"Sudah pada ganteng dan cantik yah, ayo sekarang sarapan!"
"Iya," ucap kompak keduanya.
Suasana sarapan sekarang sedikit ramai dengan candaan Inka dan Barnes. Belum lagi Johan yang sesekali menimpali candaan mereka membuat suasana makan menjadi ramai. Maria yang melihatnya tersenyum manis, melihat Inka yang bisa tertawa lepas seperti ini.
.
.
."Ayo saatnya kita berangkat sekolah!" seru Johan semangat.
"Iya ayo Yah!!"
"Ayo pah!!"
Ucap kompak Barnes dan Inka."Mar aku berangkat dulu, ingat lusa kamu baru boleh berangkat," ucap santai Johan, berlalu begitu sajaeninggalkan Maria yang cengo.
"Tadi malan bilangnya besok, sekarang lusa, dasar plin plan," dengus Maria sambil berjalan ke arah ruang keluarga.
"Enaknya nonton apaan yah?" bingung Maria.
"Oh iya!!" seru Maria tiba-tiba.
"Aku lupa membawakan Inka bekal, bagaimana yah? Apa aku bawakan saja? Tapi bekal apa yah?" Bingung Maria.
"Mending bikin kue aja yah, bisa dibagi buat semuanya jadinyaa," ucap semangat Maria dan menuju dapur.
"Bik!" panggil Maria kepada maid yang berada di dapur.
"Kenapa nyonya?"
"Jangan panggil saya nyonya, panggil nama aja yah bik," pinta Maria.
"Baiklah, ada perlu apa nak?" tanya maid yang berusia sekitar 55 tahun itu.
"Ini bik ada bahan untuk kue nggak?"
"Masih ada nak, memangnya nak Maria mau bikin kue?" tanya Maid.
"Iya bik dari pada bosen," ucap Maria.
"Iya sudah bibik bantu," yang dijawab anggukan oleh Maria.
"Memangnya nak Maria mau bikin kue apa?"
"Niatnya kue kering sama bolu bik."
"Baiklah, kita buat bolu dulu ya nak," yang diangguki setuju oleh Maria.
"Ayo bik mulai."
🍃🍃🍃
"Barnes!" Panggil Inka pelan kepada Barnes yang sedang memperhatikan guru mengajar.
"Kenapa?" Jawab pelan Barnes.
"Kita lupa bawa bekal dan aku.." ucap gantung Inka.
"Dan?"
"Aku setiap ke sekolah tidak pernah bawa uang, jadi nanti istirahat makan apa?" Ucap Inka polos.
"Jadi kamu nggak pernah bawa uang saku?"
"Iya uang saku aku di simpan untuk sekolahku nanti, itu pesan bunda jadi bunda selalu membawakanku bekal sebagai ganti uang aku," jelas Inka membuat Barnes paham.
"Ya sudah nanti pakai uangku, sekarang perhatikan gurunya," ucap lembut Barnes yang dituruti oleh Inka.
🍃🍃🍃
"Selesai juga, bik aku mau antar ini ke Barnes, Inka dan mas Johan yah, yang itu bibik bagi-bagi aja dan sisanya di simpan," jelas Maria sambil merapikan untuk yang ia bawa.
"Iya terima kasih nak."
Setelah selesai bersiap ia mengambil tas slempangnya dan meminta supir mengantarnya.
"Pak ke sekolah Barnes dan Inka duly yah," yang diangguki paham oleh supir.
"Bapak tunggu sebentar yah," setelah mengatakan itu ia berjalan ke arah gerbang yang sedikit terbuka karena setiap jam istirahat para orang tua di perbolehkan untuk memasuki area sekolah.
"Sepertinya aku tepat waktu," gumam Maria sambil mencari posisi Barnes dan Inka. Akhirnya ia melihat mereka saat akan menuju ke arah kantin.
"Inka!! Barnes!!" Seru Maria.
"Tante!!"
"Bumnda!!"
Kompak keduanya."Hai, ini bunda bawain bekal maaf tadi pagi lupa yah, yuk duduk di taman!" ajak Maria sambil menggiring keduanya.
"Tadi bunda buatin bolu buat kalian berdua," ucap Maria sambil menyerahkan kotak bekalnya setelah mereka duduk di taman.
"Wah lucu banget tan bentuknya," antusias Barnes. Di sini Maria hanya membuat bolu seukuran porsi makan.
"Iya bun lucu," sahut Inka lalu memakan bolu miliknya.
"Wah udah abis pinternya anak-anak bunda, sekarang masuk dulu bunda tunggu sampai pulang nanti kita ke tempat papanya Barnes," jelas Maria.
"Iya," ucap kompak keduanya lalu berjalan kearah kelas mereka sedangkan Maria keluar dari area sekolah karena gerbang sudah akan ditutup.
"Pak tunggu anak-anak yah, cuma sebentar kok."
"Iya bu."
Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya Barnes dan Inka pulang. Mereka sekarang sedang dalam perjalanan menuju ke kantor Johan.
"Ayo tan kita langsung ke ruangan papah," tarik Barnes dengan tangan satunya menggandeng Inka. Sebenarnya Maria agak malu karena ini adalah kantor tempatnya bekerja pasti banyak yang mengenalinya.
"Loh Maria kamu nggak bekerja?" tanya salah satu karyawan, membuat Maria memberhentikan jalannya.
"Nggak mba saya sedang cuti untuk pemulihan badan, saya permisi dulu mba," jawab Maria dan berjalan kembali mengikuti Barnes setiap jalan ada saja yang menbicarakan Maria dengan negatif.
Akhirnya mereka sampau di depan ruangan Johan, Barnes langsung saja masuk tanpa permisi.
"Loh KAKEK!!" seru Barnes membuat Inka dan Maria terkejut.
jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Daddy, Mom? (COMPLETED) [TERBIT]
ChickLit(TELAH TERBIT DI CANDRAMAWA PUBLISHER) Kenapa aku harus melewati ini sendirian di saat gadis seumuranku butuh pembimbing sedangkan aku berjalan berjuang sendiri?. Aku tidak iri tetapi kenapa aku yang harus menerima ini semua. Yang aku inginkan hanya...