Chapter 9

6.7K 349 23
                                    

Setelah mengetahui Clara yang membelikan kemeja itu entah kenapa suasana hati Eve buruk. Hatinya meradang tetapi tidak bisa berbuat apa apa. Setelah itu Eve bergegas menuju Lucas beserta keluarganya.

"Cucu mama sekarang sudah besar dan tampan tampan." samar samar Eve mendengar mama mertuannya memuji kedua putranya.

"Iya ma, Gabrial dan Dannis persis sekali Lucas waktu kecil." timpal Doni kepada istrinya. Eve melihat Lucas dan Kania hanya tersenyum seraya mengelus putranya.

Keluarga Lucas seakan tidak memperdulikan Eve yang datang lalu duduk di samping Lucas. Kania langsung menolak kearah kakak ipar itu.

"Bagian dari kakak ipar tidak ada di Gabriel dan Dannis? Kenapa bisa?" ucap Kania membuat Eve mematung.

Bibir Gabriel mirip denganku dan mata Dannis mirip denganku juga!

Ia seakan ingin berteriak tetapi ia hanya bisa terdiam menunduk karna Lucas pun diam saja. Eve tak berani membantah ia hanya bisa tersenyum lali menunduk.

"Karna memang ini jiplakan Lucas Kania sayang." ucap Nadia membuat hati Eve tertusuk.

"Sudahlah, kita sekarang makan saja. Sudah waktunya makan." ujar Doni lalu mereka semua ke meja makan. Keheningan terjadi dimeja makan. Hanya ocehan Gabriel dan Dannis yang memenuhi ruangan.

"Clara masih kerja bersamamu?" tanya Kania karna sudah beberapa bulan ia tak kekantor Lucas sibuk dengan urusan butiknya.

"Dia masih menjadi sekretaris ku. Bahkan aku sudah naikan gaji nya." jawab Lucas seraya tersenyum karna memang ia suka sekali kinerja Clara selama ini cekatakan dan pintar.

"Memang kau harus menaikan gaji Clara karna kinerja dia memang bagus." puji Doni terhadap Clara. Eve ingin menangis saja karna semua orang terus saja membicarakan Clara.

Sampai selesai makan pun mereka masih memuji Clara di depan Eve. Eve terkadang heran kenapa Lucas menikah nya kalau semua keluarga mereka menyukai Clara.

Bodoh! Aku hanya pencetak anak. Mereka pikir aku tidak pantas dengan bandingkan dengan Clara..

Setelah makan mereka pamit untuk pulang. Suasana hati Eve semakin buruk. Kemeja yang di belikan Clara, semua keluarga suaminya menyukai Clara sedangkan dirinya? Bahkan mereka tidak memandangnya.

Wanita itu pun hanya diam saja karena Lucas pun diam memilih untuk langsung tidur. Eve memandangi punggung Lucas yang memungguinya hatinya begitu lelah.

Kenapa mencintaimu bisa sakit ini Luc? Apa cintaku tidak ada artinya bagimu??

******

Besoknya Lucas berangkat bekerja tetapi ingin mengantar sang anak ke sekolah karna sudah beberapa hari ini ia jarang mengantar dan menjemput anaknya karna kesibukannya dikantor.

Sesampainya di sekolah Lucas mencium kedua anaknya."Kalian jangan nakal disekolah oke." ucap Lucas kepada kedua jagoannya. Gabriel dan Dannis mengacung jempolnya.

Setelah itu Lucas menaiki mobilnya untuk kekantor tetapi ponselnya berdering menandakan seseorang sedang menelfonnya. Lucas pun mengangkat telfon tersebut seraya tersenyum.

"Halo sayang..."

****

Eve sangat bosan terus saja di rumah. Ia berencana ingin jalan jalan keluar maklum saja Eve hanya ibu rumah tangga bahkan ia belum pernah bekerja. Didalam lubuk hatinya Eve ingin sekali bekerja setidaknya ia mempunyai pengalaman bekerja didunia luar bahkan ia tidak terlalu banyak teman selain Sharina dan Audi.

Sebuah dering telfon masuk kedalam ponselnya. Segera Eve melirik siapa yang menelfonnya. Sebuah senyum tipis terbit melihat Audi yang menelfon.

Anak itu tahu saja aku sedang bosan.

"Halo." sapa Eve kepada Audi.

"Eve! Aku bosan sekarang. Kita bisa bertemu tidak? Sharina dia sedang sibuk bekerja. Mau oke?" tanya Audi sedikit memaksa.

Eve hanya tertawa mendengar itu semua. Lalu Eve meniyakan ajakan Audi karna memang ia juga sedang bosan dirumah. Setelah itu Eve bersiap siap untuk pergi bersama Audi menaiki mobil bersama supir karna ia tidak bisa menyetir ingin belajar tetapi ia takut...

Diperjalanan menuju mall yang cukup jauh, tempat pertemuannya bersama Audi ia tak sengaja melihat sebuah mobil yang ia sudah ia sangat kenal.

"Bukan itu bukan Lucas. Mobil itu pasti banyak yang pakai." ucap Eve menyakinkan dirinya bahwa mobil itu bukan mobil Lucas. Kalaupun itu mobil Lucas sedang apa dia disini? Apakah dia bertemu klien disekitar sini? Berarti Lucas bersama.....

"Tidak. Pasti itu bukan Lucas." lagi lagi Eve berbicara sendiri seperti orang bodoh. Sang supir hanya bisa menatap aneh kearah majikannya karna menggelengkan kepalanya lalu bergumam tidak jelas.

Tetapi Eve meraba dadanya entah kenapa hatinya merasa sakit melihat mobil itu karna memang saat ini Eve sedang menunggu lampu merah.

"Hatiku kenapa? Kenapa sakit?" Eve menepuk dadanya bingung tiba tiba saja hatinya sakit seraya melirik mobil yang ia curigai mobil Lucas.

Sampai akhirnya lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Eve tetap menatap mobil itu sampai mobil itu berbelok ke jalan lain. Tetapi bukan itu yang Eve tatap tetapi plat mobil yang ia lihat.

Itu Plat mobil suaminya. Jadi benar itu mobil mu Luc?

*****
Hai hai. Aku mulai lanjut up ya. Karna just you udah tamat jadi aku kembali fokus ke cerita ini.
Soal.Cecil aku aku coba nulis kalau ada ide ya guys.

Kalian curiga Lucas kemana? Tebak coba.
S

ebelum nya aku mau kasih warning/ peringatan pembaca baperan lebih baik jangan baca karna semua cerita aku menye menye guys. Karna aku udah nemu beberapa readers yang baperan banget dikira cerita nyata ga bisa bedain fiksi sama cerita.
Aku gamau hal yng sama ada disini. Kalau udah baca udah keliatan kan ini cerita semua ceritaku Sad menye menye hurt story oke.

Aku penyuka menye menye  hurt story. Jadi kalau kalian mikir ceritaku kaya sinetron itu terserah ya karna aku nulis apa yang aku suka. Kalian ikut suka sykur gasuka gamaksa baca atau suka ceritaku.

Udah ada warning di akun ku bahwa aku penyuka sad romance menye menye. Bagi yang udah follow pasti udah baca kan.

Thanks atas perhatian nya.

Vote komen dan follow.

28.07.2020.
10.47 wib

The Bastard Husband (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang