chapter 13

380 33 3
                                    

Brakk......ahhh
   Arthur berlari ke arah dapur di mana se sosok pria manis tengah menghentikan darah yang keluar dari luka yang di sebabkan oleh serpihak gelas yang sudah hancur berkeping-keping keping di atas lantai tepat di hadapan Lou.

    Lou yang tak menyadari kehadiran Arthur hanya bisa meringis karna luka yang cukup besar dan darah yang tak mau berhenti.
"Aku harus menghentikan nnya, jika tidak Arthur pasti akan mencium baunya" Ucap Lou terus menekan tisu di atas permukaan luka.

Grepp....
   Lou terhennyak kaget ketika tangan Arthur mencekal pergelangan tangannya, Lou makin kaget ketika melihat tatapan menyeramkan milik suaminya.

    Arthur mendekatkan tangan Lou le bibirnya membuat Lou pasrah jika dia akan mati kehabisan darah mengingat bahwa Arthur adalah seorang vampir.
Srlupppp.....
"Ahhhh... " Aku mendesah kalau Arthur menyedot darah ku!!! Bodohnya sekali padahal aku akan mati ketika darahku susah habis, kenapa harus mendesah.

Di saat saat aku sedang bergulat dengan pikiran ku, dan saat itu pula aku merasakan lidah Arthur menjilat luka ku membuatku mengigit bibir karna hendak mendesah kembali.

   Arthur melepaskan tangan ku dari hisapan nya, terlihat taring Arthur yang susah muncul, namun tunggu taring itu tak menakutkan, malah sebaliknya sangat imut.
"Kenapa memandangku seperti itu? " Tanya Arthur membuat Lou sadar dengan pandangannya.
"Eh mm itu eh tidak" Jawab Lou sedikit gelagapan.
"Lain kali hati hati, jangan melukai dirimu sendiri, aku takut vampir lain yang mencium bau nikmat darah ku bukan aku" Ucap Arthur melangkah Lou untuk berdiri.
"Maaf , eh tapi bukan nya kah harus menyedot darah ku? " Tanya ku ketika melihat luka yang sudah mulai mengecil.
"Aku sudah meminum nya" Ucap Arthur menatap mata Lou.
"Sudah!!! Kapan?? " Tanya Lou sedikit menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal ketika mendengar ucapan Arthur.
"Saat kau mendesah aku meminum nya" Ucap Arthur membuat Lou sadar di saat di mendesah Lou merasakan lidah Arthur menjilatnya.
"Susah temani ken, aku yang membersihkannha" Ucap Arthur
   Lou pun pasrah dan memilih pergi ke ruang tengah di mana se sosok bayi yang baru bisa merangkak itu tengah memainkan bola yang di berikan Arthur tadi.

Entah karna insting seorang anak pada ibunya atau bagai mana, setelah Lou mendudukan dirinya di sofa, ken kecil merangkak mendekati kaki Lou membuat Lou tersenyum dan langsung mengangkat ken ke gendongannya.
"Ken sudah pintar ya" Gurau Lou mencubit pelan pipi tembem ken.

   Ken segera menelusup tepat di dada Lou, seperti mencari sesuatu dan itupun di sadari Lou dia segera menekankan sedikit dadanya agar bisa ken pegang,yah walaupun tak seperti ibu hamil biasanya, tapi Lou tak mau anak nya menyesal karna tak pernah meraba sesuatu yang seharusnya sudah menjadi milik nya sejak lahir.

   Seperti tahu perasaan ibunya, ken segera menidurkan kepalanya sepat di atas permukaan dada Lou yang sedikit membusung di bagian kanan, tampa Lou harap ken sudah memejamkan mata dan tertidur lelap di atasnya.
"Maaf sayang, kau tak akan bisa meminum susu ku" Ucap Lou mengusap rambut putra tercintanya.

  
  Saat Arthur lembalin ke ruang tamu, senyumnya sudah melengkung manis di bibir kalau netra nya menemukan dia orang yang sangat dia sayangi tengah tertidur berpelukan di sofa, dengan Lou yang menyenderkan kepalanya ke senderan sofa.

   Arthur mulai mendekati dan duduk tepat di samping Lou membuat Lou sedikit terusik dan membuka matanya.
"Arthur" Ucap Lou
"Maaf jika aku membangunkan mu" Ucap Arthur mengecup kening Lou.
"Tidak, aku juga tak sengaja tertidur" Ucap Lou tersenyum dengan kepala yang di sendirian ke arah dada Arthur.

"Sepertinya Putramu menginginkan susu" Ucap Lou menatap dada yang menjadi bantal  bagi ken yang terlelap.
"Dia ingin susumu" Bisik Arthur membuat Lou menatapnya lucu.
"Aku lelaki mana bisa menghasilkan susu" Bisik Lou kembali.
"Mungkin jika aku terus menyedot nya setiap hari itu akan mengeluarkan susu" Goda Arthur
"Mesum!!! Tetap saja tak akan keluar" Jelas Lou menatap Arthur.
"Lalu kau akan membiarkan ken terus meniduri dada mu seperti itu gampang pernah meminum nya? " Tanya Arthur membuat lou sedikit agak tersinggung namun Lou tak memperligatkannya pada Arthur.

"Aku akan ke kamar menidurkan ken dulu" Ucap Lou membuat Arthur mengangguk.
  Lou berjalan pergi ke arah kamar yang berada tepat di samping kamar dia dengan Arthur.
Kamar bernuansa langit dengan cat biru juga ada titik titik putih menyerupai awan layaknya di langit.
Lou menidurkan ken, di ranjang tidur yang sudah di desain untuk bayi. Menarik selimut untuk menutupi bagian tubuh ken agar tidak kedinginan jika terterpa angin AC.

   setelah menidurkan nya Lou kembali ke ruang tamu di mana masih ada Arthur di atas sofa.
"Aku ingin tidur dulu, aku akan ke kamar" Ucap Lou dari depan kamar ken yang sudah tertutup.
"Oh oky" Ucap Arthur, walaupun dia sedikit aneh dengan kekasihnya hari ini.
   Yah tidak seperti biasanya Lou gak akan tidur di siang hari, jika di ajak tidur pu  dia selalu menolak dengan alasan tak suka tidur siang. Tapi lihat sekarang kekasihnya malah pamit ingin tidur siang.
"Ada yang tidak beres" Ucap Arthur bangkit dan segera menyusul Lou yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya.

   Sedangkan di dalam kamar Lou tengah terisak,
"Kenapa aku tidak hikk terlahir sebagai perempuan hikss? " Gumang Lou menenggelamkan wajahnya di bantal.
"Sayang" Suara lembut sangat kekasih membuat Lou segera menghapus air matanya sebelum berbalik menatap wajah Arthur.
"Mmm kenapa kau ke sini, eh maksudku bukan nya kau ada kerja eh maksudku menonton TV" Ucap Lou sedikit gelagapan karna terus salah berbicara membuat Arthur memicingkan mata nya.
"Kau baik baik saja? " Tanya Arthur.
"Ehh aku... Aku baik baik saja, hanya sedang mengantuk" Ucap Lou menundukan wajahnya.
"Jangan berbohong!!ku tau kau sedang tidak baik tuan Lou Yun Xi "ucap Arthur membuat air mata yang di tahan dari tadi oleh Lou seketika tumpah membasahi pipinya membuat Arthur sedikit kaget.
" Yak, Lou kenapa kau menangis shttt sudah jangan menangis"ucap Arthur memeluk badan Lou.
"Arthur kenapa aku tak terlahir sebagai perempuan hiksss? " Gumang Lou dalam tangis.
"Lou"
"Jika aku seorang perempuan mungkin aku bisa memberi susu untuk ken hiksss" Icap Lou lagi membenamkan wajahnya di dada Arthur.
"Shtttt,... Kau memang bukan perempuan Lou tapi aku menyukaimu" Hibur Arthur.
"Ta... Tapi kau akan hiksss lebih bahagia jika aku menjadi perempuan" Gimana Lou lagi.
"Shtttt.... Aku menerima mu apa ada nya Lou, tak masalah jika kau laki laki atau perempuan, selama itu kau aku akan tetap menyukainya" Ucap Arthur mengecup puncak kepala Lou.
"Ttapi"
"Jangan menangis ken akan bangun jika mendengar kau menangis" Ucap Arthur mengangkat kepala lou.

Terlihat benih benih air mata di pelupuk mata Lou membuat Arthur sedikit merasa bersalah.
Cup.....
   Arthur mengecup kedua iris mata yang ber air itu.
"Maaf aku tak seharusnya mengatakan itu tadi" Ucap Arthur menyadari kenapa kekasihnya bisa sesedih ini.
"Tidak apa, kau benar" Ucap Lou membuat Lou merasa bodoh sebagai suami.
"Kita akan pikirkan cara itu nanti oky, sekarang jangan menangis" Ucap Arthur kembali mencium kedua mata lou, namun ciuman itu kini berganti ke bibir Lou membuat suara kecupan nyaring di dalam kamar nya.

"Aku akan seluruh mencintaimu, tak masalah jika kau pria atau wanita.) _Arthur chen:)

Oky mimin coming, jangan lupa vote 🌟comen oky makasih

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang