"Udah ah, aku mau tidur, sana papah keluar aja!!!" usir Barnes. Ia pun langsung mengambil posisi di samping Inka, saat ia melihat papahnya keluar Barnes pun memejamkan matanya sambil memeluk Inka. Tanpa Barnes sadari Johan membuka pintu kembali dan melihat Barnes tidur sambil memeluk Inka entah mengapa membuat hatinya menghangat, Karena tak mau menganggu ia pun kembali menutup pintu dengan pelan dan menuju ke kamarnya sendiri untuk beristirahat.
.
.
.Matahari pagi sudah muncul dan keramaian di kediaman Blake sudah terjadi sejak 10 menit yang lalu.
Flashback on
10 menit sebelumnya
Inka masih terlelap dalam tidurnya sampai ia merasa ada hembusan nafas hangat di lehernya, betapa terkejutnya ia melihat dirinya bukan berada di kamarnya sendiri belum lagi ada si jahil. Si jahil adalah sebutan dari Inka untuk Barnes karena Barnes itu sering menjahilinya. Walau hanya bercanda tetapi tetap saja menjengkelkan bagi Inka.
"AKHHHHHHHHH!!!" teriakan Inka membuat Barnes yang masih tertidur nyenyak terlonjak bangun kaget dan teriakan itu pula sampai di kamar Johan membuatnya bangun dan segera kekamar anaknya.
"HUAAAAA BUNDA!!! BUNDA DIMANA? HIKS HIKS BUNDA!! HIKS HUAAAAA!!!" histeris Inka membuat Barnes panik bukan main.
"Inka, hey tenang ya kalo nangis terus nanti jelek," ucapan Barnes bukan membuat Inka terdiam malah membuat Inka semakin histeris. Barnes yang melihat itu hanya meringis ketika ia menyadari apa yang telah ia ucapkan tadi.
"HUAAAAAA BUNDA!!! BUNDA!! HIKS ... HIKS ... HIKS .... " Histeris Inka, namun tiba-tiba Inka berhenti menangis karena Johan menggendongnya dan Inka berhenti menangis karena ia terkejut.
Flasback off
"Inka, tenang, yah!!" entah kenapa suara Johan menenangkan untuk Inka walau ia masih sesenggukan.
"Lebih baik sekarang Inka tidur lagi, yah," ucapan Johan seakan-akan sihir bagi Inka setelah mendengar ucapan itu Inka menjadi mengantui dan tidur kembali.
Johan yang sudah tak merasakan getaran dari Inka pun membaringkan tubuh Inka di tempat tidur kembali.
"Ayok, sekarang Barnes mandi lalu keruang makan dan ceritakan apa yang sudah terjadi!!" titah tegas Johan dan di turuti pasrah oleh Barnes karena jika ayahnya sudah menggunakan nada itu berarti ia sedang serius.
Johan pun keluar dari kamar itu dan kembali ke kamarnya untuk mandi, "ya ampun, rasanya aku seperti memiliki anak perempuan," ucap Johan sambil terkekeh.
Suasana di ruang makan sekarang cukup tegang, "jadi apa yang terjadi Barnes?" tanya Johan.
"Barnes nggak yakin, pah," ucap Barnes ragu.
"Kenapa?" bingung Johan sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Gini, tadi Barnes sama Inka masih tidur tuh terus tiba-tiba aja Inka teriak, jadi Barnes bangun kaget pas mau nenangin malah Inka tambah histeris," terus terang Barnes.
"Memang apa yang kamu katakan?" tanya penasaran Johan.
"Begini, 'Inka, hey tenang yah kalo nangis nanti tambah jelek ' gitu, pah," ucap Barnes membuat Johan menggeram gemas.
"Ya, panteslah Nes Inka nya tambah nangis," kesal Johan.
"Lagian Inka kalau nangis lucu, pah," cengir watados Barnes membuat Johan harus mengelus dadanya.
Ya Allah kenapa dapet anak gini amat yak, batin Johan.
"Sekarang kita makan, nanti papah mau nganterin makanan ke Inka dan berangkat ke rumah sakit!!" titah Johan.
"Ke rumah sakit mau apa, pah?" tanya Barnes sambil mengoleskan selai di rotinya.
"Itu ibunya Inka kecelakaan makannya Inka papah bawa pulang, soalnya dokternya bilang anak kecil nggak boleh masuk ruangan inap terlalu lama," jelas Johan.
"Oh gitu, kalau gitu Inak disini aja dulu pah, sampai ibunya Inka sembuh jadi Barnes ada temen, deh, " ucapan Barnes menohok Johan, ucapan Barnes menjelaskan bahwa selama ini Barnes kesepian apalagi ia jarang di rumah kecuali weekend, malam hari, atau Barnes main ke kantornya.
"Iya, boleh aja sih tapi kita harus ijin ke tantenya Inka dulu," jelas Johan.
"Kalau gitu Barnes ikut ke rumah sakit, ya, pah," ucap binar Barnes.
"Iya sudah, boleh sekarang kamu siap-siap papah mau nganterin makanan ini ke Inka." Barnes mengikuti ayahnya dari belakang untuk menuju kamarnya.
🍃🍃🍃
"Inka bangun yuk, sekarang kamu makan dulu habis itu kita ke rumah sakit," ucap lembut Johan dan Inka pun bangun dari tidurnya
"Rumah sakit? untuk apa, om?" tanya Inka, kemarin ia maupun Dania belum menjelaskan ini ke Inka.
"Ibu, Inka ada di sana sedang sakit," ucap pelan-pelang Johan.
"Bunda sakit? sakit apa om?" tanya khawatir Inka.
"Tanyanya lanjut nanti yah, sekarang Inka makan dulu, habis itu mandi oh iya tadi om sudah belikan baju buat Inka, yah," jelas Johan yang diangguki Inka paham.
"Om tinggal dulu, di sini juga ada Barnes hadi kalo ada apa-apa ngomong aja, yah." Lagi-lagi hanya diangguki oleh Inka.
Arissa up lagehhhh, jangan lupa Vote N komen yak, terus kasih tau Arissa dums ceritanya bosenin nggak? Komen yak.
Baca juga cerita Arissa yang lain yaw.
Gimana?
👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Daddy, Mom? (COMPLETED) [TERBIT]
ChickLit(TELAH TERBIT DI CANDRAMAWA PUBLISHER) Kenapa aku harus melewati ini sendirian di saat gadis seumuranku butuh pembimbing sedangkan aku berjalan berjuang sendiri?. Aku tidak iri tetapi kenapa aku yang harus menerima ini semua. Yang aku inginkan hanya...