chapter17

381 28 0
                                    

typo!!! harap maklum,jari tak akan selamanya menekan tombol yang benar:v

   selamat membaca:*
____________________________________

        pintu besar terbuka lebar,sebuah red karpet panjang terbentang di lantai sampai ke dalam kastil,di setiap sisi berjejer para maid yang mengenakan baju hitam yang di padu dengan dalaman  putih.
"selamat datang yang mulia."ucap seorang pria bertubuh persis sama dengan arthur namun sedikit berkulit gelap namun masih terlihat tampan juga gagah.
"tolong urus barang barang di belakang jiyong"ucap arthur yang langsung di angguki pria kekar bernama li jiyong itu.

    sedangkan lou menggendong ken yang masih tertidur sambil mengikiti jalan pria di depan nya.
mereka berdua menaiki anak tanga menuju lantai atas,sebuah pintu bercorak naga yang tak mungkin bisa seorang lou yun xi lupa kan tampak menyambut kedatangan mereka,lou diam diam menunduk menyembunyikan rona merah di pipinya mengingat kejadian apa yang pernah mereka lakukan bersama di sini.
krekkkkkk......
pintu terbuka lebar saat arthur menyentuh bagian kepala naga emas di pintu itu,sebuah kamar dengan tirai tirai berwatna merah yang di padukan dengan lantai hitam juga ranjang besar yang masih terlihat sama di mata lou.
namun ada yang sedikit berubah di sini,tak jauh dari ranjang besar itu terdapat sebuah sofa berwarna biru juga box sleep baby yang berwarna biru berpadu putih dengan gantungan mainan berbentuk bintang.
  lou memalingkan wajahnya menatap sang suami,
"sejak kapan?"tanya lou seperti megerti maksud dari pertanyaan sang istri artuh hanya membalas dengan senyum.
"sjak mereka tau bahwa lelaki yang ku bawa saat itu tengah mengandung putraku.''arthur tersenum merengkuh pinggang lou untuk masuk dan menyuruhnya menidurkan sang putra yang sepertinya sedang dalam mimpi indah,karna terlihat sejak tadi pangeran kecil itu beum juga terusik oleh pergerakan ibunya atupun suaran berisik.

    setelah menidurkan ken,lou berjalan menghampiri arthur yang sedang berdiri di depan jendela yang terbuk,yang menyuguhkan pemandaangat indah.
"di sini sangat sejuk"ucap lou memeluk tubuh arthur dari belakang.
"kau suka?"taya arthur membalikan badan menjadi dirinya yang memeluk pria cantik itu.
"tentu saja aku suka"jawab lou mengeratkan pelukan pada pinggang arthur
"kau tak menyesal menikah dengan seorang vampire yang bahkan kastil pun tak bisa terlihat oleh manusia biasa!"ucap arthur.
"kenapa harus menyesal?aku yang menikah dengan mu bukan orang lain,dan untuk masalah kastil tak masalah mereka tidak melihatnya yang penting aku bisa"jawab lou mendongakan kepalanya menatap manik mata tajam arthur.
   senyum terlukis di wajah arthur.
"terima kasih"arthur mencumbu bibir lou singkat.
      mata mereka saling bertemu.manik mata rubah arthur menatapp ke arah bibir tipis lou yang menggoda,seakan mengerti lou memajukan tubuhnya yang menjadi semakin menempel dengaan tubuh pria lain.matanya tertutup dan bibir mereka menyatu,tarikan lembut,hisapan,ciuman yang tampa ada kata kasar.
"mphhh..."lou memukul pelan dada arthur mengisyaratkan bahwa dia sudah hampir kehabisan napas dan untungan keturunan vampir ini peka hingga akhirmya dia melepaskan pangutan itu membiarkan pria nya bernapas.
benang saliva yang entah punya siapa menjunti di sisi bibir lou membuat lidah hangat arthur mendekat untuk membersihkan nya.

   "sudah sebaiknya kau mandi"ucap lou kala arthur ingin mencium nya kembali.
arthur hanya tersenyum sambil membenarkan rambut kekasih di hadapan nya.
"hao..."jawab arthur melepaskan pelukan di pinggan lou yun xi.
     setelah kepergian arthur yang masuk ke kamar mandi,lou segera menghampiri lemar besar di kamar suaminya.lemari besar yang juga bercorak naga emas.
"sepertinya dia sangat kuat?terlihat dari purnitur naga yang hampir ter pajang di seluruh ruang kastil nya."lou tersenyum dan segera membuka pintu lemari besar iru,melihat lihat baju apa yang kiranya cocok di kenakan arthur.
"aishhh..terlalu banyak baju,aku bingung..."dengus lou menatap deretan baju yang terdantung rapi di dalam lemari itu.
"mmmmmmm"lou menaruh telunjuknya di dagu memikirkan keras apa yang ccok ntuk suaminya.
"arghhh..entahlah,terserah aku pilih yang ini saja,toh dia akan tetap tampan memaki baju apapun"ucap lou mengambil satu stel baju kemeja musim panas berlengan panjang dan celana formal hitam.

   stelah menata rapi baju arthur di atas ranjang,lou berjalan ke arah box bayi di mana pangeran ken keci sudah terbangun.
"hy..pangeran ku sudah bangun"ucap lou menggendong tubuh kecil ken.
"lihat kau pasti sangat asing dengan kamar ini,ini kamar daddy"ucap lou mengajak ken berkeliling.
   lou berdiri di depan jendela yang terbuka tempat tadi arthur berdiri,angin spoi menerbangkan sedikit rambut ken kecil yang sepertinya sangat menikmati udara segar,
"kau menyukainya nak?"lou memandang wajah ken yang mulai memancarkan  cahaya kebahagiaan.
"sepertinya dia menyukainya"sebuah suara membuat lou segera membalikan badan menatap arthur yang sudah memaki baju yang dia siapa kan tadi.
"ku pikir begitu"jawab lou kemali memandang ken yang merontai kecil ingin turun.
"hao hao...kau ingin berjalan hum?''lou menurunkan ken yaang seejak tadi merontai ingin turun.saat tubuh anak kecil itu seketika ken terjatuh saat hendak merangkak membuat lou segera menghampiri tubuh putranya begitupun arthur.
"apa ada yang skit,sayang maaf kan ayah..."lou memeluk panik tubuh ken.
"sudahlah sudah biasa untuk anak kecil terjatuh,ini juga bukan salahmu,ken terjatuh karna dia sedang belajar"ucap arthur memluk lou yang panik hingga tampa sadar setetes air mata sudah terbendung di pelupuk matanya.
" Jangan menangis, dia tidak apa apa "ucap Arthur mengusap air mata milik Lou.
" Seharusnya aku lebih berhati hati, meperhatikan nya"ucap Lou menatap ken yang malah tak meneteskan setitik air mata pun.
  Tangan kecil ken membelai pipi lembut Lou, seperti memberikan isyarat bahwa dia tidak apa apa.
"lihat bahkan dia tidak menangis"ucap arthur menggendong tubuh anak nya yang tertawa kecil sambil merontai senang.
"hati-hati,"ucap lou berdiri.
"tentu"ucap arthur tersenyum sambil bermain dengan little ken.
__________________________________

      kini lou tengah duduk di taman halaman kastil yang luas dengan beberapa bunga warna warni menghiasi taman hijau yang entah ide siapa.
"yang mulia kenapa anda di sini?"sebuah suara membuat lou menatap ke arah sumber suara.
"tuan li"lou yun xi segera bangkit dari duduk nya kala lelaki yang tadi sempat bertemu dengan nya menghampiri lou.
"jangan panggil saya tuan yang mulia,anda ratu saya sekarang panggil saja saya jiyong seperti yang mulia chen memanggil saya"ucap li jiyong sopan.
"tidak,tidak.anda lebih tua dari saya,mmm bagaai mana jika gege saja?"ucap lou membuat lelaki tampa itu tersenyum.
"terserah yang mulia ingin memanggilku apa"ucap jiyong tersenyum.
"haha hao hao,kemarilah duduk dengan ku"ajak lou yang langsung di angguki oleh li jiyong,namun saat sampai di tempat duduk jiyong tidak duduk melainkan hanya berdiri tegap di sebelah lou yang menatapnya mengerti.
  ya tentu ssaja dia mengerti,jika tida mengerti mana mungkin dia bisa meneruskan perusahaan keluarganya.
"jadi apa kau vampir atau siluman?'' tanya lou menatap jiyong yang menatap lurus kedepan.
"keduanya"jawab jiyong membuat lou membuka mulutnya,
"keduanya?'tanya lou memastikan.
"ya,mendiang ibuku menikah dengan ayah yang merupakan seorang vampir di kastil ini"ucap nya.
"oh begitu.apa kau pernah ke dunia manusia?'tanya lou lagi
"tidak,"jawab jiyong menggelengkan kepalanya.
"hanya yang mulia yang berani memasuki alam manusia dan berbaur dengan mereka,biasanya vampir yang kekurangan darah lah yang  hanya akan mempertaruhkan nyawa mereka demi meminum seteguk darah manusia."ucap nya lagi.
  lou hanya mengangguk sambil terus memandang langit yang mulai beranjak senja.







annyeong....apa kabar?maaf miimin up nya lama,semoga kalian mengerti oky sayang sayang nya imin:*

jangan lupa vote,komen,and follow e biar gak kke tinggalan update-tan kelanjutan cerita,dan new story mimin.

terimakasih sudah membaca guyss....

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang