chapter 16

329 29 0
                                    

Yatuhan pegel banget badan ku, mana mata ngantuk bat lagi, gak masuk kerja kasian para kru, butuh vitamin.

Typo!!! Harap maklum nee...

   Selamat membaca^_^
_______
    
      "Arthur, tolong ambilkan popok ken di dalam lemari" Teriak seorang Lou Yun Xi di pagi hari.
  Sedangkan yang di teriaki tengah memainkan jarinya dengan sang putra.
"Arthur cepat" Terdengar teriak kan kembali membuat ayah yang tengah asik bermain itu harus meninggalkan anak nya yang masih berbaring di dalam keranjang box tempat tidur nya.
"Baik sayang aku datang" Balas Arthur tak kalah berteriak dari sang istri yang sedang mengemas baju di ruang tengah.

    "Apa yang ini? " Tanya Arthur membawa sebuah kantong besar dengan gambar bayi yang tengah memakai popok.
"Umm, tolong masukan kesitu" Ucap Lou menunjuk tas sedang berwarna biru muda dengan gambar kelinci di depannya.
"Sayang kau mengemas terlalu banyak" Ucap Arthur menatap kekasihnya yang tengah memasukan baju ke dalam koper milik nya.
    Lou bangkit membalikan badan dan menghampiri tubuh pria yang di cintainya, tangan nya melingkar menghapus jarak antara dua manusia berbeda rasa itu.
"Aku tahu, tapi aku sudah lama tidak berkunjung ke rumah suamiku, apalagi anak kita juga perlu melihat rumah ayahnya bukan? " Ucap Lou memeluk tubuh Arthur.
"Hao, aku serahkan padamu, tapi jangan terlalu banyak mengemas oky" Ucap Arthur membalas pelukan Lou.

    Terlihat masih pukul 09:12 pagi hari, namun Lou sudah siap dengan koper juga tas pribadi ken, ken sudah terduduk rapi di baby seat dengan wajah segar juga baju bergambar kucing yang di kenakan nya.
    Makanan sudah tersaji di meja, tinggal menunggu satu orang yang tengah mandi atau mungkin sedang memakai baju di dalam kamar entahlah Lou juga ken tak tahu.
"Bubur mu sudah hangat little ken, ayo makan" Ucap Lou menikmati bubur di sendok kecil dan menyuapi nya pada ken.
     Memang tak susah jika memberi makan bayi yang sudah lapar, pasti langsung di makan.
"Anak pintar" Sanjung Lou mengusap rambut hitam ken.
  "Jelas pintar, seperti ayahnya" Ucap Arthur menimpal sambil berjalan mendekati kedua orang yang sangat dia cintai.
"Huhh dasar" Dengus Lou membuat Arthur tertawa.
    Lou mengambil piring menyendokan nasi di atasnya dan menyondorkan nya ke depan Arthur, perlakuan seorang istri yang baik bukan, gerakan tangan Lou tak luput dari pandangan Arthur yang beberapa kali tersenyum karna melihat wajah sang istri yang sesekali mengerut memikirkan teman nasi yang akan dia ambilkan untuk Arthur.
"Makan lah" Ucap Lou setelah mengambilkan beberapa teman masih ke dalam piring Arthur.
"Kau tidak makan? " Tanya Arthur menatap pria manis yang tengah menyuapi anak nya itu.
"Kau makan saja lebih dulu, aku akan menyuapi ken" Ucap Lou kembali menyendokan bubur ke mulut kecil ken.

      Arthur bangkit dari duduknya, lebih tepatnya berpindah tempat duduk menjadi di samping Lou.
"Aaa.. " Ucap Arthur menyendokan nasi dengan sayur brokoli ke arah Lou.
"Arthur makan saja" Ucap loh tidak membuka mulutnya.
"Jika kau ingin aku makan makan kau juga harus makan! " Tegas Lou menyondorkan sendok itu membuat Lou menghelas napas melihat tingkah sang suami, Lou pun segera membuka mulutnya membiarkan pria tampan di sampingnya menyuapi dirinya.
     Lou mengunyah pelan, sudut bibir nya di tarik membuat garis lengkung yang indah,membuat Arthur juga melengkungkan bibirnya.
Kini jadilah ibu menyuapi anak, dan suami yang menyuapi istri. Keluarga yang harmonis, semoga tak ada yang iri dengan keluarga sempurna mereka ini.
     Setelah selesai dengan acara makan bersama, Arthur, Lou juga ken yang berada di gendongan sang ibu pun segera pergi meninggalkan apartemen milik Arthur, semalam Lou bersi keras ingin pergi ke kastil dimana dulu Arthur mem-benih-hinya.
     Ken merancau memainkan tali sweater milik lou. Tentu saja Lou tak marah, justru sebaliknya dia malah menggoda anak nya yang baru berusia satu tahun kuang satu bulan itu.
"Arthur, apa ibumu akan ada di sana? " Tanya Lou tiba tiba.
"Mmm ku pikir tidak, memangnya kenapa? " Tanya Arthur masih pokus pada kemudi nya.
"Hanya saja aku sedikit heran, sejak kita bertemu, kau membawaku ke kastil, menikahiku sampai aku memiliki ken, aku belum pernah bertemu dengan ibumu" Ucap Lou.
   Memang siapa yang tak penasaran dengan sosok ibu mertua mereka.
"Suatu saat nanti kau akan bertemu dengan ibuku Lou, kau tahu dia cantik sama persis dengan mu sangat cantik, dan sangat penyayang dengan anak nya" Ucap Arthur menatap Lou juga ken sebentar.
"Benarkah? Ahh aku sudah tak sabar ingin bertemu ibu, dan mengenalkan cucunya" Ucap Lou memandang ken.
     Arthur menatap pokus ke depan, namun pikirannya melayang mendengar ucapan dari pria di sampingnya, aneh walaupun pria itu tau jika dirinya bukan manusia. Tapi entah kenapa pria ini malah sangat senang dengan status vampir yang di sandang oleh nya.
"Ibu..aku sudah menemukan sosok mu ibu, lihatlah anak mu ini menikah dengan orang yang sangat persis dengan mu, ah dan kau juga harus melihat bahwa kini kau sudah menjadi nenek, ibu berkati keluarga kecil ku ini. Terimakasih aku menyayangi mu bu. " Teriak Arthur dalam hati tersenyum bangga.

     Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di hutan kastil milik pangeran vampir ini.
Ken sudah tertidur pulas, dan Lou pun sama tertidur pulas dengan wajah lucu bak panda yang sedang mengantuk.
    Arthur memfokuskan pandangannya karna kini mereka sudah memasuki are vampir namun belum masuk ke dalam area vampir yang di pimpin oleh Arthur. Dan benar saja baru saja mobil yang di tumpangi Arthur berbelok, tepat di depan di dekat dua batang pohon besar nan rinbun sudah ada dua vampir dari jenis lain tengah menghadangnya.
    Arthur berdecik kesal menatap marah ke arah nya.
   Saat Arthur akan membuka pintu, cekalan terasa di pergelangan tangan nya.
"Sayang" Ucap Arthur pelan takut membangunkan bayi kecil di gendongan Lou.
"Mau kemana? " Tanya Lou pelan.
"Ada pembuat masalah di depan, aku harus membereskan mereka" Ucap Arthur membawa pandangan Lou ke arah depan mobilnya.
   Mata Lou menbulat menatap kedua vampir yang tengah meraup-raup seperti sedang menunggu mangsanya datang.
"Kenapa mereka bisa datang? " Tanya Lou.
"Mereka menciun darah ken juga dirimu! Jadi tunggulah di dalam aku akan segera kembali" Ucap Arthur mencium kening Lou lembut.
   Setelah keluar Arthur sengaja mengunci pintunya secara profesional sebagai seorang vampir. Namun belum sempat Arthur merubah wujudnya menjadi vampir, sebuah kepulan asap berwarna putih lebih dulu mencekik kedua vampir itu di ngga mereka mati dan menghilang dari hadapan Arthur.
Kepulan asap itu berubah menjadi sesosok pria muda.
"Salam yang mulia" Ucapnya menundukan diri
"Untung kau datang yi lin, tolong lindungi keluargaku" Ucap Arthur memberi perintah yang langsung di angguki oleh peria bernama yi lin itu.
  Arthur kembali ke dalam mobil.
"Kau terluka? " Tanya Lou cemas.
"Tidak.. Tidurlah kita akan segera sampai di kastil" Ucap Arthur mengelus lembut rambut Lou.

   Perjalanan mereka pun berlanjut dengan kepulan asap putih di atas mobil milik Arthur, ya itu adalah yi lin salah satu bawahan kepercayaan Arthur dari kaum siluman.






.oky jangan lupa vote 🌟comen 💭and follow🔄 thankyou.

I'm sorry up nya kelamaan
    

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang