CHAPTER 07

8.2K 1.2K 129
                                    

Empat belas hari berlalu sejak pertama kalinya Lisa mengetahui bahwa ia hamil, dan sampai saat ini pula tidak ada yang mengetahui fakta ini, terkecuali ayah dari sang janin. Ia masih tidak mempercayai bahwa ada manusia lain yang tengah berada di dalam perutnya, rasanya mendebarkan tapi Lisa perlahan berusaha menerimanya.

Tidak begitu banyak yang berubah, hanya di hari-hari tertentu ia merasa tenaganya terkuras habis dan beberapa pagi ia terbangun dengan rasa mual yang cukup menyiksa. Selebihnya berjalan biasa, ia pergi ke kampus seperti biasanya, mengerjakan tugas kampus seperti biasanya, bergaul seperti biasanya, dan juga ada satu hal lagi yang belum berubah: perutnya masih pada ukuran semula.

Malam ini, selepas ia membersihkan tubuh, Lisa memilih untuk menatap pantulan tubuhnya di cermin. Obsidiennya berfokus pada perut, dan beberapa saat tangannya refleks mengelus lembut perutnya. Untuk beberapa saat ia terlarut di dalam pemikirannya, membayangkan bagaimana nanti seiring dengan pertumbuhan bayinya, bentuk fisiknya tentu juga akan berubah.

Lalu pertanyaan yang sama kembali muncul: Apa yang akan ia lakukan saat keluarganya tahu bahwa ia tengah mengandung anak dari lelaki yang bahkan tidak memiliki hubungan apapun dengannya? Bagaimana nasib anaknya nanti, jika orang-orang terdekat Lisa tidak bisa menerima kehadirannya?

Refleks, Lisa memukul pelan dada kirinya saat rasa sakit itu kembali menghantuinya, ia tidak tega membayangkan nasib anaknya nanti. Kalau bisa memilih, biarkan Lisa saja yang menanggung semua sakit dan malu akibat perbuatannya. Toh, musibah ini datang karena dosanya. Akan tetapi, faktanya ia tidak punya pilihan lain.

Anaknya berhak untuk hidup, anaknya berhak untuk mendapatkan kasih sayangnya. Apapun yang terjadi kedepannya, Lisa harus kuat. Beberapa hari belakangan ini Lisa terus menangis, namun kemarin ia bertekaf bahwa tidak akan ada lagi yang bisa membuatnya runtuh. Ia harus kuat demi anaknya kelak. Kalaupun Jaehyun tetap tidak menginginkan anak ini, Lisa akan memberikan kasih sayang seorang ayah sekaligus seorang ibu bagi anaknya kelak.

Hanya dengan itu, Lisa bisa menebus dosanya pada sang anak. Hanya dengan itu, anaknya kelak bisa hidup dengan baik.

Malam ini Seunghee tidak bisa tertidur, padahal waktu sudah menunjukkan tengah malam, ia merasa gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Seunghee tidak bisa tertidur, padahal waktu sudah menunjukkan tengah malam, ia merasa gelisah. Ia yakin bahwa ada sesuatu yang terjadi kepada suami atau anaknya, namun ia tidak mengetahuinya. Bahkan teh chamomile yang biasa ia minum untuk menenangkan diri tidak memberikan efek apapun padanya, dan itu cukup aneh.

Maka dari itu, ia menghampiri kamar tidur sang putra. Mungkin dengan melihat Jaehyun, rasa cemasnya akan berkurang.

Namun saat didapati sang anak tidak berada di kamarnya, rasa panik kembali menjalari dirinya. Ia dengan cepat meraih telpon rumah yang ada di samping tempat tidur Jaehyun, dibuat khusus untuk menghubungi pelayan rumah.

"Ya, nyonya?"

Seunghee mengeratkan pegangan tangannya, ia tidak mau berpikir yang aneh-aneh. "Bibi liat jaehyun? Saya di kamarnya, tapi dia gaada. Mungkin ada di bawah atau di taman?"

[01] PREGNANCY (jjh.lmb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang