chapter6

542 47 4
                                    

     Lou terbangun saat merasakan mual di perutnya, padahal masih jam empat pagi.
     Lou segera pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan apa yang ada di dalam perutnya, walaupun dia tahu dia belum mengisi perutnya karna waktu yang masih terlalu pagi untuk makan, tapi entahlah perutnya terasa mual seperti ada sesuatu di dalamnya.

Huekkk..... Huekkk....
  Lou berusaha mengeluarkan isi perutnya namun hanya air liurnya saja yang menetes tampa isian lain.
Huekkk.....
"Ah ada apa dengan ku? Apa aku sakit? " Tanya Lou setelah membasuh muka juga mulutnya.
"Beberapa hari ini aku sangat mual, jiga sangat sensitif dengan bau makanan" Ucap Lou lagi berjalan menuju kamarnya.

      Memang beberapa hari ini Lou sering merasa mual, juga dia sangat sensitif dengan bau apalagi itu bau masakan atau makan, terkadang dia juga tidak bisa makan, makanan yang sudah ada di hadapannya.
"Apa aku harus memeriksanya ke dokter? " Ucap Lou mengambil HP yang tersimpan di atas meja lampu di sebelah tempat tidurnya.

"Hallo, lu maaf aku menganggu tidurmu" Ucap Lou saat sambungan sudah terangkat oleh orang di sebrang sana.
"Aku merasa kurang enak badan, jadi bisa kah kau mengundurkan jadwal meeting kita? " Ucap Lou mengingat bahwa pagi ini dia ada meeting dengan perusahaan pekerjasama.
"Ah aku juga tidak tahu, hanya saja aku selalu merasa mual beberapa hari ini. " Tutur Lou.
"Kau gila mana bisa aku hamil, kau lupa aku seorang lelaki" Bentak Lou ketik orang di sebrang bilang kalau dia hamil.
"Aishh sudah aku ingin tidur lagi" Ucap Lou menutup sambungan telpon.

"Dia gila, bagai mana aku bisa ham? " R untuk Lou membaringkan badannya.
"Jika memang kau hamil bagai mana" Sebuah suara menganggetkan lou. Seketika dia memalingkan wajah ke sampingnya, menemui se sosok pria tampan nan kekar dengan baju putih dengan rambut yang di sisir rapi.
"YAK..... Siapa yang menyuruhmu masuk ke kamarku hah? " Teriak Lou saking kagetnya.
"Haha tenang lah, kau lupa aku apa" Ucap Arthur menyeringai
"Kau hantu kau tahu" Dengus Lou.

  Huekk....
   Lou menutup mulutnya saat perutnya kembali merasa mual lagi, dia segera bangkit dan berlalu ke kamar mandi guna mengeluarkan isinya lagi, Arthur yang awalnya tiduran di samping Lou juga ikut bangkit mengikuti sosok pria yang tengah mual mual itu.
"Sudah berapa lama kau merasakannya? " Tanya Arthur memeluk tubuh Lou dan mengelus kan telapak tangannya tepat di perut Lou.
"Entah, aku juga tidak tahu, tapi mungkin sudah tiga hari aku merasa mual" Ucap Lou menatap Arthur yang tengah memeluknya dari pantulan kaca.
"Ahhh dia belum bergerak rupanya" Ucap Arthur menyeringai menatap Lou dari pantulan kaca.
*eh apa yang terjadi, perutku tidak mual lagi? *ucap Lou dalam hati merasakan perutnya tak mual lagi.
"Tolong jaga baik baik benih ku oky" Ucap Arthur membuat Lou mengangkat sebelah alisnya.
"Ah kau tak ingat? " Tanya Arthur masih mengelus perut Lou.
"Apa? " Tanya Lou.
"Kita sudah bercinta, kau bereaksi pada bau karna kau sedang hamil"ucap Arthur membuat Lou membuka mulutnya.
" B.... Ba... Bagaimana mungkin! "Ucap Lou membalikan badannya menatap pria di belakangnya.
" Kau gila aku seorang lelaki, jangan mengarang cerita karna kau sudah bercinta denganku tuan vampir "ucap Lou memundurkan tangan Arthur dari peperutnya lalu kembali berjalan ke kasur miliknya masih di ikuti Arthur dari belakang.

    Lou membaringkan badannya menatap langit langit kamarnya.
" Bagai mana jika aku benar hamil? "Entah apa yang membuat Lou mengatakan hal itu.
" Bagai mana? "Ulang Arthur.
" Bagai mana bisa, aku seorang laki laki"ucap Lou membalikan badan menatap Arthur yang berbaring menatapnya tepat di sebelahnya.
"Laki laki atau perempuan, siapapun itu.yang tidur dengan ku di malam kemunculan red moon makan dia akan hamil anak ku" Tutur Arthur.
"Tapi bagai mana, kenapa kau melakukannya padaku kenapa" Teriak Lou memukul dada bidang Arthur.
"Karna kau yang terkena sinar red moon" Ucap Arthur
"Beengsek" Dengus Lou membalikan badannya membelakangi Arthur.

Arkhhhhhh.....
Ringis Lou ketika merasakan perutnya seperti tengah di tendang, Arthur yang berada di samping Lou seketika terbangun dan mendekatkan dirinya ke tubuh Lou.
"Kau baik baik saja Lou? " Tanya Arthur cemas.
"Ahhh perutku sakit" Ucap Lou dengan ringisan kesakitan.
"Boleh aku menyentuhnya? " Tanya Arthur karna dia tahu pasti janin yang berada di perut Lou sedang marah karna pemilik dari tubuh yang mengandungnya tidak menginginkan dia.
"Ahhhh cepatlah sakitt" Ringis Lou menahan sakit di perutnya.
   Arthur segera melingkarkan tangannya dan mengelus perut Lou dengan lembut.
"Tenanglah, kau menyakiti ibumu" Ucap Arthur membuat Lou sedikit bersemu.
   Setelah Arthur mengucapkan itu dengan masih mengelus perut Lou seketika sakit yang di rasakan Lou hilang.
"Apa sudah baikan? " Tanya Arthur yang di angguki Lou.
   Saat Arthur hendak menarik kembali tangannya Lou memenahannyaembuat Arthur menatapnya heran.
"Seperti ini saja sebentar lagi perutku masih terasa sedikit sakit" Ucap Lou lembut dengan senyuman yang menghiasi wajah itu.
"Ahh B-baiklan" Ucap Arthur membaringkan badannya di sisi Lou.

     Hening, seblum akhirnya Lou mengakhiri keheningan itu.
"Bagai mana kau tahu aku hamil? " Tanya lou menang Arthur
"Hmmm cukup mudah, janin hang ada di dalam perutmu  memiliki ura yang sama dengan ku jadi aku bisa merasakan aura itu walaupun kau tidak ada di dekatku"ucap Arthur enteng.
" Jika aku benar benar hamil, siapa yang akan bertanggung jawab? "Ucap Lou sekaligus pertanyaan bodoh juga polosnya itu.
*haits aku tak tahu calon istriku akan sebodoh ini*ucap Arthur dalam hati.
" Tentu saja aku, kau kira siapa, tetanggamu? Jelas jelas kau bercinta dengan ku waktu itu"ucap Arthur menggelitik perut Lou yang tadinya sedang dia elus.
"Hahhaa geli, " Lou menggeliat merasakan kelitikan dari Arthur.
"Ha... Jadi jika ini memang anak mu setidak nya bertanggung jawab terhadap nya tuan vampir" Ucap Lou memajukan bibirnya lucu.
"Tentu saja, aku akan bertanggung jawab tak hanya bayi yang ada di perutmu, tapi kau juga akan menjadi tanggung jawab ku sekarang" Ucap Arthur membuat sisi lain dari diri Lou merasa bahagia.
*ada apa ini? Kenapa detak jantungku jadi tidak beeaturan seperti ini? *ucap Lou dalam hati.

    "Tidurlah, aku akan menemanimu malam ini" Ucap Arthur mengelus rambut Lou.
"Apa kau masuk kerja besok? " Tanya Arthur
"Tidak aku sudah terlanjur membatalkan acara ku hari ini, lagian aku masih sedikit merasa mual, jadi lebih baik aku pergi untuk pemeriksaan besok" Ucap Lou menutup matanya.
"Baiklah besok aku akan mengantarkanmu pada dokter keluargaku" Ucapan Arthur membuat Lou kembali membuka mata.
"Kenapa dokter keluargamu? Aku masih bisa ke klinik" Ucap Lou.
"Tidak,tidak, kau tak boleh di periksa oleh sembarangan orang, kau tengah mengandung anak ku, dan kau juga tau aku seorang vampir, manusia biasa tak akan bisa mengidentifikasi apa yang ada di dalam perutmu, hanya dokter dari kaum ku yang bisa mengurusnya, jadi besok kau harus ikut dengan ku" Jelas Arthur membuat Lou memutar matanya malas.
"Ao ao, aku aku ikut, aku ingin tidur" Ucap Lou kembali menutup matanya lagi.

    Arthur menatap pria manis bagaikan seorang bidadari yang kini  tengah berada di dalam pelukannya, tangan Arthur masih setia mengelus perut datar yang sebentar lagi akan membusung karna sedang di isi oleh benihnya.
"Sayang jangan terlalu nakal di dalam, kasihan ibumu sangat tersiksa" Ucap Arthur bangkit dan mencium perut Lou.

   Lou seketika langsung membuka mata, dan melihat pria ber kaum hatimu tengah mencium perutnya.
"Apa yang kau lakukan? " Tanya Lou.
"Hanya menyapa hasil ku" Ucap Arthur tersenyum.
"Sudah kembali tidur aku akan menjagamu" Ucap Arthur lagi kembali nk posisi semula, menarik selimut yang langsung dia titipkan ke badan Lou sampai dada.

  Matanya kembali menatap pria manis itu, tatapan nya turun ke bibir chery Lou.
Cuppp....
   Arthur mengecup bibir itu membuat sangat empunya membulatkan matanya.
"Selamat malam sayang, terimakasih sudah mengandung anak ku"ucap Arthur memeluk tubuh Lou kembali.












Hallo guys mimin coming 😄
Jangan lupa vote ⭐and comen 💭
Serius beberapa hari ini otak mimin gak bekerja dengan baik 👌 kehilangan ide buat lanjut cerita pas ada waktu longgar ide tuh pada pergi semua entah kemana?? Eh pas lagi jadwal sibuk sibuknya kerja, ide lucknut baru dateng jadi mimin nulisnya pas idenya mampir yah kalau idenya gak mampir, gak tau nulis atau gak nya.

Ah pokonya mimin minta semangatnya nee. Jangan lupa komen oky

,

CONQUEROR OF MY HEART ((luothur/luothurkyung))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang