~{Chapter 4}~

1K 83 10
                                    

     Setelah kejadian kemarin, entah mengapa Athanasia tidak bisa tidur, matanya terbuka layaknya mata burung hantu.

'Surat kemarin terlalu singkat padanya? Bagaimana kalau dia menolaknya?? Harga diriku akan jatuh astagaa!!' Teriaknya dalam hati sambil berguling-guling diatas kasurnya.

"Kau belum tidur?"

Seorang pemuda bersurai hitam langsung memiringkan kepalanya sambil melihat Athanasia yang membuat Athanasia berteriak yang hampir membuat gendang telinga Lucas hampir pecah (lagi).

Mereka berdua pun langsung berantem seperti kucing-anjing dan tidak menyadari posisi mereka sekarang, Athanasia yang sedang berada diatas Lucas dan wajah mereka berdua yang hampir bersentuhan langsung membuat mereka berdua merona.

.

"D-DASAR MESUM!! KENAPA K-KAU DEKAT SEKALI H-HAH?!" Teriak Athanasia sambil menatap 'teman' kecilnya itu dengan tatapan kesal.

"BODOH! Kau yang berada diatasku sekarang ini!" Balas Lucas membela dirinya.

"K-KAU!! AH! Menyebalkan!!" Ucap Athanasia sambil mengembungkan kedua pipinya dan membuang muka.

Lucas hampir membalas perkataannya sebelum seseorang masuk kedalam kamar Athanasia.

"Taun Putri!~ Waktunya bangun! Saya sudah membuat kue coklat favorit anda, saya akan memasuki ruangan-"

Lilian yang memasuki ruangan Athanasia menghentikan ucapan dan langkahnya dan hampir menjatuhkan sarapan Athanasia setelah melihat mereka berdua.

"M-mafkan atas ketidaksopanan saya Tuan Putri, Tuan penyihir! S-saya ijin mundur diri!"

Ceklek

Blam

Dan mereka berdua ditinggalkan sendirian sekali lagi.

BUG! DUAG! DUG!

"LUCASS LILY AKAN MEMBERITAHU PAPA! AHHH MAMPUS AKUU!!" Teriak Athanasia smabil memukul-mukul punggung dan menjambak rambut Lucas seperti gak ada dosa.

"Hoi! Sakit t*lol! Lepasin rambutku!! Anjing!! Lepasin nggak!?!" Teriak Lucas sambil mencoba melepaskan jambakan maut dari Athanasia dan melarikan diri.

"Jangan coba-coba melarikan diri kau penyihir sialan!! Sini kau!-" Teriak Athanasia sambil berlari mencoba menangkap Lucas yang terlepas dari jambakannya.

ღღღ

Ruang Kerja Claude...

Tanpa mengatakan apapun, hawa yang Claude keluarkan sudah membuat nyawa Athanasia hampir melayang

'Anj, ngejelasinnya gimana astaga-' Pikir Athanasia yang berkeringat dingin.

"Ahahaha Papa, tentang kemarin kan, uhh, Lucas sedang membersihkan manaku-!!" Jelas Athi kepada Claude mencoba menyelamatkan dirinya.

Claude yang mendengar penjelasan dari anaknya sendiri itu pun kembali menatap Lucas yang kelihatan terlalu santai. "Kau bekerja sebagai dokter personal anakku sekarang?"

Pfft-

Athanasia dan Felix terlihat jelas menahan tawanya sekarang dengan menutupi wajah mereka. Dan Lucas? Dia hanya bisa pasrah dan menahan rasa kesalnya dan tetap cool. 

 "Yang mulia, saya hanya melepaskan kotoran-kotoran yang menempal pada Athanasia saat ia bersama chimera. Jika tidak, Tuan Putri bisa-bisa batuk darah untuk yang ketiga kalinya lagi." Ujar Lucas pada Claude dengan wajah santainya.

Claude yang mendengar penjelasan Lucas pun memandangnya dengan tidak suka lalu kembali menatap berkas-berkas di mejanya. "Kalian bertiga pergilah, aku masih memiliki banyak pekerjaan." Ucap Claude sambil memandang kesal tumpukan kertas yang ada dimejanya.

♡ OPTIONS ♡ [Suddenly, i become a princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang