"Katakan jika ini sakit" Ucap Arthur melebarkan paha milik Lou yang langsung menyuguhkan pemandangan yang cukup menggairahkan.
Lou hanya menutup mata nya, mencoba menetralkan detak jantungnya, mengontrol rasa takut di hatinya, Arthur yang menatap wajah tertutup Lou pun mengelus pipi Lou,
"Jika tidak ingin di lanjutkan, lebih baik kita berhenti aku takut kau kesakitan" Ucap Arthur mengubah posisinya.
"Tidak lanjutkan saja, aku.. Aku hanya belum terbiasa" Ucap Lou memeluk tubuh Arthur agar tidak lepas dari atas tubuhnya.
"Kau serius? " Tanya Arthur.
Cupp...
"Jangan tanya lagi oky, tubuhku sudah sangat panas" Ucap Lou mengecup bibir Arthur.Arthur kembali melebarkan paha Lou menyajikan lubang pink yang berkedut minta di isi, mengarahkan junior nya tepat di lubang itu.
Jleb...
"Ahhhhh" Teriak Lou menggema di kamar besar itu, Arthur tidak menggerakannua mendiamkan agar Lou terbiasa dengan milik nya yang berada di dalam lubangnga.
"Apa sakit? Kita hentikan saja? Ada cara lain untuk menenangkan tubuh mu" Ucap Arthur menatap wajah kesakitan Lou.Lou menggeleng seakan menandakan dia tak perlu cara lain, "bergeraklah" Ucap Lou membuang mukanya agar tak terlihat semburan merah di pipinya oleh orang di atasnya.
"Apa kau yakin?" Tanya Arthur lagi, anggukan di berikan Lou tanda dia menyetujuinya.Arthur menggerakkan penisnya keluar masuk lubang hangat Lou, desah demi desahan di keluarkan Lou akibat pekerjaan mereka.
"Ahhh itu Mmm" Desah Lou ketika Arthur menemukan titik nyaman di tubuhnya.
"Ahhh lubang mu mencengkram penis ku Lou ahhh" Desiran suara Arthur terdengar jelas di telinga lou.
"Ahhh... Ahhh. Ahhh" Lou makin mengeluarkan desahanya tatkala merasakan perubahan pada penis Arthur yang seakan makin meme besar di dalamnya.
"Ahhh kau akan keluar Arthur" Ucap Lou memejamkan matanya,
"Ahhh kau tau Lou, ini pertama kalinya aku bercinta dengan laki laki, tapi sungguh ku akui ini sangat ahhh nikmat ahh" Ucap Arthur sela sela geraman nikmatnya.
"Ahh aku Mmm juga baru ahh kali ini" Ucap Lou membuat Arthur menatapnya dan menghentikan aksi di bawahnya.
"Ahhh kenapa berhenti punya mu belum keluar mm" Ucap Lou menatap wajah Arthur yang sudah mengeluarkan keringat.
"Kau bilang baru kali ini bukan?? " Tanya Arthur.
"Umm baru kali ini" Jawaban mantap Lou membuat Arthur tersenyum."Ahhhh Arthur ahhhh" Dengan sekali hentak Arthur memasukan penisnya lebih dalam ke lubang hangat Lou,
"Ahhh lubangmu sangat nikmat Lou" Ucap Arthur.Kegiatan panas itu berlanjut sampai pagi hampir menyapa, keringat bercampur sperma menghiasi dua tubuh mahluk sing berpelukan dengan iringan desahan sexy.
"Haaa... Ha... Haaa" Lou menjatuhkan dirinya di samping lou, keringat sudah menghiasi tubuh kekar nya.
"Ahhh bercinta yang sangat nikmat" Ucapnya mengecup kening Lou yang juga sedang mengumpulkan napas nya.
"Ahhh sial bagai mana tubuhku bisa bereaksi sepanas, dan segatal itu? " Ucap Lou mengelap keringat di lehernya.
"Karna kau terkena sinar red mood sayang" Ucap Arthur kembali melumat bibir Lou.
"Kau gila" Ucap Lou mendorong tubuh Arthur.
"Hy kenapa? " Tanya Arthur saat di dorong oleh Lou.
"Ahh bagai mana ini" Ucap Lou prustasi menyibakan selimut yang menutup bagian tubuh bawahnya.
"Ada apa? " Tanya Arthur sekali lagi.
"Aish kau ini bodoh atau benar benar tidak tahu hah? " Ucap Lou menatap tajam Arthur.
"Kita sudah melakukannya sepanjang malam, dan lihat kamarmu berantakan, sperma kota sudah mengering lihat" Ucap Lou menunjuk sesuatu cairan putih yang sudah mengering.
"Ahh tenang saja . Pelayanan akan menggantinya" Ucap Arthur enteng.
"Kau gila!!!kita yang melakukannya dan kau membiarkan orang lain membereskan kita melakukan" Ucap Lou memelototi Arthur.
"Ahh baik baik sayang, aku akan membereskannya duduk lah di sofa setelah selesai membereskannya aku akan memandikan mu" Ucap Arthur menggendong tubuh Lou memindagkannga ke sofa merah panjang yang ada di kamar nya.Lou duduk memperhatikan lelaki yang sudah bercinta dengannya itu.
*bagai mana aku bisa berakhir di ranjang nya? *tanya Lou salam hati.
Senyumnya mengembang kala melihat Arthur tengah kesusahan memasang ulang seprai.
"Butuh bantuan? " Ucap Lou menghampiri tubuh pria itu.
"Ah tidak tidak, kau pasti lelah kau duduk saja biar aku yang memasang nya"ucap Arthur.
" Tidak apa sini aku bantu"ucap Lou mengambil ujung seprai dan menariknya ke sisi lain tempat tidur.Selesai memasangkan seprai Lou kembali duduk di sofa di ikuti Arthur yang duduk di sebelah Lou.
"Terimakasih" Ucap Arthur.
"Hmm" Lou kembali melirik pria di sebelahnya.
"Sudah mau mampir ke tempat tidurku" Ucap Arthur membuat pipi Lou bersemi merah.
Dengan sigap Lou segera menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Hahaha apa kau malu? " Goda Arthur
"Diam" Sentak lou.
"Ah baiklah, apakau tidur marah? " Tanya Arthur
"Untuk? " Lou
"Menidurimu"
"Diam dan tutul mulutmu sebelum aku menyumpal nya dengan taplak meja" Runtuk Lou segera berdiri dan memakai bajunya.
"Eh kau belum mandi" Ucap arthur saat melihat Lou memakai bajunya.
"Aku tak punya waktu untuk mandi, kau lihat sudah pukul berapa ini? Tuan mesum juga tuan vampir terimakasih sudah mengijinkan ku tidur di kasur besar mu itu, aku berharap kita tidak akan bertemu lagi" Ucap Lou selesai memakai spatu miliknya.
"Eh kau akan pergi? " Tanya Arthur polos.
"Menurutmu? Memangnya apa? Apa kau kira aku akan tinggal di kastil tak kasap mata mu ini? Jangan harap aku masih ingin hidup" Ucap Lou meninggalkan kamar Arthur dengan Arthur yang menggaruk tengkuk bagian belakang kepalanya."Manusia yang sangat mengesankan, sepertinya aku terobsesi padanya" Ucap Arthur tak tahu pada siapa.
"Seharusnya kau membunuhnya semalam" Tiba tiba suara terdengar di iringi kepulanas ap tebal, dan ari dalam asap itu muncul sesosok lelaki bertubuh besar juga sangat mengerikan.
"Membunuhnya? Maaf jangan sama kan aku seperti dirimu! Kau lihatam aku sangat menikmati malam tadi" Ucap Arthur pada sosok lelaki itu.
"Tapi kau membawanya ke kastil Ar," Ucap sosok itu.
"Endlei aku tak akan membunuh nya kau tahu," Ucap Arthur menatap sosok lelaki bernama endlei itu.
"Kenapa, apa aku saja yang membunuhnya? " Tanya endlei.
Arthur mebalikan badan menatap pria lain.
"Jangan coba coba sentuh dia" Ucap Arthur menekan setiap kata yang dia ucapkan.
Jawaban itu sontak membuat pria lain menatapnya heran.
"Kenapa? " Tanya pria itu dengan tatapan penyelidik miliknya.
"Dia sedang mengandung anak ku" Jawaban Arthur membuat endlei membulatkan matanya tak percaya.
"Kau gila!! Bagai mana mungkin? " Teriak endlei tepat di hadapan wajah Arthur.
"Sebaiknya kau jauhkan dulu wajahmu dari wajah tampan ku tuan muda end" Ucap Arthur memundurkan tubuh endlei dengan satu petikan jari.
"ARTHUR apa kau serius? " Tanya endlei lagi.
"Ya aku serius," Ucap Arthur berjalan menuju sofa.
"Gila, apa yang kau berikan padanya? " Tanya endlei lagi mengikuti pria yang merupakan pangeran para vampir itu.
"Dia bereaksi pada red moon, dan dia juga bercinta denganku! Kau lupa siapapun yang bereaksi pada red moon dan bersetubuh dengan ku pria atau wanita dia akan mengandung anak ku" Ucap Arthur sambil memainkan gelas berisi minuman berwarna merah itu.
"Ttapi dia seorang pria Arthur bagai mana jika ibumu sampai tahu? " Ucap endlei.
"Ibu!!! Maksudmu ibu tiriku? " Tanya Arthur menatap lelaki yang berdiri di hadapannya.
"Arthur dia ibumu" Ucap endlei sayu
"Ya ibu, ibu yang membunuh ibu kandungku" Ucap Arthur bernada marah.
"Tapi"
"Jangan membuat mood ku hancur endlei, ku harap kau mau meninggalkanku sendiri, aah dan satu lagi jika berita tentangtentang orang yang bercinta denganku menyebar sudah ku pastikan kau yang menyebarkan nya ENDLEI. " ucap Arthur sebelum akhirnya keluar dari kamar miliknya."Jika kau benar mengatakan pria itu tengah mengandung anak mu! Maka aku juga harus menjaga calon keponakanku dari ibu tiri mu Arthur. " Ucap endlei dan akhirnya pergi meninggalkan kamar milik pangeran vampir itu.
Annyeong 🤗
Mimin coming guyss, jangan lupa vote⭐ and comen 💭.
Dan juga beri tanggapan kalian tentang cerita ini yah guyss, mohon bantuannya kalau kalian suka sama cerita ini mimin bakal lanjutin tapi jika tidak sama sekali sorry sepertinya mimin harus hapus cerita ini dari kolom daftar karya mimin😊Makasih😘😘😘
Selamat menikmati
KAMU SEDANG MEMBACA
CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))
Romancetampa desik sudah cukup 🙃