Chapter 3

9.7K 482 15
                                    

Lelah, itulah gambaran Eve saat ini karena permintaan main Lucas yang menyita tenaga."Sayang..." lirih Eve mencoba bangun. Lucas melirik sedikit kearah istrinya yang mencoba bangun..

"Hmm" balasnya kembali sibuk memakai pakaiannya. Eve melilitkan selimut dan menatap punggung suaminya dari arah belakang dengan nanar.

"Ada apa heum?" Lucas bertanya karna ia tahu bahwa Eve memandanginya dari belakang karena ia melihat kaca didepannya.

"Aku mau mandi dulu. Bilang kepada anak anak tunggu dibawah." Eve berkata dengan tersenyum menutupi perasaanya yang saat ini sedih karena sikap dingin suaminya.

"Hmm." Lucas menjawab sembari berlalu meninggalkan Eve yang sudah mengusap air matanya.

"Semangat Evengeline kau pasti kuat. Semangat." Eve menyemangati dirinya sendiri. Hanya itu yang ia bisa lakukan saat ini.

Didalam mobil tak hentinya Gabrial berceloteh dengan Dannis yang antusias ke kebun binatang karena akhir akhir ini mereka jarang sekali berliburan. Lucas tersenyum sesekali mengusap kepala Gabrial yang ada dijok depan bersamanya dan Eve di jok belakang bersama Dannis.

"Happy swetheart?" tanya Lucas dibalas anggukan oleh Gabriel.

"Tentu saja Pi. Gab sama Dannis happy karna udah sebulan kita tidak keluar." balas Gabriel menggebu gebu membuat tawa Lucas pecah.

Eva menatap suaminya yang tertawa. Sungguh Eve sangat jarang sekali melihat senyum apalagi tawa suaminya itu. Eve hanya melihat semua itu saat dia bersama anak anak atau keluarganya terkadang Eve iri kepada teman teman Lucas karena bisa membuat tawa dan senyum Lucas terbit dan bertanya tanya kepadanya.

Apakah dia begitu tidak nyamannya saat bersamanya jadi Lucas jarang tersenyum dan tertawa bersamanya.

Terkadang pikiran itu selalu memenuhi pikiran Eve bertahun tahun ini tetapi ia terlalu takut dan tidak berani bertanya. Menatap mata suaminya saja Eve terkadang takut...

"Mami!" Dannis berseru membuat lamunan Eve buyar.

"Iya nak. Ada apa?' Eve menatap anaknya yang saat ini sedang merajuk.

"Mami kenapa? Dari tadi Dannis panggil panggil tidak menyahut." kesal Dannis membuat Eve tak enak dan melirik kearah depan yang saat ini Lucas suaminya menatapnya tajam.

"Maafkan Mami nak. Dannis mau bilang apa heum? Ayo katakan sama Mami." ucap Eve mengelus anaknya yang masih kesal kepadanya.

"Dannis mau dipeluk sama Mami." sahut Gabrial menatap maminya dari depan jok.

"Oh anak Mami mau dipeluk ya. Ayo sini sini mami peluk." Eve langsung meraup anaknya dan memeluk Dannis dengan penuh kasih sayang.

"Mami sayang Dannis. Maafkan mami ya kalau tadi tidak dengar. Dannis mau kan maafkan Mami?" elus Eve kepada anaknya yang saat ini ia peluk. Dan Dannis pun mengangguk.

Di kebun binatang, kedua putra Eve tam henti hentinya mengelilingi kebun sampai Eve dan Lucas kelelahan."Kita sekarang makan dulu. Dari tadi kita belum makan."

"Tapi Mi Gab belum lapar." ucap Gabrial menolak membuat Eve menghela nafas lelah sampai deringan ponsel Lucas membuat perhatian mereka teralihkan.

"Papi angkat telfon dulu boy." Lucas segera beranjak menjauh dari mereka.

"Kita makan sekarang." Eve berkata dengan tegas karena anaknya sudah mulai membantahnya. Gabriel dan Dannis hanya bisa mengerucutkan bibir mereka.

"Iya Mi." sahut mereka serentak membuat Eve bernafas lega karna tak harus memaksa mereka lagi. Ditempat makan Eve melirik ke sana kemari tetapi suaminya itu tak kunjung datang. Entah kemana suaminya itu pergi sampai belum kembali.

"Papi belum datang juga Mi?" tanya Dannis karena tidak menemukan papinya dari tadi.
"Papi ada urusan sebentar sayang. Tunggu saja oke." Eve mencoba untuk tersenyum sampai ia melihat Lucas berjalan mendekati mereka.

"Maafkan papi lama sayang. Papi ada urusan sedikit." jelas Lucas melihat kedua putranya sudah menatap kearahnya.

"Papi lama.." Gabriel merengut diikuti oleh Dannis.

"Maafkan Papi oke. Please..." Lucas berkata dengan wajah dibuat memelas membuat kedua anaknya memaafkan nya. Eve hanya bisa tersenyum miris.

Bagaimana tidak suaminya hanya menjelaskan kepada anaknya saja tidak kepada nya juga. Selalu saja begini membuat Eve muak tetapi tidak bisa berbuat apa apa lagi selain diam dan mengikuti alur.

"Aku akan memesankan mu makan." ucap Eve dengan tersenyum menutupi luka hatinya yang semakin menggunung.

"Oke." hanya itu yang Lucas katakan dan Eve hanya mendengar obrolan kedua anaknya bersama suaminya.

Tak apa apa Eve, kau wanita kuat...

******

Malamnya Eve terbangun dari tidurnya tetapi suaminya itu tidak ada di ranjang mereka.

"Kenapa dia?" gumamnya bingung dan segera beranjak dari tidurnya untuk minum karena Eve berpikir bahwa Lucas saat ini sedang diruang kerja nya.

Eve meminum airnya dan meneguknya di keremangan gelap Eve melihat Lucas yang keluar dari ruang kerjanya.

"Kenapa terbangun?" tanya Lucas melihat Eve yang berjalan kearahnya.

"Aku kehausan jadi terbangun dan seperti biasa kau tidak ada." balas Eve. Lucas pun tak berkata apa apa lagi dan lekas berlalu diikuti oleh Eve yang menatap suaminya dari belakang.

Eve terkadang heran kepada suaminya yang terkadang tidak ada di ranjangnya dan selalu bekerja ditengah malam begini. Apa sebegitu pentingnya pekerjaan itu sampai suaminya itu terbangun tengah malam begini.

****

Selamat malam.
Hayo tebak Lucas kenapa malam malam diruang kerjanya terus. Eve bingung loh ksih tau dia ya kalau ada yang tau kenapa.

14.07.2020.
20.03 wib

The Bastard Husband (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang