Bab9||Sebatas Mengagumi

466 133 59
                                    

Terkadang Aku Mencemburui Mu Dalam Diam')

°·°

POV GHIFAR

Ghifari Syafi Muzakki Si Cowo Tampan dengan Alis Tebalnya, Dia sholeh dan juga baik. Hanya saja, dengan sikafnya yang dingin dan acuh membuat orang-orang di sekelilingnya salah mengartikan.

Dia anak ke dua dari Ibu Amirah Lashira dan Ayah Alex Syafi Muzakki.
Ghifar mempunyai satu kaka laki-laki yang bernama Angga Syafi Muzakki, sekarang Angga sedang kuliah di salah satu Universitas di Singapura. Karena kelak, Angga akan meneruskan perusahaan Ayahnya.

Ok lanjut!

_____________________

Jam 06:15 Ghifar masih sibuk mencari kertas yang sering ia selipkan di buku yang selalu ia bawa. Beberapa kali dia membuka tutup bukunya tapi hasilnya tetap nihil, dia sama sekali tak menemukannya.

"Dimana ya? Perasaan selalu aman terselip di buku ini,"

"Apa jangan-jangan jatuh pas kemarin tabrakan dengan Bila ya?" Batinku

Lamunan ku terhenti ketika seseorang dari arah luar mengetuk pintu kamar ku.

Tok tok tok
"Ghifar! Nak kamu masih di dalam!" Lirihnya

"Iya mi sebentar!" Jawab ku sambil membukakan pintu

"Kamu kok belum berangkat? Nanti telat," Umi

"Iya mi ini Ghifar mau berangkat," Ghifar

"Itu buku-buku di meja kenapa berantakan?"

"Ghifar nyari sesuatu mi,"

"Nyari apaan emang? Biar umi yang nyari, kamu berangkat aja!"

"Gimana ya?" Batinku

"Kamu kenapa sayang?"

"Enggak papa mi,"

"Apa yang sedang kamu cari?"

"Kertas pemberian dari Aisyah dulu." Lirihku pelan

Ku lihat wajah umi intens, yang tadinya penuh kebahagiaan seketika berubah menjadi sendu.

"Sayang jujur ya sama umi! Kamu masih mencintai Aisyah?"

Aku menggelengkan kepala.

"Umi mohon sama kamu lupakan wanita itu! Dan cobalah membuka hati untuk wanita yang pantas kamu miliki!" Lirih Umi sambil memeluk ku

Ku lepaskan pelukan umi, dan ku hapus air mata yang membasahi pipi cantiknya dengan kedua jempolku.
Ku tatap mata umi dengan penuh keyakinan dan aku tersenyum.

"Umi jangan nangis lagi! Percayalah sama Ghifar! Semenjak Ghifar pindah sekolah Ghifar sudah benar-benar mengikhlaskan Aisyah," Jelasku

"Maafin Umi ya sayang! Bukan Umi ngatur-ngatur kamu buat tidak lagi memikirkan Aisyah. Percayalah! Umi sayang sama kamu, Umi gak mau kalau harus terus-terusan melihat kamu begini. Hidup di antara merelakan dirinya dan mempertahankan perasaan mu. Sehingga kamu mengabaikan seseorang yang tak kamu sadari dia begitu menyayangi mu," Lirih Umi

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang