersihkan dirimu terlebih dahulu tuan Lou Yun Xi! " Ucap pria itu melepaskan mantel tebal di tubuhnya.
"Eh dia tahu namaku? " Ucap Yun Xi dalam hati.
"Jangan kaget, aku mengenalmu tak hanya dari nama mu saja" Ucap pria itu yang kini sudah menampilkan mukanya.

"Sss siapa kau? " Tanya Yun Xi sedikit panik karna pintu besar itu sudah menutup dan sepertinya terkunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sss siapa kau? " Tanya Yun Xi sedikit panik karna pintu besar itu sudah menutup dan sepertinya terkunci.

    Pria itu menghampiri Yun Xi, sedangkan Yun Xi semakin memundurkan dirinya, dirinya sudah terpojok dengan bahu yang tersemat indah di dinding kamar itu.
"Jangan takut aku tak akan membunuhmu" Ucap pria yang sekarang sudah merengkuh pinggang Yun Xi.
"Aku hanya ingin melindungimu" Ucapnya tepat di telinga yun Xi.
"Tapi aku tak mengenalmu" Ucap Yun xi.
"Mmmmmm, namaku arthur chen kau bisa memanggilku arthur" Ucap pria itu mencium tengkuk yun xi, membuat tubuh yun xi mengejang saat mendapat perlakuan asing itu.

   Pria bernama arthur itu masih setia mencium bagian leher Yun Xi. Desahan kecil lolos keluar dari bibir milik yun xi.
    Arthur beralih mencium bibir Yun xi awalnya hanya ciuman biasa namun lama kelamaan ciuman itu menjadi lumatan panas, yunxi kewalahan menyeibangi lumatan Arthur.

Arthur menggendong tubuh Lou berjalan ke arah ranjang besar, Lou melingkarkan tangannya di leher Arthur, tidak ada niat untuk menolak karna jujur tubuhnya menginginkan sentuhan dari pria yang baru saja ia kenal itu.

   Arthur mendudukan dirinya di pinggir ranjang dengan lou Yun xi duduk di atas pangkuannya, entah sejak kapan tangan Arthur sudah ada di dalam baju Lou Yun xi?Menjamah setiap inci bagian perut Lou, tampa melepaskan lumatan nya Arthur menaiki tangannya ke arah dada Yun xi memilih dua biji jeruk membuat Yun xi mau tak mau harus mendesah.

"Ahhhh jangammmmhhh disitu" Ucap Yun xi diiringi desahan nya yang sexsy.
    Arthur membalikan tubuh Yun xi menidurkan nya di ranjang dengan dirinya di atas tubuh  Yun xi.
      Dia menatap haus ke arah Yun xi membungkukan badannya untuk mencium bibir itu lagi.

"Bibir mu manis sayang" Ucap Arthur setelah melepas ciuman itu.
"Arthur aku harus pulang" Ucap Yun xi sedikit gemetar.
"Sepertinya malam ini kau akan tidur di sini, jangan membantah dan ikuti perintahku jika kau tak ingin ke sakitan"ucap Arthur mulai membuka kancing kemeja milik Lou Yun xi.
" Mmmm hentikan.... Sialan... Akau bukan gay"ucap Yun xi mendorong tubuh Arthur menjauh darinya, yunxi memojokan dirinya bersandar di sandaran tempat tidur.

    Mata nya sudah sebab juga merah muali menitikan air mata, badannya bergetar hebat, bagai mana, berani sekali orang di depannya ini melecehkan nya.

  Arthur menatap Yun xi yang sudah hampir pingsan karna menahan emosinya itu.
"Ya tak seharusnya aku melakukan itu padamu" Ucap Arthur turun dari tempat tidur dan berdiri.
"Bersihkan dirimu dulu, setelah itu supir akan mengantarkan mu pulang" Ucap Arthur dingin seraya pergi meninggalkan kamar nya itu.

    Sedangkan Lou Yun xi hanya bisa menatap punggung pria yang sudah menghilang di balik pintu besar bercorak naga itu.
    Entah kenapa Lou merasa ada sesuatu yang hilang setelah kepergian Arthur, kembali menatap pintu besar itu.
"Ada apa dengan dirimu Lou? Seharunya kau pergi dari sini sebelum manusia mesum itu datang dan memperkosa mu lagi" Ucap Lou segera membenarkan kancing bajunya.Dan pergi dari kamar itu.




Jangan lupa vote and comen guyss jangan lupa follow buat yang mau tapi kalau gak ada yah terserah lah😎😎😎😎

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang