CHAPTER 28

7.8K 941 219
                                    

maaf agak terlambat hehe
jangan lupa vote dan komen ya

Lisa menatap satu persatu kardus yang tergeletak di lantai kamar barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap satu persatu kardus yang tergeletak di lantai kamar barunya. Di dalam kardus tersebut, terdapat beberapa barang-barang penting yang ia bawa dari rumah. Tidak semua, melainkan sebagian kecil. Setelah kedua belah keluarga bertemu, beberapa keputusan dibuat. Termasuk di dalamnya, Lisa yang menetap di kediaman Jaehyun sampai keduanya resmi menikah.

Maka dari itu, sejak pulang dari kampus tadi, Jaehyun membantunya untuk mengurus kepindahan dan barang-barangnya. Sejauh ini, Lisa sudah membuka dan merapikan satu buah kardus berisi keperluan kuliahnya. Namun mengingat kondisi kehamilan yang sudah semakin berumur, Lisa menjadi cepat lelah.

Lisa memilih beristirahat di pinggir kasur, mengatur nafasnya. Ia baru terpikir, sudah cukup lama sejak terakhir ia memeriksa kandungannya padahal di triwulan pertama, Lisa harus rutin melakukan kunjungan ke dokter.

Setelah memikirkan jadwalnya, Lisa memutuskan untuk kembali check up setelah pesta ulang tahun Jaehyun. Kalau ia tidak salah hitung, dua hari setelahnya usia kandungan Lisa tepat berada di bulan ketiga. Tentu akan ada beberapa perubahan signifikan di bentuk tubuhnya, dan hanya dengan membayangkannya saja, jantung Lisa berdetak cepat.

Tok tok.

Ketukan di pintu membuat Lisa menoleh. "Masuk," Ucapnya cukup keras sampai membuat pintu tersebut terbuka, menampilkan sosok Jaehyun yang terbalut kemeja putih.

Setelah membantu Lisa memindahkan barang bersama beberapa petugas pindahan dan pelayan rumahnya, Jaehyun pamit untuk pergi ke kantor pusat, menemui sang ayah. Dari yang Lisa ketahui, masih ada keperluan administratif untuk pemindahan Jaehyun sebagai staff ahli sang ayah sebelum akhirnya Jaehyun mendapatkan jabatan tersebut saat si lelaki menginjak umur legalnya.

Si lelaki tersenyum, kemudian memperhatikan kardus-kardus disana dan tersenyum pada Lisa. "Udah sampe mana? Perlu aku bantu?"

Lisa membalas senyuman tersebut, lalu menghela nafasnya. "Baru satu yang aku rapiin, capek banget." Perubahan kecil dari cara mereka memanggil satu sama lain memang terasa menggelikan, namun keduanya yakin, suatu saat akan terbiada.

Masih dengan senyuman di wajahnya, Jaehyun mengusap pelan kepala Lisa. Ia paham dengan kondisi fisik si perempuan. "Mau aku panggilin pelayan aja biar mereka yang ngurusin, kamu yang kasih arahan?"

Tawaran si lelaki membuat Lisa tampak berpikir cukup lama, sebelum akhienya menekan egonya dan mengangguk. "Iya, deh. Biar diselesain malem ini aja," Jawabnya yang langsung ditanggapi Jaehyun dengan memanggil beberapa pelayan rumahnya melalui telepon di dalam kamar.

Dari tempatnya duduk, Lisa memperhatikan wajah si lelaki dengan seksama. Meski ditutupi dengan bantuan make up, masih ada bekas pukulan sang ayah di wajah Jaehyun dan kasa yang menutupi jahitan bibirnya. Melihatnya saja membuat Lisa meringis.

[01] PREGNANCY (jjh.lmb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang