"Jadi hasilnya?"
"......"
"Segera kirimkan sekarang!"
Tut tut
Darwin segera membukan email yang masuk. Ia terkejut melihat apa yang barusan ia baca.
.
.
."Sesuai yang aku harapkan," gumam Darwin tetapi saat melanjutkan membaca ia benar-benar terkejut.
"Ini di luar dugaan, semoga tidak terjadi hal serius," harap Darwin setelah selesai membacanya.
🍃🍃🍃
Shinta dan Widia calon menantunya susah sampai di depan kantor Johan. Mereka masuk dan langsung menuju ke ruangan Johan yang berada di lantai 4.
"Permisi apa Johan ada?" tanya Shinta tanpa basa-basi.
"Ada bu, silahkan masuk," tanpa membalas Shinta dan Widia masuk.
"Johan!"
"Mom!" kaget Johan.
"Ada apa mom ke sini?"
"Mom ke sini mau ngenalin kamu sama calon istri kamu," mendengar ucapan Shinta seketika Johan menjadi malas. Ya ampun entah bagaimana lagi ia menolak perjodohan ini rasanya Johan sudah buntu.
"Mom please ini kantor."
"Loh memang kenapa? ini kantor sendiri kok jadi nggak akan ada yang protes," santai Shinta.
"Jika mom memaksa, tunggu sebentar." Johan berjalan ke arah telepon dan menelpon seseorang.
"Hallo."
"....."
"Cepat ke sini!"
Tut tut
Johan begitu saja mutuskan sambungan telponnya tak berselang lama ada ketukan pintu.
"Permisi!"
"Masuk!" titah Johan. Orang yang berada di luar perlahan masuk ke dalam Johan tampak senang sedangkan Shinta dan Widia heran.
"Hai Maria, aku akan mengajak kamu untuk pulang cepat," ucap Johan.
"Hah?"
"Iya lebih baik kamu siap-siap kita pulang sekarang, temui aku di lobby!" Maria langsung keluar dari ruangan Johan.
"Kenapa kita pulang Johan?"
"Kita akan membicarakan itu di rumah," jawab Johan mereka keluar dan menuju lobby yang ternyata sudah ada Maria di sana.
"Ayuk masuk, mommy sama dia di belakang," titah Johan.
Shinta dan Widia menurut walau ada rasa tidak suka. "Mas kita jemput anak-anak dulu yah," kata Maria.
"Ini jam mereka pulang yah, mom kita jemput Barnes yah!" yang di setujui oleh Shinta.
🍃🍃🍃
"Bunda!!" seru Barnes dan Inka. Mereka menghampiri Maria dan labgsung masuk ke dalam mobil.
"Aku mau duduk sama bunda," rengek Barnes.
"Aku mau sama ayah," ucap Inka dan menjulurkan tangannya ke arah Johan.
Shinta dan Widia yang melihat hal itu mencoba menahan amarah mereka yang siap meluap kapan saja. Tetapi, Shinta sadar masih ada Barnes dan jika Widia ia harus menjaga imagenya.
"Nah sudah sampai, Barnes dan Inka bebersih yah!" titah Johan yang dituruti keduanya.
"Ayo mom bicara di ruang keluarga!" kata Johan dan berjalan memimpin.
"Jadi bagaimana mom?" tanya Johan sedangkan Maria yang mengerti langsung menuju dapur untuk membuat minuman.
"Pokoknya mommy mau kamu nikah sama Widia!"
"Nggak mom, sudah berapa kali Johan bilang ke mom Johan nggak mau nikah sama dia!" tunjuk Johan.
"Pokoknya mommy nggak nerima tolakan kamu yah mommy hanya bilang nggak minta persetujuan," sentak Shinta.
"Tapi aku yang menjalani mom, bukan mommy, emang mommy bisa jamin aku bahagia sama dia!" geram marah Johan. Rasanya ia sudah tak tahan dengan sikap mommy yang keras kepala ini Sedangkan sang mommy hanya dapat terdiam.
"Apa maksud daddy?" ucap Barnes tiba-tiba.
"Barnes!" ucap terbata Johan.
"Ini nenek mau jodohin daddy sama tante ini jadi mommy kamu," ucap Shinta.
"Apa maksudnya kak?" bingung Inka.
"Begini Inka dia kalau jadi bakal jadi mommy aku seperti teman-teman," jelas Barnes.
"Berarti dia bakal rebut ayah," ucap Inka membuat Johan membulatkan matanya.
"Apa maksud kamu sayang, ayah akan tetap jadi ayah kamu," bantah Johan.
"Tapi dia yang jadi ibu kak Barnes, Inka nggak mau di ejek karena nggak punya ayah lagi," ucap bergetar Inka yang membuat semua yang berada di sana termasuk Maria terdiam. Tiba-tiba Inka berlari keluar dari rumah, Maria mengajar tepat di belakang Inka. Tanpa memperhatikan jalan ternyata ada sebuah mobil pribadi yang melaju kencang. Waktu terasa begitu cepat hingga tubuh kecil Inka terhempas dan terlempar beberapa meter. Maria yang melihat langsung lemas seketika.
"INKA!!" teriakannya membuat orang yang masih di dalam langsung berjalan keluar, mereka Shok dengan apa yang dilihat sekarang.
Hai akhirnya bisa up, akhir akhir ini Arissa lagi malas up padahal ada idenya cuma niatnya nggak mendukung😥.
Gomene minna 🙏.
Yang sudah baca Arigato.
Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerota Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Daddy, Mom? (COMPLETED) [TERBIT]
Chick-Lit(TELAH TERBIT DI CANDRAMAWA PUBLISHER) Kenapa aku harus melewati ini sendirian di saat gadis seumuranku butuh pembimbing sedangkan aku berjalan berjuang sendiri?. Aku tidak iri tetapi kenapa aku yang harus menerima ini semua. Yang aku inginkan hanya...