CHAPTER 24

5.9K 932 170
                                    

prior notice: untuk yang ga nerima notif dari aku atau ga follow sosmed aku, aku mau informasi kalau aku baru update cerita ini sekarang karena kemaren aku sakit dan seharian istirahat.

jangan lupa untuk tinggalkan jejak,
make sure to vote and comment.

Sesampainya di depan pintu depan kediaman utama keluarga Jung, Seunghee disambut oleh salam hormat dari beberapa pelayan yang memang ditugaskan untuk menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di depan pintu depan kediaman utama keluarga Jung, Seunghee disambut oleh salam hormat dari beberapa pelayan yang memang ditugaskan untuk menunggunya. Ia memberikan balasan singkat, sebelum dengan tergopoh mengikuti sekretaris sang suami menuju ruang keluarga.

Beberapa menit lalu, Yunho menghubunginya, memberikan titah agar ia datang ke kediaman utama dan awalnya Seunghee menolak. Pasca kecelakaan yang dialami putranya satu dekade lalu, ia bersumpah untuk tidak menginjakkan kaki di kediaman utama kecuali jika hal genting terjadi.

Pikirnya, hal genting yang kemungkinan terjadi adalah kematian sang suami ataupun istri pertama Yunho. Tidak tahunya, ini mengenai putranya sendiri, Jung Jaehyun.

Sesampainya di ruang keluarga, Seunghee disambut oleh presensi sang suami, putri tirinya, nyonya rumah dsisini, dan juga Jaehyun yang tampak menunduk dalam di tempatnya duduk saat ini. Kehadirannya, membuat atensi keempat orang disana teralihkan begitu saja.

Dalam sepersekian detik, Yunho sudah menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Namun fokus Seunghee saat ini hanya pada sang putra, yang menatapnya dengan mata berkaca. Meski sempat tidak habis pikir atas tindakan Jaehyun, ekspresi penuh penyesalan yang diberikan sang putra padanya membuat hati Seunghee teriris.

Tanpa berpikir, Seunghee menghampiri Jaehyun, membawa anak tunggalnya itu ke dalam sebuah pelukan hangat. "Tidak apa-apa, ada mama disini..." Bisiknya tepat di telinga Jaehyun.

Seunghee menyadari adanya bekas tamparan di pipi kiri Jaehyun, sesuatu yang tentu saja dilakukan oleh suaminya. Namun ia tidak berkomentar lebih saat Yunho menyuruhnya duduk di sisi Jaehyun, rasionalitasnya tetap berdiri teguh mengalahkan perasaan. Jaehyun melakukan hal yang salah, dan egonya sebagai ibu Jaehyun harus ia tekan agar anaknya menyadari hal tersebut.

"Setiap tindakan dan sikap yang kita ambil memiliki konsekuensi," Ujar Seunghee setelah Yunho menjelaskan apa yang terjadi dan rencana mereka kedepannya. "Ini akan menjadi aib yang besar bagi keluarga, dan beban moral yang keduanya tanggung tidak ringan. Tapi apa dengan menutupinya akan menyelesaikan masalah?"

Di sisinya, Jaehyun memilih diam. Ia sudah memutuskan untuk bertanggung jawab atas Lisa dan anak mereka, apapun yang terjadi Jaehyun tidak akan lari dari tanggung jawabnya lagi. Setelah melalui konflik batin yang tidak ada habisnya, Jaehyun menyadari bahwa lari dari kesalahan tidak akan membuat kesalahan tersebut terselesaikan begitu saja.

"Kamu gila?" Bukan Yunho, melainkan Minkyung yang berbicara. "Apa yang akan orang katakan jika masalah ini diketahui publik? Jung Jaehyun, anak simpanan pemilik JY Group, menghamili perempuan dari kelas bawah."

[01] PREGNANCY (jjh.lmb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang