CHAPTER 14

6.2K 973 164
                                    

Dua kelas yang Lisa dapatkan hari ini, hanya terpisah dengan jam makan siang. Namun beruntung, kelas yang digunakan adalah kelas yang sama sehingga ia dan teman sekelasnya tidak perlu repot berpindah-pindah dan mencari tempat makan.

Tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk menetap di kelas sampai kelas berikutnya dimulai; untuk sekedar bersantai, bermain atau menyantap bekal yang dibawa.

Biasanya Lisa termasuk pada golongan yang pertama, ia akan bersantai sambil membaca beberapa artikel berita atau komik online kesukaannya. Namun kali ini jelas ada yang berbeda, tiga kotak bekal berisi makanan lezat dan sebotol susu ㅡ yang Lisa duga adalah susu kehamilan ㅡ bertengger diatas mejanya.

"Dimakan ya, Lis." Itu kalimat yang disampaikan Winwin saat pemuda tersebut meletakkan ketiga kotak makan, yang disusun seperti rantang, di atas mejanya.

Tanpa berusaha menebak juga Lisa tahu siapa yang meminta Winwin, mengingat oknumnya juga sejak sepuluh menit tadi tidak berhenti memperhatikan Lisa dari bangkunya.

"Bengong mulu, nanti kesambet loh." Kalimat yang terlontar dari Jihyo membuat Lisa menoleh pada si perempuan, lalu tersenyum kecil.

Lisa kemudian memutuskan untuk membuka satu persatu kotak bekal tersebut, sementara Jihyo sudah menjauh, menemui kerumunan teman-teman perempuannya yang lain. Dipikir, sudah lama Lisa tidak ikut berkumpul dan bergosip.

Seingatnya terakhir kali Lisa berkumpul dengan mereka adalah dua hari sebelum ia mengetahui kehamilannya, dan setelah itu Lisa cenderung menarik diri. Takut bahwa pergerakannya akan mengundang kecurigaan.

Di bangkunya, Jaehyun yang menyadari hal tersebut menghela nafas dengan berat. Lagi-lagi merasa bersalah melihat kilatan kesedihan yang terpancar dari manik Lisa, mengingat perempuan berponi hordeng tersebut terbiasa menghabiskan waktu di dalam lingkaran pertemanannya.

Jaehyun melirik jam yang melingkar di tangan kanannya, menghitung sisa waktu makan siang yang mereka miliki dan memperhatikan Lisa yang tidak kunjung menyantap bekal buatan chef rumahnya.

Tidak sabar, Jaehyun memilih untuk mendatangi meja Lisa dan menduduki bangku yang tepat berada di depan si perempuan. Pergerakannya itu membuat tubuh Lisa menegak, berubah kaku. Interaksi keduanya di lingkungan kampus dapat terhitung dengan jari, sehingga tidak heran saat ini seluruh atensi berpusat pada Jaehyun dan Lisa.

"Sisa lima belas menit dan lo belom makan," Ujar Jaehyun dalam intonasi datarnya. Meski sejujurnya risih dengan tatapan teman kelasnya, Jaehyun berusaha acuh.

Pemuda Jung itu membantu Lisa membuka satu persatu kotak bekalnya, dan menyerahkan sumpit pada si perempuan dengan sorot mata yang cukup mengintimidasi. "Makan," Titahnya.

Lisa yang mulai terbiasa dengan berbagai macam sisi yang dimiliki Jaehyun, memilih untuk menurut. Namun sebelum menyantap makanannya, ia berdecih pelan pada si lelaki ㅡ menujukkan bahwa ia kesal dengan atensi yang dibuat oleh Jaehyun.

"Kalau ada yang ga sesuai sama selera lo atau kalau ada yang lo pengenin, kasih tahu gue."

Di tengah kegiatannya, Lisa mengangguk. Tidak bohong, yang disantapnya kali ini adalah bekal terenak yang pernah Lisa makan. Mulai dari pilihan bahan makanan sampai perpaduan menu, segala sesuatunya sempurna.

"Enak?" Pertanyaan Jaehyun diangguki Lisa tanpa perlu berpikir. Kenyataannya memang seenak itu.

Jaehyun menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman bahagia yang menunjukkan kedua lesung pipi milik si lelaki. Untuk beberapa saat keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai Lisa tampak sedikit tidak nyaman dengan rambutnya yang cukup menganggu.

[01] PREGNANCY (jjh.lmb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang