Bab4||Siapa Dia?

668 186 60
                                    

Diamku Membatin Nama Mu:)

***

Di dalam kelas, gue hanya melamun. Tak sedikitpun mendengarkan apa yang guru jelaskan. Perkataan cowo aneh itu terus saja mendengung di telingaku.

"Woy!" Ayu menyenggol tangan gue, tapi gue tetap saja melamun

"Iih Cahaya Salsabila!" Kini ayu mencubit tangan gue hingga gue merintih kesakitan

"Aww sakit tahu," Lirih gue

"Loe dari tadi gue tegur diem aja, kenapa sih? Apa yang loe pikirin? Nanti kalau bu guru sampe liat loe, bisa di panggil kedepan, loe mau?" Cerosos Ayu

"Iya iya bawel," Bila

"Bu!" Kata gue sambil mengangkat tangan

"Iya Bila, kenapa?" Tanya Ibu

"Permisi izin ke toilet bentar,"

"Silahkan! Tapi jangan lama-lama!"

Gue langsung berjalan keluar kelas. Gue berlari kecil ke toilet, dan segera masuk ke dalam. Gue menghadap cermin depan wastafel dan sesekali membasuh muka kasar.

"Gila, hari ini gue benar-benar gak fokus. Sampe udah dua pelajaran gue gak tahu apa yang di bahas," Oceh ku

"Gara-gara cowo aneh itu, gue malah kepikiran terus,"

"Udahlah mending gue ke kantin aja beli minuman dingin, siapa tahu bisa mencairkan pikiran gue,"

Ku angkat tanganku dan ku lirik benda bulat yang menunjukan jarum terus berputar ke kanan.

"Udah jam 09:55 bentar lagi juga istirahat, jadi gak papalah bolos beberapa menit," Lirihku

Gue keluar dari toilet. Dengan bersenandung kecil gue terus berjalan cantik menuju kantin wkwk .

Gue sengaja lewat mushola sekolah, karena kalau lewat depan bisa kepergok Guru-guru. Di depan musholla kaki gue tiba-tiba berhenti, badan gue kaku, dan hati gue terasa begitu tentram.

Gue lihat dari kejauhan sosok laki-laki yang sedang membaca Al-Quran dengan begitu merdu. Gue terus mengamati sosok itu dari jendela, gue dengarkan setiap lantunan ayat-ayat Al-Quran yang ia baca, begitu tentram gue rasakan.

Tapi sayang, gue gak bisa melihat wajahnya. Karena posisiku Berada di belakang musholla.

"Siapa ya dia?" Batin gue hingga sesekali gue tersenyum

Gue lihat lelaki itu mulai berdiri, dengan secepat kilat gue langsung mengalihkan pandangan gue ke arah lain. Gue lihat lagi jam tangan gue, ternyata sudah memasuki waktu istirahat.

"Duh bisa-bisa mereka nyariin gue," Batinku

"Mending ke kelas aja deh," Lirihku

Gue berputar balik↩️gue berlari kecil menuju kelas, gue lihat mereka udah nunggu gue di depan kelas.

"Bila! Ke toilet kok lama banget?" Dahlia

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang